customer.co.id – Disposable income atau pendapatan disposable adalah gaji yang bisa kamu gunakan dengan tenang.

Hal ini terjadi karena uang tersebut sudah dipotong beberapa pembayaran wajibmu. Pembayaran apakah yang dimaksud?

Tenang, Glints sudah menyiapkan penjelasan lengkapnya untukmu. Ada pula perhitungan disposable income yang wajib kamu cermati.

Semua informasi tersebut ada dalam artikel ini. Jadi, simak sampai akhir, ya.

Apa Itu Disposable Income?

© Hai.grid.id

Ketika gajian, kamu mungkin ragu untuk langsung belanja.

Jangankan belanja, menghitung gaji untuk membayar cicilan dan kebutuhan sehari-hari saja sudah repot.

Penyebabnya yaitu ada berbagai pajak yang perlu kamu bayar setiap bulannya.

Oleh karena itu, kamu wajib memahami istilah disposable income atau pendapatan sekali pakai.

Dikutip dari The Balance, disposable income adalah uang yang tersisa dari gaji atau pendapatan setelah kamu membayar pajak.

Namun, pendapatan yang dimaksud tidak hanya berasal dari perusahaan yang mempekerjakanmu.

Lebih dari itu, pendapatan juga bisa berasal dari hasil investasi, seperti capital gain, dividen saham, dan kupon obligasi.

Adapun pajak yang dimaksud adalah pajak langsung.

Bersumber dari Kompas, pajak langsung adalah pajak yang hanya bisa dibayarkan oleh wajib pajak. Jenis yang satu ini tidak dapat dibebankan kepada pihak lain.

Beberapa contohnya yaitu pajak penghasilan (PPh), pajak bumi dan bangunan (PBB), dan pajak kendaraan bermotor.

Jadi, pajak tidak langsung seperti pajak pertambahan nilai (PPN) tidak ikut dihitung dalam disposable income, ya.

Nantinya, sisa pendapatan tersebut bisa kamu gunakan untuk membayar berbagai kebutuhan dan keinginanmu.

Selain itu, kamu juga bisa menggunakannya untuk menabung dan berinvestasi.

Lantas, mengapa seseorang perlu menghitung disposable income?

Singkatnya, disposable income adalah salah satu penentu budgeting seseorang, seperti kata SmartAsset.

Dengan mengetahui pendapatan disposable, kamu bisa merencanakan pengeluaranmu dalam sebulan maupun setahun.

Dalam skala yang lebih besar, disposable income juga digunakan untuk mengukur keadaan ekonomi negara, seperti ditulis Investopedia.

Semakin besar disposable income di suatu negara, maka semakin baik pula kondisi ekonominya.

Cara Menghitung Pendapatan Disposable

© Freepik.com

Sekarang, kamu sudah memahami konsep pendapatan disposable. Lantas, bagaimana cara menghitungnya?

Berikut Glints berikan rumusnya.

Pendapatan disposable = pendapatan tahunan kotor – pajak langsung

Keterangan:

    pendapatan tahunan kotor: semua pendapatan yang diterima dalam satu tahun

    pajak langsung: jumlah pajak yang harus dibayarkan dalam satu tahun

Agar lebih ada gambaran, pahami contoh perhitungannya berikut ini.

Dalam satu tahun, Pak Tonny menghasilkan Rp120 juta, baik dari gaji kantor maupun hasil investasinya.

Namun, Pak Tonny harus membayar pajak sebesar 20% dari pendapatannya, yakni Rp24 juta (20% x Rp120 juta).

Maka, perhitungan disposable income Pak Tonny adalah sebagai berikut.

Pendapatan disposable = Rp120 juta – Rp24 juta = Rp96 juta

Dengan demikian, Pak Tonny memiliki uang Rp96 juta untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya dalam setahun.

Kegunaan Disposable Income

© Balisavvy.com

Melansir Indeed, beberapa kegunaan utama disposable income adalah:

    membayar sewa

    membeli bahan makanan

    membayar asuransi kesehatan

    membeli makanan

    menabung untuk dana pensiun

    investasi

    membayar hutang

    membayar biaya perjalanan (transportasi sehari-hari dan traveling)

Namun, di luar itu, kamu juga bisa memanfaatkan pendapatan disposable untuk memenuhi hobimu, lho.

Kamu bisa membeli tanaman hias, merawat binatang peliharaan, belanja, mengoleksi fitur favorit, hingga membayar langganan streaming film.

Meski demikian, prioritaskan kebutuhan terlebih dahulu, ya. Jika kebutuhan sudah terpenuhi, barulah manfaatkan disposable income untuk rekreasi.

Kesimpulannya, disposable income adalah sisa pendapatan yang telah dikurangi pajak langsung.

Dengan menghitung pendapatan disposable, kamu bisa mengetahui jumlah uang yang bisa digunakan sehari-hari.

Selain itu, kamu juga bisa menggunakannya untuk memenuhi keinginanmu.

Namun, menghitung disposable income saja belum cukup. Kamu tetap perlu strategi untuk menjaga kesehatan finansialmu.

Lantas, strategi apa yang bisa kamu gunakan? Nah, jawabannya ada di webinar Glints ExpertClass.

Glints ExpertClass menghadirkan pembicara yang merupakan pakar di bidangnya. Mereka siap membagikan ilmunya kepadanmu.

Jadi, tak perlu ragu. Cari dan daftar kelas finance sekarang juga!

Sumber

    Disposable Income

    What Is Disposable Income?

    What Is Disposable Income (and What Isn’t)?

    How to Calculate Disposable Income

    Kenali 4 Jenis Pajak Langsung di Indonesia Berikut Ini

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News