customer.co.id – Ada banyak hobi yang mendadak jadi “in” di kalangan masyarakat Indonesia sejak pandemi Covid-19 dimulai beberapa tahun ke belakang, dan aquascape adalah salah satunya.

Namun, apa sebenarnya aquascape itu?

Aquascape adalah seni menata tanaman air bersama bebatuan, cavework, atau kayu apung dengan cara yang estetis di dalam akuarium.

Desain aquascape sendiri terdiri dari berbagai gaya unik dan berbeda-beda yang umumnya memadukan antara berbagai tanaman dan ikan hias cantik, seperti ikan cupang dan guppy.

Meskipun begitu, ada pula yang membuat aquascape hanya dengan memadukan berbagai jenis tanaman atau memadukan berbagai hardscape (elemen aquascape berupa bebatuan, pasir, atau akar pohon) dan tanpa tanaman.

Namun memadukan berbagai elemen aquascape tersebut tak bisa sembarangan. Sebab, meski tujuan utama aquascaping adalah membangun lanskap bawah laut yang artistik, ada beberapa aspek dan faktor yang harus dipertimbangkan.

Simak faktor-faktor yang harus dipertimbangkan tersebut, berikut ini.

  • menjaga kadar karbon monoksida yang cukup untuk mendukung fotosintesis di bawah air.
  • filtrasi.
  • pencahayaan.
  • pengendalian alga.
  • substrat (media tanam dan dekorasi pada akuarium) dan fertilisasi.

Bukan hanya itu, aquascaping air tawar juga membutuhkan beberapa metode perawatan spesifik guna menjaga agar tanaman hias yang ditanam tetap sehat dan terlihat cantik.

Misalnya, ada beberapa orang yang rutin melakukan trimming (pemangkasan) atau mengikat tanaman dengan benang agar mendapatkan bentuk dan desain yang diinginkan.

Lalu, para aquascaper (penghobi aquascape) yang lebih serius akan menggunakan fertilizer (pupuk) ramah akuarium yang umumnya berbentuk cairan atau tablet guna membuat tanaman air dalam akuarium tumbuh dengan baik dan lebih cepat.

Pupuk ramah akuarium ini juga berguna untuk mendukung terjadinya fotosintesis, karena tanaman yang tumbuh dengan baik akan melepaskan karbondioksida dan menghadirkan cahaya.

Namun perlu diingat, jumlah karbon dioksida dalam akuarium perlu ditingkatkan dengan suplementasi karbon dioksida, meski hal ini akan bergantung pada jumlah ikan dan tanaman hias dalam akuarium.

Berbagai sistem pencahayaan berbeda pun bisa digunakan untuk memberikan akuarium kita pencahayaan penuh, yang biasanya membutuhkan 2-4 watt lampu per galon air akuarium.

Lampu yang digunakan pada akuarium aquascape biasanya memiliki pengontrol waktu yang membuat tanaman dapat menyesuaikan diri dengan siklus yang kita tetapkan.

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website kompas.com. Situs https://customer.co.id adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://customer.co.id tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News