loading…
Harga minyak mentah melemah pada perdagangan hari ini. FOTO/Istimewa
West Texas Intermediate (WTI) September 2022 di New York Mercantile Exchange (NYMEX) koreksi 0,70% di USD100,82 per barel. Selain banyaknya hari libur di beberapa negara di Asia Tenggara juga disebabkan di tengah kekhawatiran pasokan yang ketat dipicu perlambatan pertumbuhan global.
Baca Juga: Jual Pertamax di Bawah Harga Keekonomian, Pertamina: Kami yang Subsidi
Penurunan juga terjadi seiring sentimen kekhawatiran kenaikan suku bunga akan memicu resesi dan mengurangi permintaan minyak. Kedua kontrak acuan diperdagangkan lebih rendah pada awal perdagangan pada hari Senin kemudian berbalik positif sebelum diperdagangkan ke arah yang berbeda. Sejumlah analis menilai pasar minyak mulai merespons kebangkitan Covid-19 di beberapa negara.
“Posisi beli dalam minyak mentah berjangka WTI saat ini berada di level terendah sejak Maret 2020. Hal ini terjadi akibat penurunan permintaan di tengah wabah awal Covid-19,” kata analis ANZ Research dalam sebuah catatan, dilansir Reuters, Senin (11/7/2022).
Data terbaru terkait kasus Covid-19 di China menunjukkan adanya penurunan angka. Kendati demikian, kekhawatiran tentang potensi pengetatan pembatasan yang lebih luas masih menghantui pasar, setelah subvarian Omicron baru ditemukan di Shanghai.
Baca Juga: Perbedaan Kandungan Pertalite dan Pertamax
Dari sisi penawaran, pasar juga tampak masih gelisah seputar rencana negara-negara Barat untuk membatasi harga minyak Rusia. Sebelumnya Presiden Vladimir Putin memperingatkan bahwa sanksi barat dapat menyebabkan bencana di pasar energi global.
(nng)
Artikel ini bersumber dari ekbis.sindonews.com.
Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News