customer.co.id – Apakah Anda pandai mengelola keuangan pribadi? Ataukah Anda selalu kekurangan pada akhir bulan?

Mari bermain bersama dan lihat ada berapa ciri yang sudah Anda miliki sebagai tanda bahwa Anda pandai mengelola keuangan pribadi.

Mengetahui Seberapa Baik Anda Mengelola Keuangan

“Jangan menilai sebuah buku hanya dari sampulnya saja”

Tentunya Anda sudah pernah mendengar pepatah tersebut bukan? Pepatah tersebut benar adanya, Anda tidak bisa membandingkan seberapa baik Anda dalam pengelolaan keuangan hanya dengan melihat seberapa mewah dan glamour kehidupan Anda dari luar.

Orang yang hidup mewah dan bergelimang harta belum tentu memiliki net worth yang positif. Begitu pula sebaliknya.

Sudah pasti setiap orang memiliki situasi hidup yang berbeda, dan Anda tidak bisa saling membanding-bandingkan satu dengan yang lain.

Dalam hal finansial, Anda hanya bisa bersaing dengan diri sendiri dan selalu berusaha untuk menjadi lebih baik daripada diri Anda terdahulu.

Dengan kata lain, Anda harus tahu seberapa baik Anda mengelola keuangan saat ini untuk bisa berbuat lebih baik lagi di periode selanjutnya.

Tetapi apa sebenarnya yang perlu diukur untuk mengetahui apakah Anda sudah baik dalam mengelola keuangan atau tidak?

Finansialku akan menjabarkan beberapa tolak ukur finansial untuk mengetahui seberapa baik Anda dalam mengelola keuangan, yaitu sebagai berikut.

#1 Ketahui Net Worth Anda

Jika Anda belum pernah menghitung net worth, coba deh lihat net worth 4 orang terkaya di dunia berikut ini:

Orang-orang kaya menghitung net worth-nya secara berkala untuk menentukan kesesuaian tindakan dan tujuannya. Idealnya, net worth tersebut harus naik setiap tahunnya.

Net worth atau kekayaan bersih dapat dikalkulasikan dengan mudah, yaitu dengan menghitung selisih dari seluruh aset dan utang yang dimiliki.

Semakin besar nilainya, artinya Anda semakin kaya. Jika hasilnya negatif, mungkin ini saatnya Anda mulai memperbaiki pengaturan keuangan Anda.

Anda juga bisa menilai net worth untuk mengetahui perkembangan Anda menuju tujuan kekayaan.

Menurut Greg Rosica, tax partner di Ernst & Young yang juga menjadi salah satu penulis EY Tax Guide 2017, menyarankan Anda untuk selalu memulai tahun dengan sebuah financial statement, yaitu selembar penilaian net worth.

Menurutnya, dengan melakukan ini setiap tahun, Anda bisa melihat kemajuan atau kemunduran Anda setiap tahunnya dan memperbaikinya.

Pengecekan net worth tidak selalu ribet, sederhananya berikut cara perhitungannya:

    Tuliskan seluruh aset yang Anda miliki. Misalnya: properti, emas, deposito, dan lainnya. (estimasikan nilainya dengan melihat standar harga saat itu)

    Tuliskan seluruh utang-utang yang Anda miliki. Misalnya: utang kartu kredit, cicilan KPR, cicilan smartphone, dan lainnya.

    Selisihkan jumlah aset dan utang

    Voila, Anda memperoleh basic net worth statement Anda!

#2 Ketahui Credit Score Anda

Credit score yang baik bisa memberi perubahan yang signifikan dalam keuangan pribadi Anda. Dengan credit score yang baik, Anda bisa dengan mudah memperoleh kredit dengan suku bunga yang lebih rendah, misalnya dalam kartu kredit, cicilan KPR, dan sebagainya.

Bagaimana cara memperoleh credit score yang baik?

Pada dasarnya adalah dengan mengajukan kredit sesuai kemampuan finansial Anda, sehingga Anda selalu bisa membayar tepat waktu dan tepat jumlah. Selain itu, Anda juga bisa mempertimbangkan credit to debt ratio.

[Baca Juga: Berapa Latte Factor Anda? Cara Mengelola Keuangan dengan Aplikasi Keuangan Pribadi Finansialku]

Credit to debt ratio pada dasarnya adalah rasio perbandingan antara utang dengan jumlah maksimal yang boleh dipinjam.

Jika Anda memaksimalkan atau bahkan melebihi credit to debt ratio yang telah disepakati, maka pemberi pinjaman akan menganggap Anda kurang bertanggung jawab atas kemampuan pembayaran Anda.

Pengajuan kredit yang berlebihan dan tidak sesuai dengan credit to debt ratio dapat memberi dampak tidak baik terhadap credit score Anda.

#3 Melihat Jumlah Dana Darurat yang Anda Miliki

Bayangkan jika ketika Anda bekerja, tiba-tiba perusahaan tempat Anda bekerja melakukan perampingan jumlah karyawan dan salah satunya Anda yang mendapat PHK?

Bagaimana jadinya ketika Anda bekerja, lalu mendapatkan suatu kecelakaan yang membuat Anda tidak dapat bekerja lagi dan memenuhi kehidupan serta kebutuhan keluarga?

Bagaimana cara menutupi biaya kebutuhan hidup sehari-hari hingga Anda memperoleh pekerjaan baru? Masa harus sampai menjual rumah dan mobil yang dahulu diperoleh dengan kerja keras?

Di sinilah perlunya dana darurat!

Dana darurat atau emergency fund adalah sejumlah uang yang Anda alokasikan dan dipakai ketika terjadi hal yang tidak terduga atau kejadian darurat.

Dana tersebut harus dipisahkan dari rekening sehari-hari, instrumen investasi ataupun tabungan jangka pendek yang dimaksudkan untuk pemenuhan tujuan keuangan jangka pendek.

Dengan kata lain, dana tersebut harus likuid dan dapat dicairkan saat dibutuhkan. Jumlah dana darurat atau emergency fund yang ideal adalah:

    6 kali pengeluaran bulanan untuk seseorang yang masih lajang (single).

    9 kali pengeluaran bulanan untuk pasangan muda (tanpa anak).

    12 kali pengeluaran bulanan untuk keluarga yang sudah memiliki anak.

Namun, jumlah dana darurat ini perlu ditingkatkan dalam tiap periodenya, mengingat seiring bertambahnya waktu risiko keadaan darurat tidak mengecil.

Dengan demikian, semakin besar dana darurat yang Anda miliki, semakin jelas pula bahwa Anda pandai mengelola keuangan pribadi.

#4 Melihat Rencana Pensiun Anda

Setiap orang pasti mendambakan masa pensiun yang bahagia dan bebas finansial, perbedaannya adalah bagaimana usaha dan cara yang Anda tempuh untuk mencapainya.

Dengan cara yang berbeda, Anda bisa memperoleh hasil yang berbeda pula.

Misalnya saja, seseorang yang hanya menabung dalam tabungan untuk masa pensiun mungkin memperoleh hasil berbeda dengan seseorang yang menginvestasikan dana pensiunnya dalam instrumen investasi dengan tingkat pengembalian tinggi.

Nah, sama halnya dengan dana darurat, semakin besar dana pensiun yang Anda miliki maka semakin terjamin juga masa pensiun Anda.

Oleh karena itu, penting untuk segera mempersiapkan dana pensiun dan mengembangkannya dengan instrumen yang tepat pula.

Selain mempersiapkan dana pensiun sendiri, Anda juga bisa memanfaatkan bantuan pemerintah maupun perusahaan tempat Anda bekerja lho!

Kenali dan pahami program rencana pensiun yang bisa Anda peroleh untuk meringankan jumlah investasi dana pensiun Anda.

Sebagai contoh, kini ada Jaminan Hari Tua (JHT) dari BPJS Ketenagakerjaan yang bisa Anda manfaatkan untuk memperoleh masa pensiun yang aman dan nyaman.

Apa hubungannya rencana pensiun dan kepandaian mengelola keuangan?

Betul sekali, Anda tidak akan bisa bekerja seperti sekarang ini hingga selamanya. Dengan mempersiapkan rencana pensiun yang baik, maka Anda sudah mengelola keuangan di masa kini untuk menjamin masa depan Anda. Itulah tanda Anda berhasil mengelola keuangan dengan baik.

#5 Mengukur Debt to Income Ratio

Semakin lama utang tidak dilunasi, akan semakin menumpuk. Mengapa seperti itu?

Sederhana saja, namanya berutang pasti ada imbalan yang diperoleh oleh pihak yang memberi pinjaman. Imbalan tersebut biasanya berupa bunga yang dikenakan pada pokok utang Anda.

Bunga ini akan semakin banyak karena terus diakumulasikan pada setiap periode. Hasilnya? Utang akan semakin menumpuk.

Sesuai dengan hasil wawancara terhadap 400 orang terkaya di Amerika Utara, mayoritas mengatakan bahwa:

“Kunci nomor satu untuk mencapai kekayaan adalah mengeliminasi utang dan selalu menghindari utang.”

Sayangnya, banyak yang gagal mengukur debt to income ratio-nya dan membuat utang yang sangat banyak.

Apa itu debt to income ratio?

Debt to income ratio merupakan rasio antara utang dan pemasukan Anda, yang sering digunakan pemberi pinjaman untuk mengetahui risiko kredit Anda.

[Baca Juga: Apakah Rasio Utang Anda Sudah Sehat ? (Gratis Cek)]

Cara perhitungannya gampang saja, yaitu sebagai berikut:

    Hitung total utang Anda setiap bulannya, termasuk cicilan KPR, cicilan KKB, smartphone, dan lainnya.

    Kemudian hitung jumlah pemasukan Anda setiap bulannya.

    Kemudian bagilah jumlah total utang dengan jumlah pemasukan Anda setiap bulannya tersebut.

    Voila, itulah debt to income ratio Anda!

Idealnya, Anda tidak memiliki utang alias bebas utang. Namun, nilai itu dirasa terlalu ideal bukan?

Kesimpulannya, semakin kecil debt to income ratio Anda, semakin baik pengelolaan keuangan Anda.

#6 Mengukur Kemampuan Anda untuk Memberi

Satu pertanyaan yang sering muncul saat bersedekah:

“Bagaimana saya mau bersedekah jika gaji atau pemasukan masih minim?”

Jawabannya adalah: BISA, asalkan Anda tidak menjadikan minimnya pemasukan sebagai sebuah alasan untuk tidak bersedekah.

Kuncinya bukanlah MENYISIHKAN pemasukan untuk memberi, namun MEMPRIORITASKAN dan mengalokasikan pemasukan untuk menolong yang kurang mampu.

Jika Anda hanya menyisihkan, sama saja Anda hanya menunggu ada uang sisa, dan akan sulit untuk memberi setiap Anda menunggu sisa uang.

Cobalah Anda lihat sebuah sistem pengelolaan uang yang sedang kami sempurnakan berikut ini:

[Baca Juga: Mulai Lakukan Beberapa Kebiasaan Ini Demi Meraih Kebebasan Keuangan]

Donasi memiliki prioritas yang lebih tinggi daripada kewajiban membayar utang atau cicilan dan pengeluaran atau biaya rumah tangga. Dengan mengikuti skema tersebut, tidak akan ada lagi alasan: saya tidak bersedekah, karena uang tidak cukup.

Nah, jika Anda sudah pandai mengelola keuangan, Anda tidak akan mengeluh setiap bulannya karena harus bersedekah.

Dengan memberi kepada orang lain, Anda tidak akan berkekurangan, percayalah bahwa yang Maha Kuasa sudah mengatur pembagian rezeki masing-masing orang.

Semakin besar Anda memberi, tanpa ada keluhan kekurangan dan sebagainya, menandakan bahwa Anda sudah pandai mengelola keuangan pribadi.

Berapa Checklist yang Anda peroleh?

Setelah melihat 6 tolak ukur dalam mengukur kepandaian Anda dalam mengelola keuangan pribadi, berapa yang sudah Anda lakukan?

Jika Anda masih belum pandai dalam mengelola keuangan, sebenarnya Anda bisa meminta bantuan profesional seperti perencana keuangan Finansialku lho!

Para perencana keuangan di Finansialku adalah pemegang lisensi CFP® aktif dan bekerja sesuai dengan kode etik profesi perencana keuangan yang telah ditetapkan oleh Financial Planning Standards Board Indonesia.

Dengan demikian, Anda juga bisa dengan mudah mengelola keuangan dan mencapai kebebasan finansial hanya dengan menggunakan jasa Finansialku.

Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai cara sederhana mengenali jika Anda pandai mengelola keuangan lainnya? Tinggalkan komentar Anda di bawah.

Jika ada pertanyaan, silakan ajukan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini. Perencana Keuangan kami siap membantu Anda, terima kasih.

Sumber Referensi:

    Nancy L. Anderson. 8 Januari 2017. 6 Easy Ways To Tell If You Are Good With Money. Forbes.com – https://goo.gl/Ws3H7P

Sumber Gambar:

    Mengelola Keuangan Pribadi 1 – https://goo.gl/2xZXmU

    Mengelola Keuangan Pribadi 2 – https://goo.gl/uBn3xD

Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News