customer.co.id – Dalam lingkungan kerja, victim mentality adalah suatu masalah yang dapat menurunkan produktivitas.

Mengapa demikian? Pasalnya, sifat tersebut dapat meredupkan atmosfer positif yang ingin dirasakan pekerja di kantornya.

Tak hanya itu, karyawan dengan victim mentality juga bisa menciptakan suasana tempat kerja yang toxic.

Nah, memangnya, apa yang dimaksud dengan victim mentality? Seperti apa ciri-ciri orang yang memiliki sifat tersebut? Yuk, simak selengkapnya dalam rangkuman Glints berikut ini.

Apa Itu Victim Mentality?

© Freepik.com

Menyadur laman Harley Therapy, victim mentality adalah sebuah sikap di mana seseorang secara terus menerus merasa sebagai korban.

Sifat negatif satu ini susah untuk dibendung dan dapat terjadi secara berulang.

Umumnya, pekerja yang memiliki mental tersebut akan menyalahkan kondisi dan lingkungan saat melakukan kesalahan.

Baginya, semua hal menyangkut kewajibannya terasa tidak adil dan terlalu memberatkan.

Selain itu, ia juga takkan mengakui kesalahannya. Justru, yang ia lakukan adalah mengeluh dan cenderung menyerah.

Sejatinya, sikap seperti ini cukup berbahaya. Selain dapat menyebabkan atmosfer kerja yang negatif, mental tersebut menunjukkan sifat tidak bertanggung jawab.

Hasilnya, pekerjaan terhambat dan target yang telah direncanakan tidak tercapai.

Ciri-Ciri Victim Mentality di Tempat Kerja

© Freepik.com

Sebenarnya, victim mentality adalah sebuah sifat yang dapat ditemukan pada berbagai lingkungan sosial.

Namun, permasalahan ini lebih sering ditemukan di dalam lingkungan kerja.

Cara menemukan rekan kerja yang memiliki sifat ini cukup mudah. Umumnya, mereka adalah teman kantor yang emosional dan selalu mengeluh pada tiap kesempatan.

Akan tetapi, bukan itu saja ciri-ciri dari orang yang memiliki victim mentality. Menurut Healthline, berikut penjelasan lengkapnya:

1. Menghindari tanggung jawab

Ciri pertama dari seorang karyawan yang memiliki victim mentality adalah menghindari tanggung jawab.

Daripada menghadapi kesalahan, pekerja dengan mental ini cenderung menempatkan tanggung jawab di tangan orang lain.

Alasannya cukup sederhana, karena ia merasa tugas yang diberikan terlalu berat dan sang atasan tidak memikirkan beban pekerjaan yang ia perintahkan.

2. Tidak mencari solusi

Pekerja yang suka menempatkan diri sebagai korban umumnya tidak akan mencari solusi atas kegagalannya.

Mereka akan menolak segala bentuk tawaran bantuan dan hanya tertarik untuk mengasihani dirinya sendiri.

Hasilnya, pekerjaan tidak tuntas dan produktivitas timnya menjadi terhambat.

3. Self-talk yang negatif

Berikutnya, karakteristik dari pekerja yang memiliki victim mentality adalah self-talk negatif.

Orang yang hidup dengan mental ini akan menginternalisasi pesan negatif yang ditunjukkan oleh tantangan yang telah mereka hadapi.

Pola pikir seperti ini dapat berkontribusi pada pemikiran destruktif yang dapat menghancurkan karier.

4. Tidak percaya diri

Umumnya, pekerja yang suka menempatkan diri sebagai korban tidak memiliki rasa kepercayaan diri yang tinggi.

Hasilnya, kualitas kerja terlihat buruk dan kehidupan sosial di tempat kerja akan terhambat.

Bila hal ini dibiarkan berlanjut, pekerja akan memperburuk perasaan viktimisasi yang sudah melekat di dalam pola pikirnya.

Cara Mengatasi Victim Mentality

© Freepik.com

Seperti yang sudah Glints jelaskan, victim mentality adalah sebuah sifat yang umumnya susah untuk dibendung.

Kendati demikian, bukan berarti pola pikir tersebut tak bisa diatasi.

Sejatinya, ada beberapa hal yang dapat dilakukan jika kamu merasa memiliki victim mentality. Melansir The Muse, berikut pemaparannya:

    ketahui perilaku victim mentality-mu

    berpikir positif

    menjadi pribadi yang lebih proaktif

    mengalihkan perspektif kepada hal-hal yang lebih menguntungkan, seperti gaji dan rekan kerja yang baik

    hargai bantuan dan feedback dari rekan kerja dan atasan

Itu dia serba-serbi victim mentality di tempat kerja yang sudah Glints rangkum khusus untuk kamu.

Intinya, victim mentality adalah suatu pola pikir yang dapat memberikan dampak buruk bagi sebuah lingkungan kerja.

Meskipun susah untuk dibendung, pekerja yang memiliki sifat ini bisa mengatasinya dengan dukungan serta cara-cara yang benar.

Nah, sebenarnya, masih banyak sifat serta pola pikir yang dapat merusak atmosfer positif di tempat kerja.

Penasaran dengan diskusinya? Maka, kamu bisa segera kunjungi Glints Komunitas.

Di sana, terdapat banyak diskusi menarik di mana para profesional dan pengguna Glints lainnya saling bertukar pendapat. Yuk, daftar dan mulai diskusi!

Sumber

    Do You Have a Victim Mentality at Work?

    How to Identify and Deal with a Victim Mentality

    The Victim Mentality – What It Is and Why You Use It

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News