JAKARTA, investor.id – Perusahaan tambang batu bara, PT Black Diamond Resources Tbk (COAL) mengincar dana Rp 227,5 miliar dari penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham. Black Diamond siap melepas sebanyak 1,75 miliar saham baru atau setara 25,93% dengan harga penawaran Rp 100-130 per saham.

Manajemen Black Diamond dalam prospektusnya mengungkapkan bahwa perseroan telah menunjuk PT Surya Fajar Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam aksi korporasi tersebut.

Baca juga: Perusahaan Batu Bara Black Diamond (COAL) Mau IPO, Harga Terjangkau!

Perseroan membukukan pendapatan Rp 171,7 miliar sepanjang tahun 2021. Jumlah itu meningkat signifikan 12.077% dari realisasi pendapatan tahun 2020 yang hanya Rp 1,41 miliar.

Manajemen perseroan menjelaskan peningkatan pendapatan yang luar biasa itu dikarenakan perseroan dan entitas anak baru beroperasi secara penuh selama setahun di tahun 2021.

Selain itu, COAL membukukan laba bruto sepanjang 2021 senilai Rp 51,9 miliar atau meningkat 4.575% dibandingkan raihan 2020 yang sebanyak Rp 1,11 miliar.

Sedangkan, laba tahun berjalan setelah dampak penyesuaian proforma pada tanggal 31 Desember 2021 adalah sebesar Rp 27,3 miliar, atau meningkat signifikan dibandingkan periode 31 Desember 2020 yang sejalan dengan peningkatan pendapatan usaha.

Saat ini sebanyak 52,5% saham Black Diamond Resources dimiliki oleh Sujaka Lays, yang juga merupakan Presiden Direktur PT Indo Komoditi Korpora Tbk (INCF). Selanjutnya, sebanyak 30% saham COAL dimiliki oleh PT Esa Gemilang, 7,5% milik Arie Rinaldi, 5% milik PT Alam Tulus Abadi, dan 5% milik Herry Sen.

Selain itu, Sujaka Lays juga menjadi pemegang saham mayoritas di PT Alam Tulus Abadi sebanyak 99% saham, di mana 1% saham lainnya di Alam Tulus Abadi dipegang oleh Marvin Lays.

Dalam prospektus COAL pun disebutkan bahwa pengendali perseroan sekaligus ultimate beneficiary owner (UBO) adalah Sujaka Lays mengingat berdasarkan Peraturan OJK No. 9/2018 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, Sujaka Lays telah memenuhi kriteria pengendali perusahaan terbuka yaitu memiliki saham perseroan lebih dari 50% dari seluruh saham dengan hak suara yang telah disetor penuh serta mempunyai kemampuan untuk menentukan, baik langsung maupun tidak langsung, dengan cara apapun pengelolaan dan/atau kebijakan perseroan.

Baca juga: Eksekusi Rights Issue Bank Victoria, Saham Victoria Investama (VICO) Ditargetkan ke Rp 250

Black Diamond Resources adalah perusahaan induk atas perusahaan pemegang IUP produksi batu bara, yang melakukan aktivitas penambangan di area Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Saat ini, perseroan memiliki satu entitas anak yang dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan perusahaan, yakni PT Dayak Membangun Pratama. Perseroan memiliki penyertaan secara langsung pada entitas anak tersebut.

Perseroan didirikan dengan nama PT Black Diamond Borneo sesuai dengan Akta Pendirian No. 36 tanggal 27 Maret 2017.

Editor : Theresa Sandra Desfika ([email protected])

Black Diamond (COAL) Pendapatannya Terbang 12.077%, Kok Bisa?


Artikel ini bersumber dari news.google.com.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News