customer.co.id – Pada artikel sebelumnya, telah kita bahas bahwa, terdapat Bandar di dalam aktivitas pasar modal. Bagaimana cara bandar saham mengendalikan pergerakan harga saham di pasar modal? Dan bagaimana cara kita mendeteksinya serta mengambil keuntungan darinya?

Artikel kali ini akan menjawabnya.

Berkenalan Dengan Bandar Saham

Sahabat Finansialku! Artikel ini merupakan sambungan dari artikel sebelumnya yang membahas mengenai pengenalan dasar analisis bandarmologi bandar saham. Bila Anda belum membacanya, Anda dapat membaca artikel tersebut terlebih dahulu sebelum membaca artikel ini.

[Baca Juga: Saham Ada Bandarnya? Inilah Dasar Analisis Bandarmologi untuk Mendeteksi Bandar Saham!]

Bandar, dalam konteks pasar modal, adalah sekumpulan orang yang berfungsi untuk menjaga aktivitas di pasar modal. Mereka mempunyai kepentingan dan tujuan tertentu untuk melakukan aksinya di pasar modal.

Bandar saham memiliki cara yang sangat berbeda dengan investor ritel. Bila ritel mengambil keuntungan dari pasar modal dengan menunggangi pergerakan harga saham, maka Bandar justru mengambil keuntungan dengan cara menggerakkan harga saham:

Bagaimana Bandar Saham Dapat Menggerakkan Harga Saham?

Ada beberapa persepsi yang beredar di antara investor ritel mengenai bandar. Persepsi inilah yang membuat banyak investor ritel berspekulasi mengenai aksi-aksi bandar.

Berikut persepsi-persepsi tersebut:

    Bandar saham memiliki dana yang sangat besar, nyaris tak terbatas, sehingga bisa menggerakkan harga saham.

    Bandar biasanya hanya menggunakan broker tertentu saja dalam melancarkan aksinya.

    Karena bisa menggerakkan harga saham, maka para bandar hampir selalu untung dalam setiap aksinya.

[Baca Juga: Kejahatan Pasar Modal yang Merugikan Investor di Indonesia]

Persepsi-persepsi tersebut, memang tidak sepenuhnya salah, namun sebetulnya, juga tidak sepenuhnya benar. Bandar bagaimanapun juga manusia. Pastinya bandar juga pernah melakukan kesalahan dan bahkan bisa mengalami kerugian dan melakukan cut loss dalam jumlah besar.

Namun demikian, tentunya bandar masih memiliki keunggulan tersendiri di atas para investor ritel. Keunggulan-keunggulan inilah yang sebetulnya bisa kita manfaatkan. Misalnya, apa yang bandar saham lakukan agar dapat menggerakkan harga saham? Berikut adalah poin-poinnya:

#1 Menguasai Supply Saham

Seperti yang tertera di atas, bandar saham, adalah pihak yang mendapatkan keuntungan dari menggerakkan harga saham. Untuk dapat mengerek harga, maka syarat mutlak yang harus bandar penuhi adalah memonopoli supply.

Dengan kata lain, bandar adalah tengkulak, dan komoditinya adalah saham.

Satu pihak bandar, di sini, tidak harus berarti satu broker, juga tidak berarti satu orang saja. Satu bandar berarti satu pihak yang bekerja sama demi mencapai satu tujuan yang sama. Bisa saja terdiri dari banyak sekuritas, reksa dana, asuransi, dana pensiun, dan institusi keuangan lainnya.

[Baca Juga: Hati-Hati Jika Mendapatkan Tawaran Insider Trading!]

Pihak-pihak yang memiliki kepemilikan saham dalam jumlah besar ini yang kemudian berkoalisi menjadi satu pihak bandar saham yang menguasai supply saham yang bersangkutan.

Dengan menguasai supply, dan bergerak dalam satu komando, akan sangat mudah bagi mereka untuk mengendalikan harga saham.

#2 Melempar Berita dan Rumor Saham

Pihak bandar, juga memiliki media yang bisa mereka bayar untuk menarik perhatian investor ritel. Media ini bisa saja portal berita, analisa saham resmi dari sekuritas, atau bahkan melalui stockpick oleh trader terkenal di media sosial.

Bandar saham haruslah memiliki kapasitas ini untuk mengarahkan persepsi investor ritel terhadap suatu saham. Nyatanya, tidak jarang sebuah saham bisa populer di kalangan investor ritel dengan berbagai pemberitaan positif yang mereka lontarkan.

Ada sebuah contoh berita yang muncul dari pencarian “Waskita Beton Precast” selama bulan Januari hingga bulan Mei. Juga grafik harga dan kepemilikan investor ritel di saham PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). Berikut hasil di mesin pencarian Google:

Hasil Pencarian “Waskita Beton Precast” pada bulan Januari – Mei menunjukkan berita-berita positif mengenai pertumbuhan laba dan ekspansi perusahaan PT Waskita Beton Precast Tbk.

Data laporan kepemilikan saham WSBP yang investor ritel miliki meningkat sejak bulan Januari ke bulan Mei. Sebaliknya banyak reksa dana yang telah melepasnya. Bagaimana harga sahamnya?

Berkebalikan dengan berita yang bagus, dan kepemilikan ritel yang semakin besar, harga saham WSBP justru terus mengalami penurunan sampai pada bulan Mei. Inilah kekuatan dari media yang tertunggangi oleh kepentingan bandar. Mengerikan bukan?

#3 Mengendalikan Pergerakan Harga Saham

Terakhir, satu hal yang pasti dapat bandar saham lakukan, yaitu menggerakkan harga saham! Dengan memonopoli supply, dan bergerak dalam satu komando, menggerakkan harga bukanlah hal yang sulit.

Bandar saham pun bisa menggunakan sepuluh broker atau lebih untuk menyamarkan aksinya dalam mengendalikan harga. Kesepuluh broker tersebut juga dapat mereka koordinasikan untuk bertransaksi di hari yang berbeda.

[Baca Juga: Inilah Mekanisme Transaksi dan Pergerakan Harga Saham di Indonesia]

Tentunya proses menggerakkan harga ini pun bisa lebih mudah bila bandar pun telah berhasil mengarahkan persepsi investor ritel akan saham yang mereka bandari. Karena itu media seperti rumor dan stockpick, bahkan berita sering bandar lontarkan untuk menggerakkan ritel sesuai keinginannya.

Apa Tujuan Bandar Saham Melakukan Itu Semua?

Tentunya tujuan bandar saham melancarkan aksinya tidak lain karena adanya kepentingan di pasar modal. Pastinya semua orang yang terlibat dalam transaksi di pasar modal mencari keuntungan dari pasar modal, baik itu investor ritel atau bandar.

Institusi-institusi keuangan, seperti reksa dana, asuransi, dana pensiun, institusi asing, semuanya pasti memiliki kepentingan khusus, yang di mana semuanya membutuhkan dana.

Reksa Dana perlu menaikkan jumlah dana kelolaannya. Asuransi perlu dana untuk operasionalnya. Emiten pun punya kepentingan untuk menjaga harga saham sesuai fundamental perusahaannya.

Jika institusi-institusi ini tidak berkoalisi dan membandari suatu saham, akan sangat menyusahkan bagi mereka untuk menghadapi berbagai pihak lain yang juga bertransaksi di pasar modal.

Sampai di sini, tentunya jelas bahwa bandar pun butuh mencari keuntungan di pasar modal. Pertanyaannya, bagaimana cara kita mendeteksi pergerakan mereka?

Jika Anda Ingin berinvestasi namun takut terhadap manuver pergerakan bandar, Anda bisa membaca e-book dan mendengarkan audiobook dari Finansialku yang bisa mereka unduh lewat banner di bawah ini sekarang!

Bagaimana Caranya Mendeteksi Pergerakan Bandar Saham?

Market maker, atau bandar, tentunya bukanlah sekumpulan orang yang ceroboh dalam melancarkan aksinya. Mereka akan mencoba menyamarkan aksinya sedemikian rupa untuk menutupi proses akumulasi atau distribusi sahamnya.

Karena bandar beraksi dengan menggunakan banyak sekuritas, mereka pun dapat dengan mudah memindahkan saham-sahamnya dari satu sekuritas ke sekuritas lainnya.

Namun dengan memahami prinsip bandarmologi, yang sudah kita bahas di artikel sebelumnya mengenai analisis bandarmologi, dapat membantu kita melakukan analisis atas aksi yang dilancarkan oleh bandar.

Hanya Ada Satu Pihak Bandar Saham

Bagaimana dengan adanya perang bandar? Salah satu prinsip penting yaitu bahwa hanya ada satu pihak bandar. Untuk menjadi bandar, berbagai pihak terkait haruslah menguasai supply saham.

Jika ada 2 pihak yang berbeda tujuan dan menguasai jumlah supply yang sama besarnya, maka proses bandarmologi pun tidak dapat berjalan. Dari prinsip tersebut, dapat kita simpulkan bahwa kemungkinan terjadi “perang bandar” sangatlah kecil.

Perang bandar hanya terjadi bila salah satu pihak bandar berkhianat di tengah jalan.

[Baca Juga: Di balik Alasan Mengapa Hacker Ransomware WannaCry Meminta Bitcoin, Mana yang Lebih Mahal: Bitcoin atau Emas?]

Prinsip berikutnya adalah, bahwa market maker selalu mendominasi transaksi dalam sebuah saham. Hal ini terjadi terutama pada saham berkapitalisasi kecil dan sedang. Besarnya transaksi yang para bandar lakukan inilah, yang membuatnya mudah terdeteksi.

Ada banyak metode yang bisa kita gunakan untuk mendeteksi pergerakan bandar. Metode yang bervariasi ini merupakan penafsiran masing-masing trader atas pergerakan bandar yang terbaca melalui broker summary. Berikut metode-metode yang bisa Anda gunakan:

#1 Metode Inventory Analysis

Metode Inventory Analysis adalah metode bandarmologi untuk menganalisis jumlah saham yang terbeli atau terjual pada setiap broker yang bandar gunakan.

Analisa ini kita mulai dengan mendeteksi transaksi-transaksi di broker summary.

Dalam broker summary sebuah saham, pastinya ada broker yang lebih sering bertransaksi daripada broker lainnya. Bila saat broker-broker tersebut berjualan dan harga turun, dan saat broker-broker tersebut melakukan pembelian, dan harga naik, maka kemungkinan besar broker-broker tersebut digunakan oleh bandar saham yang bersangkutan.

Inilah tahap-tahap yang dapat Anda lakukan dalam metode Inventory Analysis:

#1 Mendeteksi Broker yang Market Maker Gunakan

Tahap ini Anda lakukan dengan menganalisa data broker buyer dan seller di saham ini sampai setahun ke belakang. Beberapa tips untuk mendeteksi broker yang bandar pakai:

    Memperhatikan Top 3 broker buyer dan seller setiap minggu.

    Memperhatikan net buyer dan net seller terbesar setiap harinya.

    Memperhatikan broker-broker asing (AI, AK, BK, BW, CG, CS, DB, DR, KZ, RX, ML, XA, YU, ZP, dll).

    Memperhatikan broker dengan jumlah transaksi genap.

    Memperhatikan broker yang tak terkenal, dengan jumlah transaksi besar.

#2 Menghitung Jumlah Transaksi Bersih Tiap Harinya

Setelah Anda berhasil mengidentifikasi broker mana saja yang bandar pakai dalam saham tertentu, maka inilah langkah selanjutnya. Jumlahkan seluruh transaksi bersih yang ada dari seluruh broker-broker tersebut setiap harinya.

Analisa ini Anda lakukan untuk membuat perkiraan jumlah saham yang bandar miliki, beserta aksi yang sedang mereka lakukan. Berikut contoh tabel yang dapat Anda buat dalam tahap ini:

#3 Memasukkan Data ke Dalam Grafik Harga

Setelah membuat prediksi jumlah saham yang broker-broker tersebut transaksikan, sekarang saatnya memasukkan data transaksi tersebut menjadi indikator dalam grafik harga saham.

Berikut contohnya:

Dalam contoh di atas, dapat kita lihat. Dengan menggabungkan kedua data tersebut dalam satu grafik, akan memberikan gambaran yang jelas mengenai aksi yang bandar lakukan. Meskipun proses pembuatannya sulit, grafik ini sangat berguna dalam trading yang kita lakukan.

#2 Metode Foreign Flow Analysis

Metode berikutnya yang dapat Anda lakukan adalah dengan indikator transaksi asing. Metode ini juga kita kenal sebagai Foreign Flow Analysis. Berbeda dengan Inventory Analysis, untuk menganalisa Foreign Flow tidaklah sulit karena datanya sudah tersedia di dalam Aplikasi Trading.

Metode ini terbukti efektif, terutama pada saham-saham blue chip berkapitalisasi besar. Hal ini karena pada saham blue chip, investor asing masih mendoinasi transaksinya. Tentu saja cara ini tidak akan berlaku bila saham yang bersangkutan, transaksi asingnya kecil.

Berikut contoh grafik Foreign Flow:

#3 Metode Market Maker Action Analysis

Metode berikutnya adalah Market Maker Action Analysis. Metode ini adalah metode yang mempelajari broker summary, dan korelasinya terhadap pergerakan harga saham.

Sama seperti metode Inventory Analysis, data yang Anda gunakan dalam analisis ini menggunakan data broker summary, bedanya, analisis ini tidak mencoba menghitung jumlah saham yang market maker miliki, namun berfokus pada aksi yang sedang dilakukan oleh market maker.

Analisa ini bertujuan untuk mengolah data transaksi broker per periode tertentu, untuk mengetahui aksi yang bandar lancarkan pada suatu periode. Dalam prinsipnya, analisis ini membagi aksi bandar dalam 5 jenis aksi, yaitu:

#1 Akumulasi Saham

Akumulasi adalah proses mengumpulkan saham yang dilakukan oleh investor besar (market maker) dari investor kecil (ritel). Aksi ini ada untuk mengumpulkan barang sebanyak mungkin dalam upayanya menguasai supply saham, sebelum menggerakkan harganya.

Akumulasi saham sering bandar lakukan ketika pasar belum kondusif untuk saham yang bersangkutan. Aksi ini mereka lakukan ketika belum muncul berita-berita yang mendukung kenaikan harga. Dalam masa akumulasi, harga saham tidak selalu naik, bahkan bisa sideways, atau malah turun.

#2 Distribusi Saham

Distribusi adalah proses menjual saham yang dilakukan oleh investor besar (market maker) dari investor kecil (ritel). Aksi ini terjadi dalam rangka profit taking oleh bandar.

Aksi ini berlangsung ketika saham yang bersangkutan dalam fase euphoria, di saat semua investor optimis dan berbagai berita baik mengenai saham ini telah muncul dan beredar. Dalam masa distribusi, harga saham tidak selalu turun, bahkan bisa sideways, atau terkadang malah naik.

#3 Mark Up

Mark Up adalah aksi yang terjadi ketika harga saham melonjak tinggi, namun tidak beserta akumulasi yang signifikan oleh bandar. Hal ini bertujuan untuk mengangkat harga saham agar dapat bandar jual kembali.

Dalam trend naik, Mark Up ada untuk mengakhiri fase akumulasi dan masuk ke fase distribusi saham. Sementara dalam trend turun, Mark Up dilakukan untuk menjaga minat beli ritel sekaligus untuk bandar dapat melepas saham yang mereka miliki.

#4 Mark Down

Kebalikan dari Mark Up, Mark Down adalah aksi yang terjadi ketika harga saham turun drastis namun tidak disertai aksi distribusi yang signifikan oleh bandar. Hal ini bertujuan agar bandar dapat tetap mengakumulasi saham di harga bawah.

Aksi Mark Down bisa jadi merupakan indikasi akan berakhirnya trend turun sebuah saham. Sementara dalam trend naik, Mark Down juga dilakukan untuk mengusir investor ritel sambil mengakumulasi saham lebih banyak.

#5 Do Nothing

Hal yang paling sering bandar lakukan, terutama pada saham lapis dua dan tiga, adalah tidak melakukan apa-apa. Aksi ini adalah ketika bandar tidak melakukan aksi apa-apa terhadap suatu saham.

Dalam aksi ini, volume bid dan offer suatu saham menjadi tipis. Harga cenderung diam atau turun. Aksi ini merupakan cara paling efektif untuk membuat investor ritel melepas barangnya, karena tidak sabar melihat saham yang diam.

Itulah 3 metode yang dapat Anda gunakan untuk mendeteksi pergerakan bandar. Jika Anda cukup yakin untuk bisa memenangkan gejolak pasar, namun bingung untuk memulai investasi saham, Anda dapat mendownload Ebook gratis panduan berinvestasi saham berikut.

Free Download Ebook Panduan Berinvestasi Saham untuk Pemula

Pentingnya Data Broker Summary

Dari ketiga metode analisis bandarmologi di atas, tertera bahwa data yang terpakai adalah Broker Summary. Seberapa pentingkah data Broker Summary (transaksi broker) untuk analisis bandarmologi?

Satu-satunya cara untuk mengetahui transaksi dan aksi yang bandar lakukan adalah dengan melihat ke dalam detail transaksi suatu saham pada periode tertentu. Tentunya untuk mendapatkan data ini, kita harus membuka Broker Summary.

Dalam metode analisa Market Maker Action Analysis, data Broker Summary sangat berguna untuk mengetahui jenis aksi yang dilancarkan oleh bandar. Broker Summary dapat mengidentifikasi terjadinya akumulasi, distribusi, mark up, dan mark down suatu saham.

Berikut adalah contoh data Broker Summary:

#1 Akumulasi Dalam Broker Summary

Sesuai dengan definisinya, akumulasi adalah proses mengumpulkan saham yang dilakukan oleh investor besar (market maker). Dalam Broker Summary pun akumulasi market maker dapat kita identifikasi dengan adanya pembelian dalam jumlah besar oleh satu atau beberapa broker.

Pada gambar tersebut, para top buyer terlihat mengumpulkan saham lebih banyak dari yang dijual oleh para top seller. Ini mengindikasikan adanya pengumpulan barang oleh broker-broker top buyer tersebut.

#2 Distribusi Dalam Broker Summary

Berkebalikan dengan dengan akumulasi, sesuai definisinya, distribusi adalah proses menjual saham yang dilakukan oleh investor besar (market maker). Dalam Broker Summary pun distribusi dapat Anda identifikasi dengan adanya penjualan dalam jumlah besar oleh satu atau beberapa broker.

Pada gambar tersebut, para top seller menjual saham dalam jumlah yang lebih banyak dari yang dibeli oleh para top buyer. Ini mengindikasikan adanya penjualan barang secara masif oleh bandar.

#3 Mark Up dan Mark Down Dalam Broker Summary

Berbeda dengan akumulasi maupun distribusi, mark up dan mark down adalah upaya mengguncang harga tanpa mengubah kepemilikan. Dalam hal ini broker summary pun akan menunjukkan data transaksi yang berimbang antara pembeli dan penjual, seperti gambar berikut.

Perbedaan antara mark up dan mark down adalah pada perubahan harga yang terjadi ketika tidak ada akumulasi maupun distribusi. Bila harga naik, maka itu adalah mark up, dan bila harga turun, itu adalah mark down.

Mengambil Keuntungan Dari Pergerakan Bandar

Setelah mengetahui pola pikir bandarmologi, bagaimana caranya saya dapat mengambil keuntungan dari pergerakan bandar? Pada artikel sebelumnya telah kami sebutkan strategi “Follow The Giant”. Giant dalam hal ini pastinya adalah bandar. Kita cukup mengikuti pergerakan bandar.

Bila dalam suatu periode, bandar lebih banyak melakukan akumulasi, maka kita bisa menunggangi pergerakan harganya dan mendapatkan keuntungan. Sementara bila bandar lebih banyak melakukan aksi distribusi, maka sebaiknya jangan kita lawan. Itulah prinsip dasarnya.

Bila harga turun, namun tidak ada distribusi bandar, atau disebut mark down, maka kita boleh ikut mengakumulasi saham yang sedang turun tersebut. Sementara bila harga naik tanpa ada akumulasi, maka sebaiknya kita hindari saham tersebut karena cepat lambat akan didistribusi.

[Baca Juga: Anda Bisa Kaya Hanya Dengan 10 Tips Sukses Jadi Orang Kaya Sebelum Usia 40 Tahun Ala Warren Buffet]

Disclaimer: Analisis Bandarmologi hanya berlaku bila saham yang bersangkutan memiliki ciri-ciri sesuai yang disebutkan dalam prinsip-prinsip ini. Tidak semua saham dapat Anda analisis secara Bandarmologi.

Untuk lebih jelasnya, Finansialku sudah merangkum mengenai kesalahan umum investor. Anda bisa mengambil beberapa tips langsung dari video berikut ini:

Berinvestasi Saham Dengan Analisis Bandarmologi

Itulah cara sederhana yang dapat Anda gunakan dalam analisis bandarmologi. Metode ini sama seperti metode lain, juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu kurangnya tools untuk melihat pergerakan bandar secara instan.

Meskipun begitu, dengan menerapkan logika dalam analisis bandarmologi, akan sangat berguna bagi Anda dalam berinvestasi maupun trading saham. Dengan mengetahui aksi yang dilakukan oleh bandar saham, Anda pun memiliki keuntungan dibandingkan trader-trader saham lainnya.

Studi kasus mengenai cara mendeteksi keberadaan dan aksi bandar saham ini tentunya bukan informasi yang dapat Anda temui di sembarang tempat. Tentunya akan sangat berguna bila Anda membagikan artikel ini kepada rekan-rekan Anda sesama investor di pasar modal. Selamat Berinvestasi!

Setelah pembahasan di atas, tertarikkah Anda untuk berinvestasi dengan metode bandarmologi? Silahkan tuliskan jawaban Anda di komentar berikut. Terima Kasih.

Sumber Referensi:

    Argha J Karo Karo. 2012. Teori Bandarmologi: Accumulation-Distribution. https://goo.gl/ongJtb

    Argha J Karo Karo. 2014. Stock Market From Different Perspective. Bandung: Creative Trader

    Ryan Filbert & j1d. 2014. Bandarmology: Membeli Saham Gaya Bandar Bursa. Jakarta: Gramedia

Sumber Gambar:

    Anonymous Laptop 1 – https://goo.gl/4JUxtz

    Anonymous Laptop 2 – https://goo.gl/2h8RnP

    Smoke Hand – https://goo.gl/8fCS9W

    Brokers – https://static01.nyt.com

    Foreign Flow – Chartbit Stockbit

    Bandar Table & Flow – Creative Trader’s Workshop

    Broker Summaries – Aplikasi HOTS Mirae Asset

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News