customer.co.id – Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dalam arti sempit, prospek adalah suatu kemungkinan harapan. Prospek bisa diartikan pada banyak hal.

Misal, dalam dalam dunia kerja prospek merupakan peluang kerja yang ada. Sementara dalam bidang bisnis, prospek termasuk berperan penting dalam mensukseskan proses penjualan.

Prospek penjualan adalah aset terbesar dari suatu bisnis. Menemukan prospek dalam bisnis, artinya menemukan klien atau pelanggan potensial.

Dalam artikel ini, kita akan membahas prospek dalam lingkup penjualan. Simak penjelasan lengkap prospek di bawah ini.

Dikutip dari repository Universitas Diponegoro (Undip) oleh Dita Nora, Krugman dan Maurice, mendefinisikan prospek adalah segala peluang yang terjadi dari adanya usaha individu maupun perusahaan/organisasi, dalam memenuhi kebutuhan hidup untuk mendapatkan keuntungan (profit).

Menyadur laman The Balance Money, prospek disebut sebagai pelanggan potensial, yang telah digariskan oleh perusahaan berdasarkan penawaran bisnisnya. Perusahaan akan menganggap pelanggan potensial sebagai prospek penjualan, setelah mereka memenuhi syarat atau karakteristik yang telah ditentukan sebelumnya.

Dengan demikian, prospek penjualan merupakan langkah pertama dalam melakukan kegiatan penjualan. Setelah kita menentukan bahwa orang tersebut memenuhi kriteria, bisa dibilang mereka adalah calon pelanggan.

Nah, nantinya calon pelanggan tersebut bisa masuk ke tahap berikutnya dari proses penjualan. Kebanyakan, seorang prospek yang cocok dengan pasar sasaran, akan memiliki sarana untuk membeli produk atau layanan kita.

Cara terbaik untuk menemukan prospek adalah dengan melihat dari database manajemen hubungan pelanggan atau customer relationship management (CRM). Sebenarnya, seorang prospek tidak harus menunjukkan minat untuk membeli. Artinya, cukup dengan mereka yang memenuhi kriteria perusahaan atau penjual saja.

Dilansir laman Forbes, berikut adalah beberapa cara menemukan potensial prospek:

Ada berbagai langkah untuk mengubah prospek menjadi pelanggan. Dirangkum dari situs walnut.io, berikut merupakan cara mengelola prospek agar menjadi pelanggan:

Cara mengelola prospek agar menjadi pelanggan yaitu dengan memahami prospekmu. Kamu bisa luangkan waktu atau mengerjakan tim khusus untuk membantu kamu mendapatkan penemuan prospek dengan benar.

Di internet misalnya bisa dengan menggunakan Linkedin, Google, atau lainnya. Selain itu, carilah blog atau sesuatu publikasi yang ditulis oleh prospek.

Hal ini merupakan langkah pertama menuju kualifikasi prospek menjadi pelanggan. Dengan demikian, memungkinkan kamu menemukan panggilan atau apa yang sebenarnya prospek inginkan.

Cara selanjutnya yaitu memindahkan prospek ke corong pemasaran. Maksud corong pemasaran yaitu saluran yang mengarahkan orang untuk ke tahap pembelian, sehingga orang tersebut bisa menjadi pelanggan.

Jadilah strategis, karena tujuan kamu adalah untuk membangun hubungan dan menemukan kebutuhan dan tujuan klien. Kamu juga perlu mencari tahu sebanyak mungkin tentang lingkungan operasional pesaing.

Kamu bisa tambahkan layanan FAQ ke situs web penjualan. FAQ adalah daftar berbagai kumpulan pertanyaan serta jawabannya, yang banyak ditanyakan orang.

Pasalnya, banyak calon pembeli menggunakan Google untuk mencari tahu sesuatu, sebelum mereka melakukan pembelian. Dengan hal ini, kamu membantu mereka untuk mencari informasinya.

Tidak perlu mengumpulkan detail apa yang harus disertakan. Tapi, kamu bisamengumpulkan pertanyaan-pertanyaan yang paling populer tentang produk/layanan.

Hal ini mungkin sama dengan menangani keberatan. Poin ini menjadi bagian penting dari penjualan.

Biasanya, keberatan calon pelanggan yang paling umum adalah tentang:

Cara mengelola prospek agar menjadi pelanggan lainnya yaitu dengan terus menyempurnakan promosi penjualan. Lakukan promosi dengan rutin. Jika banyak informasi yang dipublikasikan, maka prospek akan memiliki banyak informasi tentang produkmu.

Follow-up atau menindaklanjuti penting dari sebagai tahapan untuk menyelesaikan penjualan. Kamu bisa melakukan follow up dengan mengirim email atau telepon.

Tujuannya untuk melakukan tindak lanjut yang cepat, dalam mengonversi lebih banyak prospek. Berikut adalah tiga hal yang harus diperhatikan dalam melakukan follow-up:

Beri tenggat waktu prospek, karena tenggat waktu akan menerapkan tekanan ringan pada proses pengambilan keputusan. Mungkin 30 hari bisa menjadi saat yang tepat untuk memberi tahu prospek, bahwa kamu tidak akan lagi menindaklanjuti penawaran yang telah ditawarkan sebelumnya.

Tetapi kamu harus bisa tersedia, jika mereka ingin mengajukan pertanyaan. Faktanya, sulit bagi orang untuk menutup pintu pada suatu prospek.

Mencari prospek yang berkualitas bisa menjadi tugas yang tidak mudah. Mengapa? Karena biasanya calon pembeli tidak sepenuhnya berkomitmen untuk menandatangani kontrak/ benar membeli atau memang mereka tidak cocok untuk penjualan kita.

Itu tadi penjelasan dari prospek hingga cara menentukannya. Semoga penjelasan tadi, bisa buat detikers lebih paham tentang apa yang dimaksud dengan prospek ya!

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website detik.com. Situs https://customer.co.id adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://customer.co.id tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News