loading…

Perubahan direksi bisa menjadi satu strategi buat BPR. Foto/Ilustrasi

JAKARTA – Bank Universal BPR kini memiliki direktur utama yang baru, yakni Susatyo Anto Budiyono. Ketetapan itu berlaku efektif per 11 Juli 2022 lalu sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), SR-49/KR.0113/2022.

Baca juga: Optimalkan Layanan, Akses ke BPR Intidana Kini Lebih Strategis

Perubahan ini merupakan bagian dari strategi Universal BPR untuk fokus melayani UKM dengan segmen commercial dan small medium enterprise (SME) yang merupakan bagian penting dari roda perekonomian nasional.

“Kami menyambut dengan baik kedatangan Susatyo di Universal BPR. Pengetahuan dan pengalaman beliau yang mendalam di dunia perbankan saya yakin akan mendukung strategi ekspansi yang kami miliki,” kata Kaman Siboro, Komisaris Utama Universal BPR, dikutip Minggu (24/7/2022).

Sebelum bergabung di Universal BPR, Susatyo sudah memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di dunia perbankan. Pengalaman di salah satu Bank BUMN terbesar, Bank Mandiri selama 18 tahun dengan jabatan terakhir sebagai regional retail banking head, senior vice president. Sebelumnya lagi, Susatyo merintis karier di BII Maybank selama 12 tahun, dimulai dari management development program (MDP) angkatan XII, account officer (AO), kepala cabang, kepala wilayah hingga kepala divisi.

Perubahan Direksi Jadi Strategi Muluskan Ekspansi

Susatyo Anto Budiyono, Dirut Universal BPR yang baru. Foto/Ist

Susatyo memiliki gelar sarjana dari Universitas Negeri Surakarta dan gelar master dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Sebagai informasi per Juni 2022, Universal BPR memiliki kinerja yang sehat, mengacu pada rating sesuai kriteria tingkat kesehatan (TKS) OJK: CAMEL = 96 (sehat min ≥ 81 SEHAT). Beberapa rasio yang bisa digarisbawahi antara lain CAR 16,5% (min ≥ 12 % SEHAT) dan NPL 2,5% (SEHAT maks ≤ 5%).

Universal BPR merupakan lembaga keuangan bank yang menerima simpanan dana pihak ketiga dalam bentuk deposito dan tabungan, lalu disalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk pinjaman dengan jaminan sertifikat rumah (SHM/SHGB).

Baca juga: Pasangan Muda Berhubungan Intim di Ruang Pengadilan Tiga Kali Saat Tunggu Hakim

Universal BPR didirikan pada 2003 oleh Kaman Siboro dan Stephen Satyahadi–dua sosok yang berpengalaman lebih dari 30 tahun di sektor perbankan. Sebagaimana bank umum, Universal BPR terdaftar dan diawasi OJK serta merupakan peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Universal BPR secara grup afiliasi memiliki 10 kantor layanan yang tersebar di 8 kota Indonesia.

(uka)

Artikel ini bersumber dari ekbis.sindonews.com.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News