Definisi Remittance Adalah

customer.co.id – Definisi Remittance adalah transaksi pengiriman/penerimaan uang dalam valuta asing dari atau ke bank di luar negeri maupun di dalam negeri.

Mari simak ulasan lebih lanjut mengenai remittance dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Selamat membaca!

Remittance – Pengiriman Uang

Salah satu jasa pelayanan bank terhadap masyarakat adalah pelayanan jasa transfer mata uang (Remittance).

Transfer (Remittance) adalah jasa mengirimkan uang dari pemilik rekening satu ke pemilik rekening lainnya atau pemilik rekening yang sama, dari satu wilayah ke wilayah lainnya, baik dalam satu negara maupun lintas negara, dalam mata uang rupiah maupun mata uang asing.

Sistem Pengiriman Uang di Indonesia

Bagaimana sistem pengiriman uang di Indonesia? Simak penjelasan berikut ini.

#1 Sistem Kliring Nasional (SKN)

Kliring adalah pertukaran warkat dan/atau Data Keuangan Elektronik (DKE) antara peserta kliring, baik atas nama peserta maupun atas nama nasabah peserta yang hasil perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu.

SKNBI adalah sistem kliring BI yang meliputi kliring debit dan kliring kredit yang penyelesaian akhirnya dilakukan secara nasional.

Nilai nominal nota debet yang diterbitkan oleh bank untuk dikliringkan melalui kliring debet dalam penyelenggaraan SKNBI paling banyak sebesar Rp10 juta per nota debet. Batas nilai nominal transfer kredit yang dapat dikliringkan melalui kliring kredit adalah dibawah Rp100 juta per transaksi.

#2 Real Time Gross Settlement (RTGS)

BI telah mengimplementasikan Sistem BI-RTGS. BI-RTGS dalam rangka mendukung tercapainya sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman dan handal guna mendukung stabilitas sistem keuangan.

[Baca Juga: Praktikkan Sekarang Juga! Cara Mencapai Kebebasan Keuangan ala Dave Ramsey]

Sistem BI-RTGS. BI-RTGS merupakan sistem transfer dana elektronik antara peserta dalam mata uang rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual.

#3 SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication)

Pengiriman uang atau remittance lintas negara, sistem yang digunakan bank yang ada di indonesia maupun di dunia adalah SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication).

Pesan SWIFT adalah dokumen singkat menyediakan nama dan kode bank berasal, nama dan kode bank penerima, jumlah transfer, dan salah satu kode beberapa preset yang memberikan pesan kepada bank penerima.

Pesan SWIFT menyediakan kondisi standar untuk transfer dana antar bank.

SWIFT adalah jaringan komunikasi yang digunakan oleh bank, pialang, lembaga keuangan untuk dimasukkan dalam semua pesan antara bank dengan menggunakan jaringan SWIFT.

SWIFT mengeluarkan Badan Usaha Identifier atau BEI dimana nomor SWIFT berlaku di seluruh dunia.

[Baca Juga: Begini Lho, Tips Perencanaan Keuangan Usia 40 an! Terbukti Sukses!]

Daftar Bank SWIFT CODE di Indonesia

Bank Central Asia (BCA): CENAIDJA

Bank Artha Graha: ARTGIDJA

Bank Bumiputera Indonesia: BUMIIDJA

Bank Bumi Arta Indonesia: BBAIIDJA

Bank Danamon: BDINIDJA

Bank Mandiri (bukan Bank Mandiri Syariah): BMRIIDJA

Bangkok Bank: BKKBIDJA

Bank CIMB Niaga: BNIAIDJA

Bank Negara Indonesia (BNI): BNINIDJA

Bank BNP Paribas Indonesia: BNPAIDJA

Bank Resona Perdania: BPIAIDJA

Bank Rakyat Indonesia (BRI): BRINIDJA

Bank Bukopin: BBUKIDJA

Deutsche Bank AG: DEUTIDJA

Bank Mizuho Indonesia: MHCCIDJA

Hongkong and Shanghai Banking (HSBC): HSBCIDJA

Bank Internasional Indonesia (BII): IBBKIDJA

Bank Indonesia: INDOIDJA

Bank OCBC NISP: NISPIDJA

Pan Indonesia Bank: PINBIDJA

Bank Rabobank International Indonesia: RABOIDJA

Bank UFJ Indonesia (formerly Bank Sanwa Indonesia): SAINIDJA

Bank Swadesi: SWBAIDJA

Bank Tabungan Negara (BTN): BTANIDJA

Bank UOB Indonesia: UOBBIDJA

Bank Permata: BBBAIDJA

Bank Maybank Indocorp: MBBEIDJA

Bank Chinatrust Indonesia: CTCBIDJA

Woori Bank Indonesia: HVBKIDJA

Bank Sumitomo Mitsui Indonesia: SUNIIDJA

Bank OCBC Indonesia: OCBCIDJA

Bank Kesawan: AWANIDJA

Bank Commonwealth: BICNIDJA

Bank Ekonomi Raharja: EKONIDJA

Bank DBS Indonesia: DBSBIDJA

Bank Ekspor Indonesia: BEXIIDJA

Bank Mega: MEGAIDJA

Bank of China, JCabang akarta: BKCHIDJA

Bank Syariah Mandiri (bukan Bank Mandiri): BSMDIDJA

Bank Syariah Muamalat Indonesia: MUABIDJA

Perkembangan Remittance

Sejak tahun 2000, remittance telah memainkan peran yang semakin besar di negara-negara kecil dan berkembang. Sejak akhir 1990 an, remittance telah melampaui bantuan pembangunan dan seringkali dapat merupakan sepertiga penuh dari PDB suatu negara, seperti Nepal dan Maldova.

Pembayaran remittance merupakan bagian dari sejumlah besar arus modal antar negara.

Pada tahun 2014, sebesar US$583 miliar dialihkan antar negara dan US$436 miliar diterima oleh negara-negara berkembang.

Negara-negara yang menerima bagian terbesar dari remittance adalah negara-negara BRIC China dan India. Negara-negara tersebut menerima US$69,97 miliar dan US$59,49 miliar pada tahun 2013.

[Baca Juga: Slide: 5 Kesalahan Manajemen Keuangan Pemilik Bisnis Online yang Sering Dilakukan! Plus Solusinya]

Remittance dilihat sebagai bagian penting dari bentuk bantuan bencana bahkan melampaui bantuan pembangunan resmi atau Official Development Assistance (ODA).

Mereka yang tinggal di sebuah negara yang terkena bencana mendapat manfaat dari menerima uang melalui remittance, terutama saat bencana tersebut terjadi untuk sementara yang membuat orang kehilangan pekerjaan dan mendapatkan uang.

Pengiriman uang juga dilihat sebagai cara agar orang-orang yang tinggal di negara-negara miskin bisa mendapatkan rekening bank.

Disisi lain, remittance juga dapat membantu mempromosikan pembangunan ekonomi di suatu wilayah.

Download Ebook Panduan Investasi Reksa Dana untuk Pemula

Jenis dan Ruang Lingkup Remittance

Remittance dibedakan menjadi 2 (dua) jenis:

Outgoing Remittance (Outward Remittance), yaitu kiriman uang dari Indonesia ke bank di luar/dalam negeri dalam mata uang asing.

Incoming Remittance (Incoming Remittance), yaitu kiriman uang dari bank luar/dalam negeri ke Indonesia dalam mata uang asing.

Ruang lingkup Remittance, antara lain:

Beneficiary: pihak yang berhak menerima kiriman uang masuk sesuai instruksi pengirim.

Beneficiary Bank: bank yang menerima pengiriman uang dari bank lain untuk diteruskan ke penerima atas permintaan nasabah.

Remitting Bank: bank yang melakukan pengiriman uang ke bank lain atas permintaan pengirim.

Correspondent Bank (bank koresponden/bank perantara): bank yang berdasarkan perjanjian mempunyai hubungan dengan bank lain untuk saling memberi jasa atau melakukan transaksi atas nama bank yang berkepentingan.

[Baca Juga: Para Freelance, Mau Bebas Keuangan? 20 Usaha Sampingan yang Dapat Anda Jalankan]

Remittance, G8 & Bank Dunia

Remittance memainkan peran penting dalam pertumbuhan negara-negara berkembang. Pada tahun 2004, dalam pertemuan puncak G8 yang diadakan di Pulau Laut Georgia, negara-negara anggota sepakat untuk menanggung masalah biaya relatif tinggi untuk memindahkan dana lintas batas.

Pada tahun 2008, Bank Dunia akhirnya membuat database, dimana orang dapat membandingkan harga layanan transfer yang berbeda sehingga membuat keputusan yang lebih tepat mengenai bagaimana mentransfer dana mereka kembali ke keluarga dan orang yang mereka cintai.

Pemikiran di balik database adalah bahwa, bersama-sama menciptakan pelanggan yang lebih terinformasi, akan mendorong industri transfer uang menjadi lebih kompetitif dalam penetapan harga.

[Baca Juga: 25+ Kata-kata Motivasi Dave Ramsey, Seorang Ahli Perencana Keuangan Pribadi]

Pada tahun 2009, G8 menetapkan tujuan mengurangi biaya pengiriman uang sebesar 5% dalam beberapa tahun.

Bank Dunia menanggapi dengan membantu membangun database daerah yang lebih kecil dengan menggunakan metodologi yang jelas dan objektif untuk mengukur harga layanan transfer yang berbeda.

Karena database Bank Dunia telah dibuat, sejumlah layanan remittance telah muncul secara online, seperti remit2india, xoom.com dan Azimo, yang semuanya itu menyediakan layanan cepat dan murah.

Pada pertemuan G20 di tahun 2011, Bill Gates mengemukakan pengurangan biaya transfer. Dengan perkiraan Gates Foundation, pemotongan biaya dari 10% menjadi 5% dapat ‘membuka’ hingga US$15 miliar per tahun di negara-negara miskin dan berkembang.

Penyalahgunaan Remittance

Metode sebenarnya yang digunakan negara untuk mencatat jumlah uang yang diterima orang melalui pengiriman uang atau remittance jarang dipublikasikan.

Meskipun sebagian besar transfer nilai terjadi melalui transfer web, dimana mereka dapat dengan mudah dipertanggungjawabkan, jumlah uang yang wajar akan ditransfer dengan cara yang lebih sulit dilacak.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan unit intelijen keuangan bahwa pengiriman uang adalah salah satu cara terjadinya praktik money laundry atau kegiatan kekerasan seperti yang disponsori oleh terorisme.

[Baca Juga: 2 Cara Mengatur Keuangan Entrepreneur: Keamanan Finansial & Kenyamanan Finansial]

Remittance tidak hanya digunakan untuk tujuan perdagangan atau memberikan pertolongan kepada korban musibah bencana, tetapi juga dapat digunakan untuk praktik kejahatan apabila tidak terpantau dan dimonitor dengan baik.

Anda dapat membagikan artikel di atas kepada kenalan atau rekan-rekan Anda yang membutuhkan informasi mengenai remittance.

Bagikan juga setiap artikel dari Finansialku kepada rekan-rekan atau kenalan Anda yang membutuhkan.

Hubungi Finansialku jika Anda membutuhkan konsultasi mengenai Perencanaan Keuangan yang sehat! Perencana Keuangan kami siap membantu Anda!

Apabila Anda memiliki tanggapan, komentar atau bahkan pertanyaan, silakan mengisi kolom yang tersedia di bawah ini. Terima kasih!

Sumber Referensi:

Investopedia. Remittance. Investopedia.com – https://goo.gl/TAsqK5

Ferfau. 2 Januari 2013. Remittance Adalah. https://goo.gl/v8D965

International Banking Operations. 17 Agustus 2014. Remittance (Transfer). Ibankingops.wordpress.com – https://goo.gl/cnfHJM

Sumber Gambar:

Definisi Remittance Adalah 1 – https://goo.gl/B4MTtb

Definisi Remittance Adalah 2 – https://goo.gl/3UC96e