Inilah 4 Negara Eropa Pengimpor Batu Bara dari Indonesia

loading…

Empat negara Eropa mengimpor batu bara dari Indonesia untuk menggantikan pasokan energi Rusia. Foto/Dok

JAKARTA – Rencana Rusia menyetop ekspor batu baranya ke Eropa pada awal Agustus 2022 membuat beberapa negara di Benua Biru mencari sumber baru. Indonesia yang menjadi salah satu negara penghasil tambang batu bara terbesar di dunia menjadi salah satu incaran mereka.

Baca juga: Indonesia Nikmati Berkah dari Krisis Gas di Eropa

Data BPS menunjukkan bahwa nilai ekspor batu bara Indonesia ke Eropa di kuartal II tahun ini mencapai USD 191,2 juta. Angka itu melonjak 143,72% dibandingkan kuartal sebelumnya senilai USD78,4 juta.

Kepala BPS Margo Yuwono menyatakan, perkembangan ekspor batu bara menjadi bagian penting Indonesia sejak kuartal II-2022 ini. Batu bara menjadi komoditas unggulan yang mendukung surplusnya neraca dagang Indonesia pada semester I-2022.

“Terjadi peningkatan signifikan. Kalau kita lihat negara tujuannya adalah Italia, Polandia, dan Swiss,” terang Margo dalam keterangan persnya, Jumat (15/7/2022).

Peningkatan ekspor batu bara Eropa terjadi sejak kuartal III tahun lalu senilai USD5,9 juta. Selama ini ekspor batu bara Indonesia ke Eropa terbilang minim. Ada empat negara yang membuat ekspor batu bara ke Eropa meningkat. Ini empat negara itu.

1. Italia

Negara ini menjadi yang terbesar mengimpor batu bara Indonesia. Nilainya mencapai USD111,7 juta. Italia merupakan pengekspor batu bara Indonesia sejak tahun 2012 hingga 2018. Italia adalah negara dengan luas 301. 338 km2. Jumlah penduduknya diperkirakan mencapai 61 juta jiwa. Iklim di Italia sangat beraneka ragam, ini dipengaruhi oleh bentuk semenanjung yang besar, dan membujur, dan sebagian besarnya bergunung-gunung. Di salah satu wilayah Italia, Lembah Po, memiliki musim dingin yang keras, sehingga butuh penghangat yang bisa didapatkan dari batu bara.

2. Belanda

Ekspor batu bara Indoneisa ke Belanda mencapai USD79 juta. Keputusan Belanda mengimpor batu bara, terutama dari Indonesia, karena negara ini sudah memasuki fase peringatan awal dalam menghadapi krisis energi. Dalam fase tersebut, pemerintah akan meningkatkan produksi batu bara guna mengurangi ketergantungan terhadap gas Rusia. Namun produksi batu bara domestiknya masih dirasa kurang sehingga harus mengimpor untuk menghadapi musim dingin.

Artikel ini bersumber dari ekbis.sindonews.com.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News