customer.co.id – Berlari marathon adalah sebuah kegiatan yang membutuhkan konsistensi dan daya tahan tubuh yang tinggi.
Demikian juga dengan berinvestasi, membutuhkan daya tahan yang kuat untuk tidak mudah terpengaruh hiruk pikuk pasar modal.
Artikel berikut akan bercerita, bagaimana kita bisa belajar investasi dari pelari marathon.
Artikel ini dipersembahkan oleh:
Berlari Marathon Dan Berinvestasi
Apakah Anda pernah melihat pertandingan lari marathon? Jika Anda perhatikan, teknik yang dipakai oleh para pelari marathon berbeda dengan teknik yang biasa dipakai oleh sprinter (pelari jarak pendek).
Bagi pelari jarak pendek, momentum dan speed menjadi faktor yang terpenting, mengingat durasi perlombaan yang hanya beberapa detik saja. Oleh karena itu, seluruh bagian dari start sampai dengan finish harus dilatih secara sempurna.
Namun berbeda halnya bagi pelari marathon, di mana waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan lomba bisa mencapai beberapa jam, maka speed bukanlah menjadi hal yang terpenting. Daya tahan (endurance) dan konsistensilah yang menjadi salah satu faktor terpenting bagi pelari marathon.
Ternyata, dalam perjalanan investasi pun demikian. Dari pengalaman saya berinvestasi di pasar saham sejauh ini, prinsip-prinsip yang digunakan oleh pelari marathon ternyata lebih cocok untuk diterapkan ketimbang prinsip yang digunakan oleh pelari jangka pendek.
Dalam artikel kali ini, saya ingin mengilustrasikan bahwa perjalanan berinvestasi di pasar saham sama seperti halnya pelari marathon.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat kita pelajari dari para pelari marathon untuk membantu kita agar bisa lebih sukses dalam dunia investasi di pasar saham.
Start From Small Steps
Lomba lari marathon sering dipandang sebagai lomba lari yang paling bergengsi, sedangkan lomba lari 5K (5 kilometer) seringkali dianggap lomba lari yang sepele.
Namun, faktanya tidak ada pelari marathon profesional yang langsung terjun ke perlombaan marathon untuk pertama kalinya. Melainkan mereka konsisten meningkatkan jarak lari nya dari 5K, 10K, 21K (Half Marathon), baru lah mengikuti lomba lari marathon.
Selain itu, para pelari marathon biasanya justru mengikuti lomba lari 5K untuk menjaga stamina, dan para pelatih lari marathon di seluruh dunia justru menganjurkan perlunya berlomba 5K di antara latihan marathon.
Berlari Marathon, Seperti berinvestasi jangka panjang, perlu daya tahan yang kuat
Demikian pula dalam berinvestasi, investor yang berpengalaman tahu bahwa kita tidak bisa langsung mengelola dana miliaran rupiah apabila tidak dilatih dari mengelola dana jutaan rupiah terlebih dahulu.
Apabila dana kelolaan kita hari ini baru beberapa juta rupiah, hal itu karena beban sebesar itulah yang mampu kita pikul hari ini.
Jika kita sudah bisa memikul dana kelolaan beberapa juta rupiah, kita bisa kemudian menambah dana kelolaan menjadi puluhan juta rupiah.
Demikian pula apabila kita sudah bisa memikul dana kelolaan puluhan juta rupiah, kita bisa menambah dana kelolaan menjadi ratusan juta rupiah, miliaran rupiah, sampai seterusnya.
Seperti halnya pelari yang kapabilitas fisiknya masih di lomba lari 5K, pelari tersebut kemungkinan besar akan mengalami cedera atau tidak mampu menyelesaikan lomba apabila langsung memaksakan diri mengikuti lomba lari marathon.
Demikian pula, akan sangat berisiko apabila Anda memaksakan diri untuk mengelola dana yang melebihi kapasitas Anda untuk menanggung risikonya.
Keep The Pace
Para pelari professional biasanya menjaga tempo dalam berlari. Mereka tidak boleh berlari terlalu cepat di awal. Apabila mereka berlari terlalu cepat di awal, mereka justru akan kesulitan mengatur tempo dan akan membuat mereka merasa kelelahan di tengah jalan.
Kecepatan tetap menjadi salah satu faktor penting bagi pelari marathon, namun mereka harus mengatur kecepatan tersebut secara konsisten dan tidak membuat mereka kehabisan nafas di tengah jalan.
Belajar Investasi Itu Mirip Seperti Belajar Berenang
Demikian pula dalam berinvestasi, kita tidak perlu terburu-buru untuk mencari saham-saham yang akan “terbang” dalam waktu singkat.
Percayalah, Anda akan lebih banyak kecewanya dibandingkan dengan merasakan manfaatnya.
Jika Anda menghabiskan seluruh energi Anda hanya untuk mencari saham-saham yang berpotensi terbang, Anda akan kelelahan di tengah jalan. Sebaiknya, Anda mencari saham-saham dengan fundamental bagus, pada harga undervalued, dan margin of safety yang besar.
Dengan mencari saham-saham seperti itulah, Anda akan bisa mengatur mental Anda, mengatur mood Anda, mengatur spirit Anda sehingga bisa senantiasa profit dengan konsisten di pasar saham.
Recover For Real
Ada hari-hari di mana pelari marathon membutuhkan waktu untuk beristirahat dan tidak memaksakan diri untuk berlatih keras untuk memperbaiki otot-otot mereka.
Apabila mereka berlatih terlalu keras sampai tidak menyempatkan diri untuk beristirahat, justru akan membuat otot kaki menjadi terlalu tegang dan tidak dapat berkinerja dengan maksimal.
Investasi yang Optimal Membutuhkan Waktu dan Kesabaran
Pada program latihan yang dicanangkan oleh pelatih pun biasanya tidak selalu pada level intens, melainkan ada kalanya beberapa latihan hanya dilakukan pada level santai.
Dalam berinvestasi, dibutuhkan pikiran yang jernih untuk dapat menganalisis sebuah saham dengan baik, dan pikiran jernih tersebut itu tidak bisa kita dapatkan kalau kita terlalu keras memaksakan diri untuk berpikir.
Bagaimana caranya? Caranya adalah dengan tidak terlalu memaksakan diri untuk mengetahui semua informasi yang tersedia, yang mungkin saja justru akan membuat Anda kebingungan sendiri untuk mengambil kesimpulan.
Satu hal yang cukup mengejutkan, mengetahui seluruh informasi tidak membuat hasil investasi Anda menjadi lebih baik.
Ada kalanya pula, kita perlu beristirahat saat pikiran sedang tidak jernih. Sesekali Anda juga perlu untuk menjauhkan diri dari segala hingar-bingar informasi, termasuk menjauhkan diri dari layar trading.
Investor itu juga manusia, bukan seperti robot yang bisa dikendalikan oleh mesin. Saya sering menjumpai banyak investor yang seperti merasa “berdosa” apabila sehari saja tidak melihat layar trading.
Seriously, jika Anda telah melakukan pekerjaan Anda sebagai investor (baca: analisa), maka selanjutnya biarkan harga saham tersebut bergerak sesuai dengan kinerja fundamentalnya
Anda tertarik untuk berinvestasi saham? Silahkan download Gratis ebook: Panduan Berinvestasi Saham Untuk Pemula
Gratis Download Ebook Panduan Berinvestasi Saham Untuk Pemula
Prinsip Pelari Marathon Dalam Berinvestasi
Kira-kira itulah beberapa prinsip dari para pelari marathon yang bisa kita terapkan dalam keseharian kita berinvestasi di pasar saham.
Untuk diingat bahwa dalam pasar saham, kita tidak sedang berlomba lari jarak pendek di mana speed dan momentum menjadi faktor yang terpenting.
Jadi, kita tidak perlu mencari saham-saham yang diisukan bakal “terbang” dan memberikan keuntungan puluhan persen dalam waktu singkat.
Hal tersebut malahan bisa membuat Anda tergelincir di pasar saham dan justru mengalami kerugian.
Jadi, kalau misalkan Anda pernah ketinggalan kereta di sebuah saham, bukan berarti peluang Anda lantas habis, nyatanya masih banyak kereta-kereta lain yang lebih aman dan menanti giliran untuk berangkat.
Sebaliknya, lihat lah bahwa berinvestasi di pasar saham sama halnya seperti lari marathon, oleh karena itu daya tahan (endurance) serta konsistensi lah yang menjadi hal penting untuk dijaga.
Semoga dengan memahami hal ini, Anda bisa selangkah lebih bijak dalam menjadi seorang investor saham. Selamat Berinvestasi!
Apakah Anda sudah tertarik untuk memulai berinvestasi saham? Silahkan comment atau share ke pembaca lainnya ya. Terima kasih.
Sumber Referensi:
Sumber Gambar:
Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News