customer.co.id – Pasangan baru, sudahkah Anda mengatur keuangan sebelum dan setelah menikah dengan baik?
Saat baru menikah, umumnya muncul beberapa perubahan dalam pengaturan keuangan.
Lalu bagaimana cara agar keuangan Anda dan pasangan sehat? Mari kita lihat tips-tips berikut ini:
Rubrik Finansialku
Memulai Dengan Keuangan yang Baik
Jika Anda baru saja menikah, mungkin Anda mempelajari banyak hal baru tentang pasangan Anda. Namun sayangnya banyak pasangan yang menutupi keuangannya dari pasangan.
Oleh karena itu, meski tampak intim dan romantis, terkadang masalah uang masih menjadi rahasia dalam kehidupan pernikahan.
Seorang terapis pernikahan dan keluarga di Westport, Conn, Paula Levy memaparkan masalah yang dialami para pasangan baru:
“Kami intim dalam berbagai hal bahkan sejak belum menikah, namun soal uang tetap tidak pernah dibicarakan. Itulah masalah kami.”
Apakah Anda termasuk yang saling terbuka satu sama lain, atau termasuk tipe yang merahasiakan keuangannya dengan pasangan?
Sebenarnya, sangat disarankan untuk selalu terbuka dengan pasangan, termasuk soal pengaturan keuangan.
Saling terbuka memungkinkan pertukaran pikiran, di mana 2 kepala selalu lebih baik dari 1.
Bahkan, Anda dan pasangan sebaiknya memulai mengatur keuangan bahkan sebelum menikah.
Tetapi bagaimana jika baru menikah dan tidak ada bayangan bagaimana cara mengurus keuangannya?
Kabar baik bagi Anda dan pasangan, Finansialku sudah merangkum beberapa kiat sukses mengatur keuangan sebelum dan sesudah menikah yang bisa diterapkan dengan mudah.
[Baca Juga: Jangan Takut, Cobaan Keuangan Sebelum Menikah Bisa Diatasi, Begini Caranya!]
Buktikan sekarang juga apakah kiat ini memang efektif atau tidak!
Jika Anda berhasil, jangan lupa berikan komentar pada kolom komentar di bawah dan jangan lupa bagikan tips ini kepada teman-teman yang baru menikah.
Dengan demikian, Anda sudah ikut membantu pengaturan keuangan rumah tangga baru lainnya.
Baiklah, tanpa panjang lebar lagi, berikut cara mengatur keuangan rumah tangga pasangan baru versi Finansialku:
#1 Menentukan Prioritas
Pada umumnya, keuangan dalam rumah tangga pasangan baru masih mengambang dan belum jelas. Mengapa?
Karena dalam rumah tangga ada 2 orang yang sepenuhnya berbeda. Dengan kata lain, tantangan keuangan baru muncul, di mana kontrol keuangan bukan lagi sepenuhnya milik Anda, tetapi milik Anda dan pasangan.
Artinya, dibutuhkan penentuan prioritas baru di sini. Anda sebaiknya menentukan apa yang penting dalam hidup Anda dan juga pasangan.
Inilah waktu yang tepat untuk berhenti memboroskan uang untuk sesuatu yang tidak dianggap penting dan mengutamakan kebutuhan berdua.
[Baca Juga: Cara Membuat Skala Prioritas Dalam Mengatur Keuangan Keluarga Anda]
Cobalah diskusikan matang-matang apa yang menjadi prioritas Anda dan pasangan, kemudian mulailah mengatur keuangan untuk mencapainya.
Misalnya: buatlah anggaran yang sesuai dengan nilai-nilai penting dalam hidup Anda berdua dan tentukan siapa yang bertanggung jawab akan pembayarannya.
Pengeluaran Anda secara otomatis akan lebih dimanfaatkan pada hal-hal yang bernilai, dan pada akhirnya membuat hidup keluarga lebih sejahtera.
#2 Menentukan Penanggung Jawab Keuangan dalam Keluarga
Pernahkah Anda telat membayar cicilan rumah (KPR) karena Anda menganggap pasangan yang akan melakukannya padahal tidak? Mungkin pasangan Anda juga beranggapan sama.
Di sinilah terjadi miss communication, karena Anda dan pasangan gagal membagi tugas dan menentukan tanggung jawab dengan benar.
Tidak ada kesepakatan sehingga masing-masing pihak kebingungan dan berakhir saling menyalahkan.
Oleh karena itu, sebaiknya diskusikan dengan pasangan siapa yang bertanggung jawab akan apa dan kapan.
[Baca Juga: 9 Kunci Sukses Mengatur Keuangan Keluarga yang Harus Diketahui oleh Setiap Calon Ibu Rumah Tangga]
Anda bisa saja membagi tugas dengan pasangan jika keduanya memang sepakat.
Namun, tidak perlu ragu memberikan seluruh kewajiban pada satu orang.
Sebenarnya sah-sah saja jika satu orang memiliki peran keuangan yang lebih dominan, asal pasangannya juga berada di jalan yang sama dan tidak menambah beban pengatur keuangan itu.
Dengan pembagian tugas dan kewajiban yang jelas, maka secara tidak langsung pengaturan keuangan akan berjalan dengan lebih baik.
Bayangkan saja sebuah perusahaan, di mana setiap orang memiliki tanggung jawabnya dengan batasan yang jelas.
Tentunya akan lebih baik daripada perusahaan tanpa pembagian tugas bukan?
#3 Menentukan Anggaran
Apa sebenarnya anggaran itu? Anggaran adalah alokasi dana yang direncanakan pada setiap periode tertentu. Biasanya hal ini baru dilakukan setelah Anda sudah mengetahui prioritas keuangan terlebih dahulu.
Kesimpulannya, pembuatan anggaran perlu menjawab 3 pertanyaan berikut:
Jika Anda sudah melewati poin 1 dan 2, maka Anda dapat memulai pembuatan anggaran, dengan mencantumkan beberapa hal standar sebagai berikut:
Terdengar sulit? Jangan khawatir, kini sudah banyak aplikasi keuangan yang dapat membantu Anda dan pasangan membuat anggaran. Salah satunya adalah aplikasi Finansialku dengan fitur anggarannya.
Fitur ini sangatlah mudah dan praktis, sehingga dapat memudahkan Anda mengatur anggaran setiap bulannya. Dengan demikian, Anda sudah selangkah lebih dekat untuk memperbaiki pengaturan keuangan keluarga.
Jika Anda pengguna baru silakan daftar di sini. Aplikasi Finansialku juga dapat Anda download di Google Play Store.
#4 Penentuan Uang Siapa yang Membayar Apa
Nah, poin ini menunjukkan betapa pentingnya sikap saling terbuka dalam keuangan di sebuah keluarga, terutama pasangan baru.
Apabila Anda dan pasangan sama-sama bekerja, mulailah mendiskusikan berapa penghasilan masing-masing dan berapa biaya yang dibutuhkan setiap bulannya.
Kemudian Anda dapat menentukan siapa yang sebaiknya membayar apa.
Sebagai contoh: jika suami memiliki upah 5 juta dan istri 3 juta rupiah, Anda bisa membuat anggaran setiap bulan kira-kira sebagai berikut:
Pajak = Rp500.000
Sedekah = Rp200.000
Tabungan dan investasi = Rp1.000.000
Premi asuransi = Rp300.000
Makanan dan kebutuhan hidup = Rp2.500.000
Biaya kebutuhan lain-lain = Rp500.000
Belanja bulanan rumah tangga = Rp1.500.000
Biaya transportasi = Rp950.000
Hobi dan aktivitas lainnya (termasuk pengeluaran pribadi) = Rp550.000
Total = Rp8.000.000
Kemudian bagi tugas, sebagai contohnya:
#5 Bekerja Sama dalam Menabung
Hidup berdua memang lebih mahal, karena biaya hidup semuanya dikali dua.
Namun ternyata banyak hal yang bisa dihemat untuk ditabung lho. Misalkan saja biaya TV kabel dan internet cukup satu saja untuk berdua.
Selain itu, carilah paket-paket atau bundle yang akan jauh lebih murah untuk berdua, misalnya dalam mendaftar membership gym.
Dengan kerja sama dan menekan egoisme, Anda dan pasangan dapat menabung lebih banyak bersama-sama.
[Baca Juga: Kenali Perbedaan Menabung Dan Investasi yang Perlu Anda Ketahui]
Mungkin di awal menabung masih terasa berat, namun jika tidak dibiasakan sejak dini, keuangan Anda dan pasangan bisa bobol terus.
Mulailah mengutamakan menabung, dengan kata lain ALOKASIKAN, bukan SISIHKAN. Jika pola pikir selalu sisihkan, Anda akan terus membuat alasan untuk tidak menabung.
#6 Mulailah Mencatat Pengeluaran
“Kemana saja uang Anda habis bulan ini?”
Jika Anda tidak bisa menjawabnya, tandanya Anda tidak pernah mencatat pengeluaran dan pemasukan.
Padahal, mencatat pengeluaran dan pemasukan bisa sangat membantu untuk menabung lho. Dengan tahu kondisi keuangan secara detail, Anda bisa mengestimasikan berapa banyak uang yang dapat dialokasikan untuk ditabung.
Sebaliknya jika Anda bahkan tidak ingat berapa besar pengeluaran setiap harinya, ujung-ujungnya malah kekurangan uang di akhir bulan.
Apalagi setelah menikah, Anda perlu mengetahui kemana uang Anda pergi.
Dengan mencatat pengeluaran dan melakukan review setiap bulan, Anda bisa mengetahui apa saja pemborosan yang tidak Anda sadari.
#7 Memiliki Dana Darurat (Emergency Fund)
Mengatur keuangan memang satu hal penting, namun terkadang ada kejadian tak terduga di luar anggaran bulanan. Bagaimana mengatasinya?
Untuk menjawab pertanyaan itu, tanyalah pada diri sendiri dan pasangan:
“Sudahkah Anda memiliki dana darurat? Atau bahkan Anda belum tahu apa itu dana darurat?”
Betul sekali, jawabannya adalah dana darurat!
Dana darurat merupakan dana terpisah yang perlu disiapkan untuk menghadapi berbagai keadaan darurat, seperti terjadinya PHK, kebutuhan biaya karena sakit sehingga Anda tidak dapat bekerja, biaya untuk kecelakaan, dan kejadian tak terduga lainnya.
Lalu berapa besar dana darurat yang perlu Anda siapkan saat baru memulai kehidupan rumah tangga?
[Baca Juga: Dana Darurat, Berapa yang Saya Butuhkan? Apakah Boleh Dicicil?]
Adapun besaran dana darurat yang disarankan adalah sebagai berikut:
Nah, jika Anda sudah menyadari pentingnya dana darurat, mulailah mempersiapkannya!
#8 Jangan Ragu untuk Evaluasi dan Ubah Pengaturan Keuangan
Tidak pernah ada kata sempurna dalam mengatur keuangan. Anda bisa terus mengimprovisasinya menjadi lebih baik lagi.
Setelah menjalankan pengaturan keuangan berdasarkan beberapa tips tadi, jangan cepat puas!
Anda bisa memperoleh keuangan yang lebih baik dengan terus mengevaluasi sistem pengaturan keuangan di dalam kehidupan rumah tangga.
Apabila Anda menemukan hal yang memang dirasa tidak cocok atau kurang baik, jangan ragu untuk mengubahnya dengan cara yang lebih baik.
[Baca Juga: Jangan Malas Melakukan Evaluasi Investasi Anda]
Jika Anda menemukan masalah keuangan dan kesulitan mengubahnya, maka tidak perlu ragu untuk meminta bantuan tenaga ahli.
Perencana keuangan seperti Finansialku akan selalu siap membantu Anda untuk memperbaiki kondisi keuangan Anda dan pasangan. Membuat anggaran, mengatur investasi dan tabungan, hingga menyiapkan rencana untuk mencapai tujuan finansial Anda.
Keuangan Sehat bisa Menjadi Milik Anda dan Pasangan
Jangan pernah berpikir bahwa memiliki keuangan sehat itu mustahil. Malahan, saat Anda baru saja menikah dan membina rumah tangga baru, bisa dibilang Anda memiliki lembaran baru.
Intinya, keterbukaan dan komunikasi keuangan dalam rumah tangga adalah kunci utama.
Jangan pernah ragu untuk memberitahu pasangan saat ada kenaikan gaji, dan jangan pula menutupi utang masa lalu yang masih Anda miliki hingga menikah.
Memang terbuka soal keuangan terkadang sulit bagi beberapa orang. Banyak yang merasa malu jika keuangannya diketahui oleh pasangan, terlebih bila yang bersangkutan memiliki banyak utang.
Seseorang cenderung menghindari penilaian buruk dari orang lain, dan salah satu caranya adalah dengan menyembunyikan fakta yang buruk tersebut.
Namun Anda bisa bekerja sama dengan pasangan untuk menyelesaikan utang dengan lebih baik dan lebih cepat. Bagaimanapun, dua kepala lebih baik daripada hanya satu bukan?
Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai kiat sukses dalam mengatur keuangan sebelum dan setelah menikah lainnya? Tinggalkan komentar Anda di bawah.
Jika ada pertanyaan, silakan ajukan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini. Perencana Keuangan kami siap membantu Anda, terima kasih.
Sumber Referensi:
Sumber Gambar:
Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula
Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News