Bandung

Kulineran di wilayah Bandung Timur, kalian bisa coba beli cilor Mang Herman yang selalu mangkal di dekat Kampus UIN Cibiru, Kota Bandung.

Sekedar diketahui, kuliner cilor sendiri merupakan singkatan dari cilok telor. Dimana cilok berukuran kecil ditusuk menggunakan tusuk sate dibaluri telur dan digoreng di wajan berisikan minyak panas.

Kuliner satu ini lebih lezat jika ditambah bumbu asin dan saus pedas. Ada juga bumbu keju dan bubuk cabai.



Tak hanya cilor, ada juga bihun telor atau bilor, sosis telor atau solor, mie telor atau milor dan otak-otak telor atau otlor. Untuk harganya sendiri Rp 1.000 an per tusuknya.

Sekedar diketahui, cilor Mang Herman sudah dikenal banyak orang. Apalagi keramahan dalam memberikan pelayanan kepada pembeli yang ramah membuat pembeli datang kembali membeli cilor yang dijualnya.

“Beli berapa? Rp 10 ribu?,” tanya Mang Herman kepada pembeli.

“Saya tambahin satu ya,” ucapnya.

Cilor Mang Herman Foto: Wisma Putra/detikJabar

Jurus memberikan bonus cilor dilakukan Mang Herman, sebagai servis kepada pembeli.

Herman (48) yang merupakan warga Cipadung mengatakan, ia memulai usaha cilor ini sejak tahun 2015 lalu, sebelum berjualan cilor Herman pernah berjualan es kelapa, batagor dan mi ayam, namun usahanya gulung tikar.

“Penjualan Cilor tahun 2015 dulu menjual es krim kelapa, batagor dan mie ayam. Tahun 2013 sempat turun,” kata Herman kepada detikJabar, Selasa (26/7/2022).

Omzet kotor penjualan cilor setiap harinya mencapai Rp 1,5 juta. Namun menurutnya, penjualan cilor sedang turun karena masih musim libur.

“Sekarang lagi libur ya gini aja, terus yang KKN baru berangkat, ada juga pembeli dari siswa SMP atau SMA yang lewat,” ungkapnya.

“Sekarang paling 1.500 tusuk per hari, biasanya 2.000-2.500 tusuk,” tambahnya.

Herman menyebut, ia tahu usaha berjualan cilor ini dari Garut. Sebelum selengkap ini, Herman awalnya hanya berjualan cilor saja.

“Sebelumnya enggak kumplit seperti sekarang, ke sini-ke sini terus nambah, kalau bahan baku nya dekat beli di Ujungberung,” sebutnya.

Cilor Mang HermanCilor Mang Herman Foto: Wisma Putra/detikJabar

“Dulu saya sendiri yang jualan ini di sini, sebelumnya diketahui jualan pakai roda besar, sekarang roda kecil, dirubah. Tapi alhamdulillah,” tutur Herman.

Herman juga menyebut, berjualan cilor seperti sekarang lebih simple daripada usaha sebelumnya.

“Alhamdulillah, kalau batagor atau mi ayam harus punya lapak besar dan strategis, kalau ini praktis bisa pake roda kecil,” pungkasnya.

(wip/yum)

Artikel ini bersumber dari www.detik.com.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News