Jakarta: Pengamat kebijakan publik Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing menilai kepemimpinan Presiden Joko Widodo sukses menjadi role model pemimpin Indonesia yang berani mengambil kebijakan.
 
Kebijakan berani dari Jokowi tercermin saat menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) tentang Pengesahan Perjanjian FIR Indonesia dan Singapura yang berhasil mengambil alih langit Natuna. Sehari sebelumnya, di hadapan para ekonom, Jokowi berani mengambil resiko jika RI harus kalah di WTO karena kebijakan larangan ekspor nikel.
 
“Dari kesuksesannya saya kira bisa dijadikan role model,” kata Emrus saat dihubungi, Minggu, 11 September 2022. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Baca: Kembalinya Penguasaan Wilayah Udara Indonesia dari Singapura Dinilai Melegakan
 
Bukan sekali dua kali Jokowi melalukan kebijakan yang berani. Kebijakan yang menjadi catatan sejarah adalah berhasil mengakuisisi PT Freeport secara mayoritas. Kebijakan tersebut diakui membawa keuntungan bagi Indonesia. 
 
Namun, kata Emrus, capaian-capaian tersebut belumlah sempurna karena masih memiliki dua tahun masa kepemimpinannya. Olehnya itu, di dua tahun terakhir ini Emrus mendorong para menteri yang sudah diberikan kepercayaan Jokowi semestinya menyelesaikan tugas dengan baik. 
 
“Kita mengharapkan semua yang belum dijalankan, yang belum tercapai sekarang kalau memang para menterinya fokus melaksanakan tugas-tugas yang diberikandari bapak Presiden dalam menyelesaikan program kegiatan atau pembangunan yang diserahkan kepada menteri, karena tidak ada pekerjaan yang ditangani langsung oleh Bapak Presiden,” ujar Emrus 
 
Menurut Emrus, jika pekerjaan-pekerjaan itu diselesaikan dengan baik oleh Presiden dan para menteri di dua tahun terakhir masa kerja mereka, maka Presiden Jokowi bisa menjadi role model bagi pemimpin-pemimpin selanjutnya di bangsa ini.
 
“Semua di bawah pelaksana menterinya. Nah kalau menteri-menterinya perform melaksanakan itu di dua tahun terakhir ini dan berhasil, maka dapat kita katakan Pak Joko Widodo 100% berhasil sehingga bisa menjadi role model,” ucapnya.
 
“Tetapi kalau ada di sana sini kekurangan yang kita sentil itu menterinya yang tidak perform. Oleh karena itu kita ingatkan menterinya sekarang supaya memang di akhir masa jabatannya nanti Jokowi 100% bisa menjadi role model,” sambungnya.
 
Dijelaskan Dosen UPH itu, peluang pemerintahan ini untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka dengan sempurna diakhir masa jabatan nanti, karena beberapa program kerja yang sudah dirancang itu mendapat dukungan penuh dari kekayaan alam Indonesia. 
 
“Kenapa bisa menjadi 100% kalau memang program-program, gagasannya dapat dicapai 100% karena saya melihat ini ada salah satunya diantaranya adalah yaitu food estate,” jelasnya.
 
Emrus mengakui kegigihan Presiden Jokowi bekerja untuk Mensejahterakan rakyat Indonesia. Namun kegigihan Presiden ini tidak akan berjalan baik jika tidak ada dukungan penuh dari pembantunya, dalam hal para menteri dan kepala-kepala daerah. 
 
“Presiden kita bagus, luar biasa tetapi apakah sudah menjadi role model? nah sangat tergantung kinerja dari para menteri,” tegasnya.
 

(ALB)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News