customer.co.id – Seperti apa sih bisnis kuliner itu? Apakah betul menguntungkan seperti kata banyak orang?

Bisnis kuliner adalah salah satu bisnis yang terus berkembang dan tidak pernah mati. Jika Anda berminat memasuki bisnis yang satu ini, simak dulu beberapa hal penting berikut ini.

Rubrik Finansialku

Bisnis Kuliner, Menguntungkan dan Fleksibel Waktu?

Dalam kondisi ekonomi yang sedang melemah akhir-akhir ini, banyak usaha yang mengalami kebangkrutan, namun terdapat sebuah bisnis yang terus berkembang. Bisnis apakah itu? BISNIS KULINER.

Nyatanya, tidak peduli seberapa sedikit uang yang diperoleh, setiap hari semua orang membutuhkan makan. Oleh karena itu, bisnis yang satu ini tidak pernah surut.

Bisnis kuliner merupakan sebuah lahan yang kerap kali dianggap memberi banyak keuntungan. Dengan modal yang relatif kecil, Anda bisa mengambil untung hingga 100%.

[Baca Juga: 15 Bisnis Sampingan untuk Pensiunan yang Boleh Dipertimbangkan]

Tetapi apakah mudah menjalankan bisnis kuliner ini? Sebenarnya tidak peduli apapun jenis bisnis Anda, semuanya akan mudah selama Anda pantang menyerah dan belajar dari pengalaman sang ahli.

Apa saja sih hal-hal yang perlu dipelajari sebelum memulai bisnis kuliner?

Melalui artikel berikut ini, Finansialku akan menjabarkan beberapa hal penting yang perlu Anda tahu sebelum melakukan bisnis kuliner.

Mengenal Tipe-tipe Pelanggan

Pelanggan merupakan salah satu aspek penting dalam bisnis. Apa itu pelanggan?

Secara umum, pelanggan diartikan sebagai perseorangan atau kelompok yang mencari pemenuhan keperluan primer, sekunder, atau tersier dengan cara menggunakan produk atau jasa yang disediakan oleh perseorangan atau kelompok lain melalui kegiatan transaksi jual-beli.

Tanpa pelanggan, bisnis Anda tidak mungkin memperoleh kesuksesan. Oleh karena itu, penting untuk membangun hubungan baik secara dua arah.

[Baca Juga: Believe It or Not! Inilah 15 Makanan Termahal Di Dunia. Apakah Anda Mau Mencobanya?]

Untuk dapat membangun hubungan baik dengan konsumen, Anda harus mengetahui bagaimana menangani tipe konsumen yang berbeda. Dibutuhkan cara berbeda dalam melayani pelanggan yang berbeda pula.

Selain karakter, pelanggan juga memiliki ekspektasi yang berbeda-beda terhadap produk atau jasa. Sehingga Anda tidak bisa menyamaratakan ekspektasi semua konsumen.

Nah, seperti apa sih tipe-tipe pelanggan itu?

Melalui generasinya, maka secara umum karakter pelanggan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yakni sebagai berikut.

#1 Generasi Y

Generasi ini dikenal juga dengan sebutan “generasi milenial”, dimana pelanggan dalam generasi ini lahir pada tahun 1980 hingga 2000. Generasi Y merupakan generasi yang paling besar penyebaran etnisnya.

Remaja generasi Y umumnya memiliki pekerjaan sampingan dimana sebagiannya merupakan anak yang tinggal dengan single parent, dan sebagiannya lagi bergantung pada ibunya.

Mereka memiliki kebiasaan makan yang akan bertahan selamanya, dimana mereka mengalami puncak dari perkembangan bisnis kuliner.

Faktanya, generasi ini juga menganggap makanan sebagai kebutuhan, dan bukanlah kemewahan. Ini sangat berbeda dengan generasi lainnya.

[Baca Juga: Harga Bahan Baku Naik! Begini Strateginya untuk Bisnis Kuliner]

Meski demikian, dibandingkan dengan generasi lainnya, mereka tidak memiliki banyak uang untuk makan. Saat memilih tempat makan, biasanya generasi Y mencari harga yang murah dengan layanan yang memuaskan dan dekat dengan rumah.

Mereka juga biasanya gemar dengan fast food dan makanan yang disajikan dengan cepat.

Mereka suka mencoba hal baru, tetapi hanya untuk hal-hal yang ekstrim, misalnya ayam goreng yang pedasnya membakar lidah.

Ditambah lagi, mereka biasanya mencari potongan harga atau promo lainnya untuk memperoleh harga termurah yang bisa didapatkan.

Download Ebook Panduan Investasi Emas untuk Pemula

Generasi Y juga merupakan generasi yang update dengan teknologi, sehingga mereka menyukai tempat dimana mereka bisa menggunakan internet, mengecek email dan media sosialnya, serta bermain games sambil makan.

Satu lagi ciri dari generasi ini yang paling mudah dikenali adalah mereka senang berlama-lama di restoran.

Dengan demikian, jika Anda menargetkan pelanggan dalam generasi ini, siapkan bisnis dengan biaya operasi rendah, suku bunga tinggi, dan mobile device friendly.

#2 Generasi X

Generasi X merupakan generasi yang lahir pada tahun 1965 hingga 1979.

Saat generasi lainnya berusaha memperbaiki kondisi keuangannya agar lebih baik dari orangtuanya, generasi X justru fokus pada hubungannya dengan anak-anak mereka.

Mereka lebih mementingkan nilai daripada materi, dan karena itulah mereka menyukai makanan dengan pelayanan yang cepat dengan operasional yang cukup baik.

Untuk menarik perhatian generasi ini, Anda perlu menciptakan tempat makan dengan suasana yang nyaman, serta fokus pada nilai.

[Baca Juga: 5 Ide Usaha Sampingan Untuk Ibu Rumah Tangga (Salah Satunya Makanan Ringan)]

Salah satu kelompok yang termasuk dalam generasi X adalah pekerja profesional dan senior yang senang makan-makan dengan kliennya, atau dengan rekan kerja.

Penawaran makan bisnis dan adanya ruang meeting menjadi salah satu kelebihan yang akan menarik mereka. Tetapi penting untuk membatasi waktu agar Anda bisa menerima konsumen baru yang berarti penghasilan lebih.

#3 Baby Boomers

Lahir pada periode 1946 hingga 1964, baby boomers merupakan segmen terbesar dalam populasi dunia. Kelompok pelanggan yang termasuk dalam generasi ini biasanya adalah pekerja profesional, yang mampu mengunjungi restoran mahal tanpa perlu memikirkan soal uang.

Mereka yang termasuk dalam generasi ini umumnya sudah menjadi kakek atau nenek, menjadikan mereka target dari restoran keluarga dengan suasana formal dan mewah.

Tetapi jangan salah, baby boomers merupakan generasi dengan demografi yang luas sehingga tidak bisa ditangani dengan satu pendekatan produk/jasa atau pemasaran.

Beberapa mungkin sudah menjadi empty nesters, yang akan kita bahas pada poin selanjutnya.

#4 Empty Nesters

Grup ini terdiri dari mereka yang berada di atas baby boomers namun belum menjadi senior. Umumnya berusia 50 hingga 64 tahun, dan memiliki anak yang sudah tidak lagi tinggal bersama.

Dengan penghasilan per kapita tertinggi dibandingkan dengan generasi lainnya, grup ini biasanya memilih restoran mewah atau kelas atas. Mereka tidak terlalu memikirkan harga dan hanya terfokus pada pelayanan yang memuaskan dan makanan yang luar biasa enak.

Untuk menarik generasi ini, buatlah restoran mewah baik dari sisi dekorasi, suasana, hingga kualitas makanan yang menakjubkan.

#5 Senior

Generasi senior mencakup mereka yang berusia 65 tahun atau lebih. Mereka mungkin masih memiliki penghasilan tetap atau mungkin juga sudah tidak, sehingga mereka belum tentu bisa menjangkau restoran mewah kelas atas.

Mereka umumnya lebih memilih harga yang masuk akal sehingga mereka bisa menabung untuk menikmati masa pensiunnya dengan sejahtera.

[Baca Juga: Perhatikan Ini, Sebelum Membeli Waralaba Makanan]

Bergantung pada kondisi sosial ekonomi di daerah Anda, Anda yang mengincar target pelanggan ini perlu membuat restoran keluarga yang menawarkan pelayanan memuaskan dengan harga yang masuk akal.

Atau Anda bisa membuat restoran mewah yang menawarkan produk berkualitas, namun tetap terjangkau.

Generasi seniors yang lebih MUDA biasanya aktif dan memiliki lebih banyak penghasilan daripada senior TUA. Beberapa seniors juga gemar dengan porsi yang lebih kecil dan sehat dengan harga yang tentunya masuk akal.

Tren Industri Kuliner

Anda telah mengetahui beberapa jenis pelanggan berdasarkan kategori usianya, lalu topik kedua adalah tren dalam industri kuliner. Apa saja tren yang pernah muncul dan mungkin masih bertahan hingga kini?

Mari kita simak beberapa tren dalam industri kuliner ini:

#1 Food Trucks, Gerai, dan Kios

Perkembangan industri kuliner sudah mencapai tahap dimana konsumen tidak perlu lagi mengunjungi restoran hanya untuk makan.

Dalam banyak kasus, kini malah restorannya yang akan mendatangi konsumen dalam bentuk food trucks, gerai, atau kios.

Umumnya tren yang satu ini mudah dikenali, karena biasanya pebisnis kuliner sejenis akan berkumpul beramai-ramai pada satu lokasi agar menarik banyak orang.

[Baca Juga: Jalankan 6 Cara Mengembangkan Usaha Sampingan Anda]

Mereka biasanya beroperasi di tempat-tempat umum yang ramai, misalnya mall, universitas, stasiun kereta, hingga stadium olahraga.

Menu yang ditawarkan biasanya terbatas, karena mereka mengutamakan spesialisasi. Dengan kata lain, mereka membuat sebuah kelebihan yang akan mereka tonjolkan untuk menarik khalayak ramai.

#2 Nutrition-conscious Customers

Tren yang kedua merupakan bisnis kuliner yang menunjukkan keseriusan tinggi dalam kesehatan dan nutrisi.

Restoran seperti ini biasanya menggunakan bahan-bahan pilihan yang sehat dan penuh nutrisi dan mengincar konsumen yang juga mengutamakan kesehatannya daripada mayoritas orang lainnya.

Sebagai contoh adalah restoran yang menawarkan menu “diet mayo”, dimana makanan-makanannya rendah lemak dan bernutrisi, tepat bagi mereka yang ingin diet.

Contoh lainnya adalah restoran yang memiliki spesialisasi bagi pelanggan yang memiliki pantangan makanan, misalnya saja makanan bebas gula bagi penderita diabetes.

[Baca Juga: Cara Cepat Kaya dan Bebas Keuangan: Hancurkan 5 Mental Block Ini!]

#3 Fokus terhadap Anak

Dengan banyaknya keluarga dan baby boomers dengan cucu-cucunya yang senang makan di luar, maka mayoritas restoran haruslah family friendly.

Dengan kata lain, biasanya Anda harus menyediakan menu khusus anak-anak, atau menu dengan porsi anak-anak.

Selain itu, Anda juga perlu menyediakan lingkungan yang children friendly, seperti contohnya menyediakan kursi makan bagi balita, kawasan bermain anak, hingga balon dan alat tulis untuk menghibur mereka sambil menunggu makanan datang.

Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an

BONUS: Tips Umum dalam Berbisnis Kuliner

Selain mengetahui hal-hal di atas, tentunya ada beberapa tips umum yang bisa diaplikasikan untuk meningkatkan kesuksesan bisnis kuliner Anda.

Berikut beberapa contohnya:

#1 Kualitas Makanan Baik dan Terjaga

Tidak peduli sebagus apapun strategi pemasaran yang dilakukan, tidak akan berhasil jika kualitas produk yang dijual buruk.

Pembeli hanya akan membeli lebih dari sekali jika produk tersebut berkesan baik. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kualitas makanan secara konstan.

#2 Mementingkan Inovasi Baik dalam Produk dan Pemasaran

Jika Anda menawarkan produk yang sudah umum, maka pesaing Anda sangatlah banyak, ada yang lebih enak, lebih murah, atau lebih bervariasi.

Demi menonjol di tengah-tengah persaingan, Anda perlu menciptakan sebuah produk dan strategi pemasaran yang unik sehingga memancing banyak pembeli.

#3 Membangun Hubungan Baik dengan Konsumen

Hubungan baik memiliki sebuah tujuan jangka panjang, yakni membuat konsumen menumbuhkan loyalitas terhadap brand tersebut. Mengembangkan hubungan baik sesungguhnya bisa dicapai dengan memberi pelayanan yang baik dan berkesan.

[Baca Juga: Peluang Usaha Rumahan dan Bisnis Sampingan Menjelang Lebaran]

#4 Memilih Strategi Penjualan yang Sesuai Dengan Segmen Pasar

Tips ini merupakan sesuatu yang masih sulit bahkan bagi pebisnis profesional sekalipun. Mengapa demikian? Karena menemukan strategi penjualan yang sesuai dengan keinginan pasar itu tidaklah mudah.

Sebagai contoh, jika Anda membuka kedai kopi bagi anak muda, tentunya pemasaran yang lebih sesuai adalah harga yang lebih murah dan tampilan yang menarik bukannya porsi besar dan rasa yang tradisional.

#5 Berpikir Besar dan Selalu ke Depan

Untuk berhasil dalam sebuah bisnis, Anda selalu harus berpikir out of the box dan membuat rencana jangka panjang. Dengan demikian bisnis Anda dapat berkembang dengan baik.

Jika Anda hanya berpikir jangka pendek, maka lama kelamaan Anda akan kalah dengan para pesaing baru.

Selalu buatlah rencana jangka panjang dengan ide-ide dan inovasi yang terus diperbarui secara berkala.

Rencanakan dan Raih Bisnis Kuliner yang Sukses

Setelah melihat beberapa contoh di atas, apakah Anda sudah membayangkan bisnis kuliner seperti apa yang akan Anda buat?

Siapa target pelanggan Anda, dan apakah Anda akan memanfaatkan tren dalam bisnis kuliner Anda?

Seperti apapun jenisnya, lakukan perencanaan yang baik dan menyeluruh agar bisnis Anda dapat berjalan dengan lancar.

Selain itu, Anda dapat juga terlebih dahulu melakukan riset pasar dan melakukan analisis kelayakan usaha sehingga rencana Anda terpampang jelas ke depan.

Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai beberapa hal penting yang Anda perlu tahu sebelum melakukan bisnis kuliner lainnya? Tinggalkan komentar Anda di bawah.

Jika ada pertanyaan, silakan ajukan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini. Perencana Keuangan kami siap membantu Anda, terima kasih.

Sumber Referensi:

    Entrepreneur. 5 Oktober 2016. STARTING A BUSINESS: What You Need to Know Before Starting a Food Service Business. Entrepreneur.com – https://goo.gl/g8xkuh

Sumber Gambar:

    Bisnis Kuliner – https://goo.gl/VmvVyL

    Memulai Bisnis Kuliner – https://goo.gl/ZQHZcB

Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News