customer.co.id – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, mendorong kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, serta industri, dalam upaya mencetak banyak sumber daya manusia (SDM) unggul di Indonesia. Ia menegaskan pendidikan keterampilan mesti disesuaikan dengan kebutuhan industri.

Hal itu disampaikan Budi Karya saat memberikan kuliah umum di Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan, Tangerang, Banten, Minggu (9/10/2022).

“Kita harus menyiapkan SDM yang berkualitas sehingga Indonesia bisa melakukan lompatan kemajuan dan mengejar ketertinggalan dengan negara-negara lain,” kata Budi Karya dikutip dalam keterangan tertulis, Minggu (8/10/2022).

Menhub menjabarkan masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diperbaiki dalam membangun SDM unggul di Indonesia. Berdasarkan data nilai Global Talent Competitiveness Index (GTCI) 2021, Indonesia menempati peringkat 80 dari 134 negara. Salah satu faktor penyebab masih rendahnya peringkat daya saing SDM Indonesia yaitu ketidaksesuaian antara keterampilan dari pendidikan dengan kebutuhan industri.

“Keterampilan saja tidak cukup, harus diikuti link and match atau kesesuaian dengan kebutuhan industri, sehingga serapan SDM menjadi optimal,” sebut Budi Karya.

Ia mengulas saat ini pasar telah memasuki industri 4.0, sehingga pada sistem pengajaran dan pelatihan harus terdapat pelajaran yang membahas digitalisasi, internet of things, e-commerce, dan lain sebagainya. Selain itu, Menhub juga menekankan pentingnya mengasah softskill seperti berpikir kritis, kreativitas, kemampuan koordinasi, kontrol emosi, negosiasi, dan sebagainya.

Budi Karya menyampaikan Kemenhub telah melakukan sejumlah kolaborasi dengan perguruan tinggi dan industri, untuk mencetak SDM unggul di bidang transportasi. Salah satunya kerja sama dengan perguruan tinggi negeri dalam negeri dan internasional, untuk menyediakan program double degree, di antaranya yaitu dengan Universitas lndonesia (Ul) dan University of Leeds Inggris untuk Program Moda Transportasi Jalan, Universitas Gajah Mada dan University of Leeds Inggris untuk Program Moda Perkeretaapian.

Selain itu, Kemenhub berkolaborasi dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Rotterdam University of applied Sciences (RUAS) Belanda untuk Program Moda Transportasi Laut, serta Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Ecole Nationale de L’aviation Civile (ENAC) Perancis untuk Program Moda Transportasi Udara.

Selain itu, sejumlah kerja sama dengan perguruan tinggi luar negeri juga dilakukan, di antaranya dengan University of Tasmania Australia dan Monash University dalam rangka menyelenggarakan diklat Training of Trainer (ToT) untuk meningkatkan kualitas pengajar yang berstandar International Maritime Organization (IMO), beasiswa, serta pengembangan konsep dan realisasi Transit Oriented Development (TOD) di Indonesia.

Kemudian, kerja sama juga dilakukan langsung dengan industri yakni antara Politeknik Penerbangan Indonesia (PPI) dengan International Air Transport Association (IATA) melalui program pendidikan dan pelatihan di sektor transportasi udara. Ada juga kerja sama dengan sejumlah operator transportasi nasional seperti PT MRT Jakarta, PT LRT Jakarta, PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero), Perum Damri, PT Railink Jakarta, dan lainnya, untuk pelaksanaan program diklat, pertukaran tenaga ahli, serta pemanfaatan lulusan sekolah di bawah lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan.

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website detik.com. Situs https://customer.co.id adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://customer.co.id tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News