customer.co.id – Kapan karyawan mulai berinvestasi? Seperti yang mungkin Anda sudah ketahui, karyawan merupakan salah satu aset yang dimiliki oleh perusahaan.

Salah satu kebutuhan karyawan yang sering luput dari pengamatan adalah tentang bagaimana mengelola keuangan dengan baik, karena sebagian besar karyawan mempunyai masalah dengan keuangan mereka.

Oleh karena itu, pengetahuan tentang keuangan menjadi penting bagi para karyawan Anda. Salah satu bagian dari mengelola keuangan adalah mengetahui kapan waktu yang tepat untuk mulai berinvestasi.

Rubrik Finansialku

Para HR, Ketahui Kapan Karyawan Mulai Berinvestasi

Investasi adalah mengeluarkan sejumlah uang atau menyimpan uang pada sesuatu dengan harapan suatu saat mendapat keuntungan finansial.

Contoh investasi adalah pembelian berupa asset financial seperti obligasi, saham, asuransi. Dapat juga pembelian berupa barang seperti mobil atau properti seperti rumah atau tanah.

Lebih luasnya, investasi dapat berarti pembelian barang modal untuk produksi dalam suatu usaha, misalnya pembelian mesin. Bahkan, pemberian pendidikan dan pelatihan bagi karyawan yang membuat lebih mahir dalam bekerja bisa dikatakan sebagai investasi.

[Baca Juga: Bagaimana Kebiasaan dan Cara Investasi dari Generasi Milenial?]

Kesamaan dari semua investasi di atas adalah harapan memperoleh keuntungan (gain) di kemudian hari.

Tetapi, investasi yang kita maksud untuk para karyawan disini adalah tentu saja investasi berupa aset finansial, diantaranya adalah investasi di pasar uang, pasar saham, emas, tanah, dan lain sebagainya.

Apakah Berinvestasi Lebih Baik Daripada Menabung?

Seringkali ketika kita berbicara mengenai menabung dan berinvestasi, sebagian orang cenderung bingung dan menganggap kedua hal itu adalah hal yang sama. Sehingga ketika ada produk yang berhubungan dengan tabungan dan investasi, mereka tidak mengerti apa perbedaannya.

Tetapi bagi sebagian orang yang mengerti tentang perbedaannya, mereka cenderung untuk menganggap remeh yang namanya tabungan dan hanya berbicara mengenai investasi.

Banyak orang lebih suka membahas tentang produk-produk investasi daripada produk tabungan. Padahal sebenarnya, menabung dan investasi adalah dua hal yang berbeda.

Menabung dan berinvestasi dapat dianalogikan seperti apel dan jeruk, keduanya adalah hal yang berbeda dan memiliki kelebihan serta kekurangannya masing-masing. Keduanya memiliki tujuan yang berbeda.

Menabung adalah menyimpan sejumlah uang yang akan digunakan sebagai dana darurat.

Dana darurat ini dapat digunakan apabila ada suatu kondisi yang tidak terduga, dimana Anda memerlukan sejumlah dana, maka Anda dapat menggunakan dana darurat tersebut.

Dana ini juga dapat digunakan apabila ada sebuah peluang investasi yang jarang ada, dimana Anda dapat terlebih dahulu menggunakan dana ini untuk mengambil peluang tersebut.

[Baca Juga: Kunci Jawaban: Apa Produk Investasi yang Umum di Indonesia?]

Menabung untuk dana darurat bertujuan sebagai “bantalan” untuk mencegah kerugian finansial yang dapat terjadi.

Misalnya, jika Anda membutuhkan dana pada saat kondisi investasi Anda sedang tidak baik atau sebaliknya. Sebagai “peluru” cadangan, apabila ada peluang investasi yang tidak terduga di depan mata.

Menabung adalah sesuatu yang harus dilakukan untuk tujuan yang baik.

Berinvestasi biasanya dilakukan setelah Anda memiliki tabungan dana darurat, yang tujuannya untuk mendapatkan tingkat hasil yang lebih tinggi dari inflasi dan untuk mendapatkan potensi penghasilan pasif.

Perbedaan Tabungan dan Investasi

    Bersifat jangka pendek

    Sebagai dana darurat

    Bersifat jangka panjang

    Untuk mengalahkan inflasi dan meningkatkan penghasilan pasif

    Mudah dicairkan untuk kebutuhan darurat

    Dapat digunakan untuk berbagai macam hal

    Dapat memberikan hasil lebih tinggi dari inflasi

    Mudah dilakukan jika dilakukan secara berkala

    Memberikan hasil yang lebih rendah daripada inflasi

    Jumlah dana tidak akan berkembang secara signifikan

    Investasi selalu bersamaan dengan risiko investasi

    Hanya untuk jangka panjang

    Tidak untuk dicairkan dalam jangka pendek untuk keperluan dana darurat

Kapan Karyawan Mulai Berinvestasi?

Seperti yang sudah saya katakan, masih banyak orang yang menganggap bahwa berinvestasi lebih baik daripada menabung. Padahal sebenarnya, ada hal-hal yang harus Anda persiapkan terlebih dahulu sebelum Anda berinvestasi.

Tanpa mempersiapkan hal-hal di bawah ini, maka investasi Anda akan jauh lebih berisiko daripada biasanya.

#1 Apakah Anda Sudah Bebas Dari Utang?

Ini adalah salah satu pertanyaan penting yang harus Anda jawab.

Jika Anda masih ada utang konsumtif yang harus Anda lunasi, maka Anda harus melunasinya terlebih dahulu.

Jika Anda berpikiran untuk membayarkan utang Anda dari hasil investasi, maka sebenarnya Anda sedang membawa diri Anda untuk mengambil risiko yang sangat besar.

[Baca Juga: Yuk Simak Hal Penting Ini Sebelum Investasi Emas untuk Mahasiswa!]

Berinvestasi memiliki risiko, tidak selalu investasi akan memberi hasil yang baik, terkadang Anda dapat mengalami kerugian dalam berinvestasi.

Jika Anda mendapatkan hasil yang baik, maka Anda dapat membayarkan utang Anda. Tetapi jika tidak, maka Anda akan menggandakan utang Anda. Anda akan berutang lebih banyak lagi dan akan semakin sulit untuk melunasinya.

#2 Apakah Anda Sudah Memiliki Tabungan Yang Cukup?

Banyak sekali orang yang selalu ingin langsung berinvestasi setelah memiliki sejumlah dana.

Mereka mengira bahwa mereka dapat memperoleh hasil investasi dalam jangka waktu yang pendek. Atau mungkin mereka merasa bahwa berinvestasi tidak ada risikonya.

Tetapi pada faktanya, justru kebanyakan orang yang berinvestasi langsung atau untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka pendek, malah mengalami kerugian dan tidak sedikit yang kehilangan seluruh modalnya.

Download Ebook Investasi Reksa Dana untuk Pemula

Justru orang-orang yang berinvestasi secara berkala dalam jangka waktu yang panjang merupakan orang-orang yang biasanya mendapatkan keuntungan dalam berinvestasi.

Oleh karena itu, memiliki sejumlah dana sebagai tabungan adalah hal yang sangat penting.

Anda harus memiliki tabungan antara 6 – 12 bulan pengeluaran, sebagai dana darurat, untuk berjaga-jaga jika investasi Anda dalam keadaan rugi.

Anda tidak harus menariknya saat itu juga jika ada kebutuhan dana darurat. Anda dapat menggunakan tabungan Anda terlebih dahulu untuk hal tersebut.

#3 Apakah Anda Bersedia Memprioritaskan Sejumlah Dana Untuk Diinvestasikan?

Dalam berinvestasi, Anda harus bersedia untuk memprioritaskan sebagian dari penghasilan Anda secara berkala untuk mendapatkan keuntungan yang optimal.

Investasi adalah untuk jangka panjang, dan butuh kedisiplinan untuk melakukannya.

Biasanya, orang yang tidak disiplin dalam berinvestasi dan tidak memprioritaskan sebagian penghasilannya untuk diinvestasikan, akhirnya tidak akan melanjutkan investasinya.

#4 Seberapa Banyak Yang Anda Ketahui Tentang Investasi?

Mengetahui tentang dimana Anda berinvestasi dan produk apa yang Anda beli untuk investasi merupakan hal yang sangat penting.

Anda harus mempelajarinya dengan baik, karena kebanyakan orang yang mengalami kerugian dalam berinvestasi adalah orang yang hanya mengikuti perkataan orang lain dalam berinvestasi tanpa mengetahui hal-hal mengenai investasi.

[Baca Juga: Ayo Raih Kesuksesan Anda pada Investasi Pasar Modal Syariah!]

Anda harus mempertimbangkan seberapa besar risiko yang Anda dapat tanggung sebelum berinvestasi dan jenis-jenis produk investasi yang sesuai dengan risk profile Anda, sehingga Anda dapat mengetahui produk investasi mana yang terbaik untuk Anda memulai berinvestasi.

Mulainya, membaca artikel atau buku tentang investasi sehingga Anda tidak hanya mengikuti apa kata orang, tetapi dapat mengambil keputusan pribadi untuk dapat memulai berinvestasi.

Berinvestasi Setelah Anda Merencanakan Keuangan Anda

Sebelum Anda mulai berinvestasi, pastinya Anda sudah mengetahui kondisi keuangan Anda dan merencanakan keuangan Anda.

Anda harus mengerti apa yang sudah Anda miliki dan apa yang masih harus Anda lakukan agar Anda dapat memiliki keuangan yang sehat dan nyaman.

Dengan begitu, Anda dapat berinvestasi dengan baik dan mencapai tujuan keuangan Anda. Saatnya Anda mempersiapkan diri untuk mulai berinvestasi.

Apakah Anda terbantu dengan artikel ini? Apakah artikel ini menambah wawasan Anda untuk lebih mengerti kapan waktu yang tepat untuk karyawan mulai berinvestasi?

Apakah Anda mempunyai teman atau rekan kerja yang membutuhkan informasi ini?

Silahkan bagikan kepada teman-teman atau rekan kerja Anda informasi yang ada di artikel ini untuk dapat membantu mereka juga.

Sumber Referensi:

    Kenneth Lou. 10 Agustus 2017. Working Adults: When Should I Begin Investing? Seedly.sg – https://goo.gl/AgbhTi

Sumber Gambar:

    Karyawan Mulai Berinvestasi – https://goo.gl/2t9Yts

    Kapan Karyawan Mulai Berinvestasi – https://goo.gl/ZpWLK5

Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News