customer.co.id – Pada sebuah restoran, bangunan eksterior maupun interior sepertinya dirancang untuk tempat makan sekaligus ruang nongkrong yang menyenangkan.
Para pegawai berseragam rapi dengan pelayanan gesit. Atmosfer menyenangkan dengan musik terdengar sayup-sayup, sehingga tidak bersaing dengan obrolan para pengunjung.
Dua sahabat dan saya menandaskan isi piring masing-masing.
Seorang menyelesaikan suapan terakhir spaghetti pollo con funghi. Satu lagi memasukkan irisan t-bone steak dibalur brown sauce ke dalam mulutnya. Saya sendiri lebih dulu telah menghabiskan beef teriyaki, menyisakan piring kosong.
Air mineral menutup santapan. Minuman mocktail menemani pembicaraan.
Terbersit pikiran hendak memesan kopi panas dan makanan penutup, atau kudapan, mengingat pembicaraan masih akan berlangsung lama.
Kami hanya bisa celingukan seraya sekali-kali melambaikan tangan. Rupa-rupanya sebagian server atau waiter waitress sedang sibuk melayani tamu lain. Sebagian lagi memandang kosong panorama di balik jendela. Sisanya entah ke mana.
Meja di hadapan berantakan oleh alat makan kotor. Pegawai belum melakukan clear up.
Clear up tidak hanya dilakukan setelah pengunjung pergi, ia juga dilakukan kendati mereka masih ada. Tentu dengan tata cara tertentu agar tidak mengurangi kenyamanan para tamu.
Pengalaman mengelola kafe pada masa lampau, clear up adalah kegiatan standar yang biasa dilakukan, sekalipun masih ada tamu di depannya.
Clear up merupakan kegiatan merapikan tempat makan dengan mengangkat peralatan makan yang telah selesai dipakai. Clear up dilakukan dengan terlebih dahulu memerhatikan prosedur berikut:
Clear up tidak hanya merupakan proses mengangkat peralatan kotor dan asbak. Ia juga menjadi salah satu cara untuk membuat tamu merasa diperhatikan. Membuat mereka nyaman.
Selain itu, clear up memberikan kesempatan bagi waiters waitresses menawarkan menu lain kepada tamu. Rasa senang membuat tamu tidak segan melakukan repeat order.
Jadi, clear up adalah kegiatan merapikan meja dari peralatan makan yang sudah terpakai. Dalam keadaan tamu masih ada atau sudah beranjak.
Apabila tamu masih di sekitar meja, clear up merupakan kesempatan untuk menawarkan pilihan menu lain. Dengan itu, ia dapat menjadi satu upaya untuk meningkatkan penjualan dalam bisnis kuliner.
Bagi enterpreneur yang hendak dan sedang menjalankan usaha kuliner, ada baiknya menjalankan skema clear up.
Upaya ini tidak hanya diterapkan di restoran semi dan full fine-dining, tapi baik juga diaplikasikan pada rumah makan biasa dengan konsep pelayanan.
Semoga bermanfaat.
Mantab
Terimakasih ilmunya
Selamat menjadi artikel utama
Salam sukses selalu pak
Mantab
Terimakasih ilmunya
Selamat menjadi artikel utama
Salam sukses selalu pak
KOMPASIANA ARENA
Survei Berhadiah Tentang Employer Branding
TTS – Teka – Teki Santuy Eps 102 Tanaman Obat Paling Populer di Indonesia
TTS – Teka – Teki Santuy Eps 101 Kanker Paling Mematikan
Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News