Jakarta, CNBC Indonesia – Pasar tenaga kerja AS mengalami pertumbuhan di hampir semua industri pada bulan Juli lalu. Capaian tersebut memulihkan pasar lapangan kerja ke tingkat pra-pandemi, di tengah bayang-bayang resesi dan ekspektasi meluas akan perlambatan ekonomi akibat kebijakan Federal Reserve (The Fed) yang menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi.

Sebelumnya, Biro Analisis Ekonomi Departemen Perdagangan AS melaporkan kontraksi beruntun pada dua kuartal pertama tahun ini, yang artinya secara teknis menggunakan asumsi dan parameter paling umum, ekonomi AS mengalami resesi.

Meski dalam kondisi ekonomi yang tidak optimal, bursa kerja malah semakin menggeliat. Bulan lalu, pengusaha AS menambahkan 528.000 pekerjaan, sebagaimana yang dilaporkan oleh Departemen Tenaga Kerja AS Jumat, pekan lalu. Penambahan tersebut lebih dari dua kali lipat yang diproyeksikan oleh analis.

Ramainya bursa kerja ikut membuat tingkat pengangguran turun menjadi 3,5%, menyamai angka pada Februari 2020, yang merupakan level terendah dalam 50 tahun.




Ekonomi Kontraksi tapi Loker Melimpah Ruah, AS Resesi Palsu?Foto: WSJ
TIngkat pengangguran AS

AS kehilangan hampir 22 juta pekerjaan pada awal pandemi 2020. Pasca kontraksi dalam tersebut, pemulihan kali ini jauh lebih cepat daripada setelah resesi sebelumnya, meskipun kondisi lapangan kerja masih lebih rendah dari yang diharapkan jika Covid-19 tidak menyerang.




Pasar tenaga kerja AS pulihFoto: New York Times
Pasar tenaga kerja AS pulih

Kenaikan pada bulan Juli merupakan yang terkuat dalam lima bulan dan tersebar di hampir semua sudut ekonomi, termasuk bisnis rekreasi dan perhotelan yang memimpin kenaikan. Sektor tersebut menambahkan 96.000 pekerjaan, termasuk 74.000 pekerjaan untuk bar dan restoran. Sektor ini menjadi yang paling lambat pulih dari pandemi dan masih 7,1% di bawah levelnya pada Februari 2020.

Satu-satunya industri utama yang kehilangan pekerjaan pada bulan Juli adalah manufaktur mobil, yang kehilangan sekitar 2.200 karena perusahaan terus berjuang untuk mendapatkan suku cadang yang diperlukan untuk memproduksi kendaraan jadi.

Industri utama lain seperti teknologi yang sempat dihebohkan dengan isu PHK masih menambah pekerjaan. Hal ini karena para pekerja tersebut kemungkinan akan diserap oleh perusahaan lain yang ingin menambah staf tetapi sebelumnya masih belum menemukan kandidat yang tepat.

Dan untuk bisnis yang pesanan diprediksi akan melambat secara lebih luas, pasar tenaga kerja tepat masih aman hingga musim gugur.

Misalnya, dengan kenaikan suku bunga hipotek dan pembangunan perumahan baru serta izin mulai turun, pekerjaan di bidang konstruksi perumahan diperkirakan akan menurun. Namun demikian, industri konstruksi menambahkan 32.000 pekerjaan pada bulan Juli karena terjadinya backlog.

Artikel ini bersumber dari news.google.com.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News