customer.co.id – Pemberdayaan perempuan dalam bidang ekonomi masih perlu ditingkatkan, salah satunya lewat kesempatan-kesempatan pada mereka di berbagai sektor.

Co-Chair G20 EMPOWER yang juga Wakil Ketua DPP IWAPI Rinawati Prihatiningsih menyebut, pemberdayaan perempuan masih dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti belum meratanya akses digital dan kesenjangan upah.

Sebagai inti dari upaya pembangunan dan pemulihan yang inklusif dan berkelanjutan, perempuan perlu terus berusaha untuk menghilangkan hambatan yang menghalangi partisipasi ekonomi dan kewirausahaan mereka.

“Perempuan pelaku usaha UMKM merupakan penggerak pertumbuhan ekonomi. Perusahaan swasta didorong untuk menyediakan program dukungan khusus untuk perempuan di UMKM, termasuk melaksanakan evaluasi pelaksanaan program dukungan,” tutur Rinawati dalam keterangannya, Minggu (2/10/2022).

Pemerintah juga disarankan untuk melakukan kerjasama dengan pihak swasta untuk mendukung program perempuan di UMKM. Lalu, membangun ketahanan digital dan keterampilan masa depan untuk perempuan.

Perusahaan swasta juga didorong untuk berpartisipasi aktif dalam membangun keterampilan masa depan digital bagi perempuan dengan meningkatkan kesadaran dan partisipasi digital. Mereka juga diharapkan dapat membuat program pelatihan yang disesuaikan untuk perempuan dan melakukan evaluasi pelaksanaan.

Dukungan untuk perempuan pelaku usaha UMKM sebagai inti pemulihan ekonomi adalah salah satu isu prioritas G20 EMPOWER di bawah Presidensi Indonesia.

“Dukungan kepada perempuan pelaku usaha UMKM juga sebagai tindak lanjut dari Ministerial Conference on Women’s Empowerment (MCWE), yang diselenggarakan di Bali, pada 24-26 Agustus 2022, yang telah berhasil memperkuat komitmen negara-negara G20 terhadap pengarusutamaan kesetaraan gender,” tambahnya.

G20 EMPOWER juga menyoroti isu-isu yang terkait dengan partisipasi perempuan dalam angkatan kerja termasuk dalam posisi kepemimpinan, serta dalam aksi membangun ketahanan digital dan keterampilan masa depan untuk perempuan agar tidak tertinggal.

Menindaklanjuti hal tersebut, dalam pertemuan Sherpa G20 ke-3 diselenggarakan pada 27-29 September 2022 di Yogyakarta, dengan fokus utama penyusunan draf leaders’ declaration sebagai dokumen yang akan diadopsi pada Konferensi Tingkat Tinggi G20 15-16 November 2022, Rinawati menyebut komitmen negara-negara G20 terhadap pengarusutamaan kesetaraan gender perlu terus dijaga.

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website detik.com. Situs https://customer.co.id adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://customer.co.id tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News