customer.co.id – Sebagai freelancer, mungkin kamu sudah familier dengan seluk-beluk invoice. Nah, tahukah kamu bahwa ada berapa jenis invoice berdasarkan kebutuhannya?

Ya, mengetahui beragam jenisnya membantumu dalam mencatat transaksi penting dan detail pembayaran.

Nah, di artikel ini Glints akan memberikan informasi seputar jenis-jenis invoice. Yuk, simak artikelnya berikut ini!

Jenis-Jenis Invoice

1. Invoice standar

Freshbook menjelaskan, invoice standar adalah dokumen yang umum diberikan bisnis ke klien. Formatnya yang fleksibel membuatnya cocok digunakan di berbagai industri.

Ada pun detail yang terkandung dalam invoice standar adalah sebagai berikut:

    nama bisnis dan informasi kontak

    nama klien dan informasi kontak

    nomor dari invoice

    jumlah uang yang klien harus bayar ke bisnis atas produk atau layanannya

2. Invoice berulang

Jenis invoice ini dapat berguna bagi bisnis yang menagih jumlah serupa ke klien secara berkala untuk layanan yang mereka gunakan.

Sebagai contoh, perusahaan IT yang bisnisnya berbasis langganan dapat menggunakan invoice ini untuk menagih biaya yang sama ke klien setiap bulannya.

Ketika membuat invoice ini, kamu bisa mencantumkan informasi seperti;

    tanggal dimulai serta durasinya

    berapa lama invoice akan dikirim

    opsi pengiriman invoice

3. Invoice proforma

Proforma adalah invoice yang berisi estimasi jumlah biaya yang kamu kirimkan ke klien sebelum memberi layanan atau barang pada mereka.

Invoice ini adalah semacam penilaian awal untuk mengestimasi pekerjaan apa saja yang perlu dilakukan dan biaya yang harus dikeluarkan. Hal ini dapat membantu klien menyiapkan budget-nya.

Jumlah yang tertera dalam invoice proforma biasanya cukup akurat. Namun, jumlah tersebut bisa saja berubah.

Seorang klien bisa saja meminta invoice ini untuk mendapatkan persetujuan sebelum melakukan pembelian.

4. Invoice debit

Jenis invoice ini umum dikenal sebagai memo debit. Dalam invoice ini, kamu dapat melakukan penyesuaian kecil pada tagihan yang sudah ada.

Misalkan, kamu mengirimkan klien invoice berdasarkan jumlah jam kerja yang diestimasikan. Namun, akhirnya kamu bekerja dengan jumlah jam kerja lebih banyak dari hasil estimasi tersebut.

Nah, kamu bisa mengirimkan invoice debit untuk menambah total tagihan berdasarkan jumlah jam kerja yang dilakukan.

Klien juga bisa mengirimkan invoice ini dengan jumlah positif untuk memberi tahu bahwa jumlah tagihanmu kurang.

5. Invoice kredit

© Pexels.com

Berbeda dengan sebelumnya, invoice kredit ditujukan untuk memberi klien diskon atau refund jika ada pembayaran berlebih.

Kamu bisa mengirimkan dokumen ini dengan jumlah negatif untuk membenarkan kesalahan dari invoice yang dikirimkan sebelumnya.

Kamu juga memberi tahu klien bahwa dirimu berutang sejumlah uang pada mereka.

Tidak hanya itu, kamu juga dapat mengirim invoice ini untuk beberapa hal berikut;

    jika klien membayar untuk barang yang tidak ada

    menyelesaikan masalah seputar harga

    memverifikasi pengembalian dari barang yang sudah dibeli klien

6. Invoice interim

Jenis invoice ini memungkinkanmu untuk menagih klien secara berkala saat mengerjakan proyek besar.

Terutama ketika kamu dan klien sudah menyetujui adanya persyaratan yang mencakup adanya beberapa pembayaran.

Tergantung durasi proyek, kamu bisa mengirimkan invoice interim ketika sudah menyelesaikan suatu hal atau menjadwalkan pembayarannya secara mingguan, per 2 minggu, atau bulanan.

Invoice interim membantu “memecah” pembayaran proyek besar menjadi beberapa bagian kecil. Hal tersebut tentu dapat menguntungkanmu maupun klien.

7. Invoice timesheet

Dokumen ini mencatat jumlah jam yang kamu gunakan untuk mengerjakan pekerjaan serta standar bayaranmu.

Invoice timesheet umum digunakan di industri yang membayar pekerjanya berdasarkan jam.

Dalam invoice timesheet, kamu bisa mencantumkan detail proyek, informasi tentang apa yang telah dicapai, dan waktu serta tanggalmu bekerja.

8. Invoice kolektif

Jika mengerjakan proyek yang membutuhkan waktu lama, kamu bisa memilih untuk;

    mengirim beberapa invoice dengan jumlah kecil yang dikirim seiring proyek berjalan

    menyatukan beberapa invoice kecil menjadi sebuah invoice kolektif yang dikirim ke klien setiap bulannya

Menggunakan invoice kolektif dapat mengurangi biaya administrasi dan transaksi juga.

9. Invoice komersial

Zoho menyebutkan, invoice komersial adalah bukti transaksi internasional antara bisnis dengan kliennya. Invoice komersial digunakan untuk menjelaskan hal-hal berikut;

    tipe produk yang dijual

    nilai produk

    kuantitas produk

Invoice komersial tidak memiliki format standar. Namun, kamu bisa memasukkan detail seperti;

    nama produk

    berat produk

    kuantitas barang yang dikirim

    jumlah nilai

    deskripsi produk

    format packaging

10. Expense invoice

© Pexels.com

Jenis invoice ini bisa digunakan untuk dikirimkan ke perusahaan yang belum membayar uang yang dijanjikan.

Seorang karyawan juga bisa mengirimkan invoice ini ketika mereka mengeluarkan uang untuk kepentingan perusahaan dan perlu di-reimburse.

Misalkan, kamu membeli bensin untuk kendaraan perusahaan menggunakan uangmu sendiri. Nah, kamu bisa mengirimkan invoice ini supaya uangmu digantikan perusahaan.

11. Invoice utilitas

Invoice ini membantu bisnis atau pemilik kos untuk meminta pembayaran terhadap utilitas seperti gas, internet, listrik, biaya sewa, dan air.

Tipe invoice ini biasanya dikirim untuk mengingatkan orang-orang atas tagihan utilitasnya beserta jumlah yang harus dibayar.

12. Past-due invoice

Kamu juga bisa mengirim invoice ini ketika klien tidak membayar pada waktu yang telah ditentukan.

Invoice ini berfungsi sebagai pengingat ke klien bahwa ada utang yang harus mereka bayar padamu.

Dalam invoice ini, kamu bisa memberi klien denda karena keterlambatan pembayaran sesuai dengan kesepatakan yang telah disetujui bersama.

13. Invoice final

Dokumen ini adalah invoice terakhir yang dikirimkan bisnis ke klien untuk menagih pembayaran.

Informasi yang terkandung dalam invoice final lebih detail dibandingkan interim atau proforma.

Di dalamnya, terdapat beberapa informasi tentang detail yang dibahas, catatan transaksi sebelumnya, dan saldo terutang.

Tidak hanya itu, invoice final juga mengandung informasi seperti;

    kontak penjual dan pembeli

    nomor invoice

    tanggal

    biaya

    diskon yang diaplikasikan

    metode pembayaran

14. Invoice campuran

Menurut Indeed, jenis invoice ini merupakan campuran dari faktur debit dan kredit.

Sehingga, jumlah dalam invoice ini dapat berupa positif atau negatif.

Kamu bisa mengecek invoice debit dan kredit untuk mengurangi atau menambah tagihan yang harus dibayar klien padamu.

15. E-invoice

E-invoice adalah setiap jenis invoice yang dikirimkan secara elektronik.

Kelebihan dari E-invoice adalah penggunaannya yang mudah, cepat, dan hemat biaya untuk mengirimkan invoice bagi setiap tipe bisnis.

Kamu bisa membuat E-invoice dan mengirimkannya ke klien dalam hitungan menit. Sehingga, hal tersebut menghemat tenaga, waktu, dan sumber daya.

Mengirimkan E-invoice juga memastikan bahwa klien menerima resi dari invoice yang mereka bayar.

Itu adalah beberapa informasi seputar jenis-jenis invoice yang perlu kamu ketahui. Intinya, setiap jenis memiliki kegunaan dan fungsinya masing-masing.

Sehingga, jangan sampai tertukar lagi saat menggunakannya, ya.

Selain informasi ini, kamu bisa tahu lebih banyak seputar keuangan dengan baca kumpulan artikel kategori Finansial dari Glints.

Kamu cukup klik di sini untuk temukan dan baca ragam artikelnya. Gratis!

Sumber

    What Are Different Types of Invoices? | Small Business Invoicing Guide

    The 15 types of invoices your business needs

    16 Invoice Types (Plus Functions)

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News