customer.co.id – Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) diproyeksi bergerak fluktuatif pada sesi perdagangan Rabu (31/8/2022) hari ini, setelah pada sesi perdagangan Selasa (30/8/2022) kemarin ditutup menguat.

Mengacu kepada data RTI, pada sesi perdagangan kemarin indeks saham nasional ditutup naik 0,38 persen ke 7.159,47.

IHSG ditutup menguat, setelah bergerak di area positif sejak awal perdagangan, meskipun penguatan tergerus jelang penutupan perdagangan.

“Pergerakan masih dipengaruhi kekawatiran kebijakan suku bunga yang agresif dari The Fed,” ujar Analis Artha Sekuritas, Dennies Christopher, dalam risetnya, Selasa.

Meskipun sinyal hawkish The Fed masih akan menjadi salah satu sentimen utama pergerakan pasar saham hari ini, Dennies meyakini, IHSG mampu kembali menguat.

Dari dalam negeri, investor sebenarnya masih mencermati efektivitas kebijakan bantuan sosial (bansos) untuk meredam dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) subsidi.

Sentimen hawkish The Fed disebut masih akan memengaruhi pasar saham nasional, namun IHSG berpotensi rebound pada sesi perdagangan hari ini.

“IHSG diprediksi menguat, Candlestick doji dengan higher high dan higher low dengan stochastic yang masih melebar setelah membentuk goldencross mengindikasikan potensi penguatan,” ujar Dennies.

Lebih lanjut Ia bilang, pada sesi perdagangan hari ini support IHSG berada pada rentang 7.125-7.091, sementara resistance berada pada rentang 7.208-7.257.

Berbeda dengan Dennies, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, IHSG terlihat masih berada dalam pola pergerakan sideways dengan potensi tekanan yang masih terlihat cukup kuat.

Oleh karenanya, Ia memprediksi, pada hari ini IHSG kembali melemah, dengan pergerakan pada rentang 7.002-7.223.

“Peluang terjadinya koreksi wajar dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian mengingat dalam jangka panjang IHSG masih menunjukkan pola uptrend,” ucap dia.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News