customer.co.id – Artikel ini akan membahas tentang contoh revenue stream dan cara menghitungnya. Berikut penjelasan tentang definisi, macam-macam, dan contoh revenue stream.

Revenue stream apabila diterjemahkan adalah aliran pendapatan atau aliran dana yang dimiliki perusahaan untuk dikelola guna mendapatkan penghasilan yang lebih besar. Dilansir laman Universitas Medan Area, asal aliran dana atau revenue stream biasanya berasal dari beberapa sumber. Beberapa contohnya adalah penjualan produk, layanan, maupun investasi.

Untuk tingkat paling atas, revenue stream dibagi menjadi dua macam, yaitu operating revenues dan non-operating revenues. Operating revenues adalah aliran dana bersumber dari aktivitas operasional bisnis perusahaan. Sedangkan non-operating revenues bersumber dari aktivitas sampingan seperti dividen dan bunga. Secara lengkap, berikut penjelasan jenis-jenis revenue stream.

Transaction revenues adalah sumber dari revenue itu sendiri, yaitu aliran dana masuk saat terjadi transaksi pembelian dari pelanggan. Karena sistem yang digunakan adalah transaksi jual beli, transaction revenues bersifat sekali pembayaran. Pelanggan cukup membayar sekali untuk setiap layanan dan produk yang didapatkan.

Recurring revenues berbeda dengan transaction revenues yang pembayarannya hanya sekali. Recurring revenues menggunakan sistem pembayaran berkelanjutan dan sering dijumpai dalam sistem sewa. Selain itu, recurring revenues biasanya dipakai perusahaan yang bergerak di bidang layanan kredit atau persewaan.

Dilansir OCBC NISP, contoh revenue stream di antaranya adalah:

Contoh revenue stream yang paling umum adalah penjualan produk. Revenue stream masuk kategori transaction revenue dimana perhitungannya per pcs penjualan. Contohnya, setiap bulannya Anda berhasil menjual 250 pcs produk seharga Rp 100 ribu / produk. Maka, penghitungan revenue adalah Rp 100 ribu x 250 = Rp 25 juta.

Cabang bisnis baru adalah salah satu bentuk recurring venue dimana anak cabang mengirimkan sebagian profitnya ke perusahaan induk.

Contoh revenue stream selanjutnya adalah dana hibah, baik dana cair sekali atau yang berulang kali. Berbeda dengan investasi, dana hibah tidak mensyaratkan penerima memberikan imbal jasa kepada pemberi hibah.

Perusahaan seperti asuransi pada umumnya menetapkan premi sebagai biaya jasa atas terjaminnya risiko nasabah. Itulah sebabnya, premi dapat masuk kategori revenue stream. Contoh lainnya adalah bunga kredit, administrasi bank, dan semacamnya.

Lisensi pada umumnya berbentuk paten, seperti hak cipta atau franchise. Lisensi adalah salah satu contoh revenue stream karena tidak perlu memproduksi aset atau produk berulang kali. Cukup sekali saja membuat produk, maka produk itu dapat dimanfaatkan berkali-kali untuk menghasilkan profit.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghitung revenue stream. Cara paling umum adalah jumlah per unit dikali jumlah produk yang terjual.

Metode ini tergolong kurang akurat dan dapat berubah sewaktu-waktu sesuai jumlah produk yang terjual.

Menurut Corporate Finance Institute, revenue stream adalah berbagai sumber pendapatan bisnis yang didapatkan dari penjualan produk atau jasa. Jenis revenue yang tercatat bergantung pada jenis aktivitas yang dilakukan perusahaan. Pada umumnya, pendapatan tersebut didapatkan dari bisnis ritel dan layanan.

Sedangkan income adalah pendapatan miliki individu atau perusahaan yang diterima dari hasil menjual dan memproduksi barang, layanan, dan investasi. Individu menerima income dari gaji dan perusahaan menerima income dari hasil menjual produk dan layanan. Sebagian besar income atau pendapatan tersebut dikenakan pajak.

Nah, itulah informasi tentang contoh revenue stream beserta dengan jenis dan contohnya. Semoga bermanfaat dan menjadi pengetahuan baru bagi Anda.

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website detik.com. Situs https://customer.co.id adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://customer.co.id tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News