customer.co.id – Bermimpi itu mudah dan indah, tapi tanpa perencanaan yang matang akan sulit untuk mencapainya. Rencanakan investasi kamu agar tidak salah sasaran.

Susun Rencana Investasi Kamu dengan Matang

Menyusun rencana investasi sama mudahnya dengan membuat rencana perjalanan.

Kamu perlu tahu kemana kamu akan pergi, berangkat dari mana, dengan menggunakan kendaraan apa, melewati jalur mana saja, estimasi waktu perjalanan, estimasi biaya perjalanan, dan hal apa yang harus diperhatikan dalam perjalanan.

Seperti ungkapan ini:

“If you fail to plan, you are planning to fail” -Benjamin Franklin

Susunlah rencana investasi kamu dengan matang agar kamu bisa tidak salah langkah.

Berikut ini 5 cara yang perlu kamu lakukan untuk merencanakan investasimu:

#1 Apa Tujuan Keuanganmu?

Sebelum masuk ke investasi, kamu perlu mendefinisikan terlebih dahulu tujuan keuanganmu.

Misalnya untuk dana untuk pensiun, dana untuk menikah, dana untuk melanjutkan studi S2, atau sekedar beli mobil baru.

Setelah kamu mengerti tujuanmu, maka kamu bisa menentukan apakah rencana investasi kamu itu sifatnya untuk proteksi atas inflasi, pendapatan tambahan, atau pertumbuhan kekayaan.

#2 Berapa Banyak yang Dapat Kamu Alokasikan (bukan sisakan) untuk Investasi?

Bagaimana kondisi keuangan kamu hari ini? Apakah kamu dapat mengalokasikan dana untuk investasi setiap bulannya?

Beberapa jenis produk investasi mensyaratkan adanya jumlah minimal untuk investasi.

Jadi sebelum menentukan pilihan rencana investasi, cek ada berapa banyak jumlah yang secara realistis dapat kamu sisihkan untuk investasi.

Hal ini akan menentukan apakah kamu akan melakukan investasi dalam suatu kali waktu (lump sum) atau secara berkala (misal: bulanan).

#3 Kapan Kamu Membutuhkannya (Time Frame)?

Dari tujuan keuangan, kamu bisa mengatur jangka waktu investasi kamu:

    Jangka pendek (0-3 tahun)

    Jangka menengah (3-5 tahun)

    Jangka panjang (lebih dari 5 tahun)

Contoh, jika kamu berusia 25 tahun, untuk jangka pendek atau menengah kamu mungkin perlu mempersiapkan dana untuk menikah, melanjutkan pendidikan S2, atau beli mobil baru.

[Baca Juga: Apakah Anda Tipe Investor yang Terlalu Percaya Diri? Kenali Gejala “Overconfidence Bias” agar Investasi Anda Aman!]

Sedangkan untuk jangka panjang, kamu mempersiapkan dana untuk pendidikan anak atau dana pensiun.

Dengan mengatur jangka waktu investasi, kamu akan menempatkan danamu pada keranjang yang berbeda.

Tujuannya, jika satu keranjang dana diambil, maka tidak akan mengganggu rencana investasi kamu pada keranjang lain.

#4 Berapa Besar Risiko yang Dapat Kamu Ambil?

Tiap orang punya toleransi risiko dan selera risiko yang berbeda-beda.

Ada orang yang sengaja mencari risiko karena menyukai tantangan dan mengharapkan hasil yang besar. Namun ada juga orang yang menghindari risiko karena menyukai jaminan keamanan walaupun hasil relatif kecil.

Toleransi dan selera risiko itulah yang membentuk profil risiko seseorang. Berikut ini beberapa hal yang dapat mempengaruhi profil risiko kamu:

    Usia. Semakin bertambah tua usia, orang cenderung akan lebih menghindari risiko.

    Status. Seseorang yang masih lajang akan lebih berani mengambil risiko daripada seseorang yang telah menikah.

    Jumlah Dana. Biasanya kalau jumlah dana kamu terbatas, kamu akan semakin protektif sehingga memilih risiko yang lebih aman.

    Periode Investasi. Semakin panjang jangka waktu investasi, maka risiko pasar akan semakin tinggi.

    Pengalaman Investasi. Semakin menguasai produk investasi, kamu akan semakin berani untuk mengambil risiko.

    Punya Rencana Keuangan. Jika kamu sudah punya rencana keuangan yang terarah, maka kamu akan lebih berani untuk ambil risiko.

Risiko akan hampir selalu ada dalam hal apapun yang kita lakukan. Namun terkadang kamu juga harus berani mengambil risiko untuk mencapai tujuan keuanganmu.

Ingat prinsip dasar investasi: High risk high return, low risk low return.

Semakin besar risiko maka semakin besar potensi imbal hasil yang bisa kamu dapatkan.

Sebaliknya, semakin kecil risiko maka semakin kecil potensi imbal hasil yang bisa kamu dapatkan.

Berikut ini grafik tingkat risiko dan imbal hasil investasi atas produk investasi secara umum di Indonesia

Pada dasarnya setiap produk investasi memiliki potensi risiko dan potensi pengembalian.

Jangan khawatir dengan potensi risiko, ada cara untuk mengelola risiko sehingga potensi kerugian atau kemungkinan realisasi risiko dapat kita minimalisasi.

Kamu dapat meminimalisasi risiko investasi dengan cara diversifikasi portofolio investasi.

Seperti telah saya sebutkan pada poin nomor 3, yaitu tempatkan rencana investasi kamu pada keranjang yang berbeda.

Misalnya ada keranjang untuk investasi jangka panjang dengan risiko tinggi, dan ada keranjang untuk investasi jangka pendek dengan risiko rendah.

#5 Kamu Sebaiknya Investasi di Mana?

Banyak orang melakukan investasi langsung pada produk yang ditawarkan. Padahal di era informasi saat ini, kamu dapat melakukan perbandingan terlebih dahulu sebelum mulai investasi.

Coba cari beberapa perbandingan dengan produk investasi sejenis. Lalu pelajari dan kuasai.

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Pelajari apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut ini beberapa hal yang perlu kamu perhatikan dalam melakukan perbandingan produk investasi:

    Berapa imbal hasil yang ditawarkan?

    Kapan kamu akan menerima imbal hasil tersebut?

    Berapa dana minimal untuk investasi awal atau top-up?

    Apakah saja biaya yang harus kamu keluarkan untuk investasi tersebut?

    Perhatikan juga apakah ada biaya tersembunyi, pinalti, atau pajak atas investasi tersebut?

    Bagaimana kemudahan untuk melakukan investasi awal atau top-up ?

    Bagaimana kemudahan untuk melakukan pencairan dana investasi atau menjual produk investasi?

    Bagaimana kemudahan untuk monitor perkembangan investasi kamu?

    Bagaimana keamanan investasi kamu? Siapakah lembaga keuangan yang mengawasi dan menjamin investasi?

Setelah kamu yakin, barulah kamu tempatkan danamu pada produk investasi tersebut.

Membuat Rencana Investasi Melalui Aplikasi Finansialku

Agar rencana investasi dapat tercatat dan tertelusuri dengan baik, akan lebih mudah jika kamu menggunakan aplikasi Finansialku. Download aplikasi Finansialku gratis di Google Play Store!

Contoh: Kamu saat ini berusia 23 tahun. Kamu memiliki rencana untuk membeli mobil baru dalam jangka waktu 3 tahun lagi. Uang kamu di tabungan saat ini Rp 40 juta. Asumsi kenaikan harga barang (inflasi) setiap tahun rata-rata 5% dan imbal hasil investasi kamu sekitar 12%. Hitung yuk berapa dana yang kamu perlu kumpulkan tiap bulan!

Caranya:

    Buka menu Aplikasi Finansialku dan pilih “Rencana Keuangan”
    Kemudian pilih “Dana Membeli Barang”
    Masukkan rencana investasi kamu. Masukkan juga estimasi tingkat inflasi (5%) dan imbal hasil investasi (12%), lalu pilih “Hitung”.
    Voila! Berdasarkan kalkulator Finansialku, kamu akan tahu berapa jumlah kekurangan dana dan jumlah yang kamu harus investasikan per bulan.

Berdasarkan uang yang kamu punya hari ini, kamu masih kekurangan Rp175.327.880 untuk membeli mobil baru idamanmu 3 tahun lagi.

Oleh karena itu, kamu perlu menyisihkan dana untuk investasi sebesar Rp4.070.116 per bulan.

Bagaimana? Mudah ‘kan caranya?

Jangan lupa untuk menyimpan rencana keuangan kamu ya!

Jika kamu ingin membuat beberapa skenario rencana investasi, maka kamu tinggal mengubah angka harga barang saat ini, jangka waktu pembelian, dana tersedia, estimasi tingkat inflasi, dan estimasi imbal hasil.

Contohnya, jika kamu rencana investasi pada produk investasi dengan imbal hasil yang rendah (asumsi: deposito dengan bunga netto 5% per tahun), maka jumlah investasi yang kamu harus lakukan tiap bulan menjadi lebih besar (Rp4.779.460).

Evaluasi Rencana Investasi Secara Berkala

“Experience isn’t the best teacher, evaluated experience is.” -John C. Maxwell

Pengalaman yang kamu evaluasi merupakan guru yang berharga. Telusuri rencana investasi kamu secara berkala agar kamu bisa tahu seberapa dekat kamu dengan tujuan keuanganmu.

Dengan aplikasi Finansialku, kamu bisa memonitor progress rencana investasi kamu.

Upgrade aplikasi Finansialku kamu menjadi fitur premium, agar kamu bisa membuat beberapa rencana investasi, mencatat anggaran & aset, menggunakan kalkulator investasi, dan melakukan financial health check up.

Nah sudah tahu kan bagaimana cara membuat rencana investasi agar hasil maksimal?

Tunggu apalagi, buatlah rencana investasi sekarang juga!

Bagikan artikel ini untuk membantu rekan kamu membuat rencana investasi agar hasil maksimal.

Jika kamu memiliki kesulitan dalam perencanaan keuangan, silakan hubungi Konsultan Perencana Keuangan Finansialku yang siap membantu kamu.

Untuk saran, tanggapan atau pertanyaan, kamu dapat menuliskannya pada kolom yang telah tersedia di bawah ini. Terima kasih!

Sumber Referensi:

    Dana Anspach. 17 Juli 2017. Build a Good Investment Plan in 5 Steps – https://goo.gl/C6nFFA

Sumber Gambar:

    Investasi – https://goo.gl/5s6RKP

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News