customer.co.id – Resesi ekonomi menjadi ancaman global di tahun 2022 sampai 2023. Meski Indonesia dinilai aman dari resesi, pemerintah mewanti-wanti agar tetap waspada.

Adanya ancaman resesi terjadi berbarengan saat Indonesia tengah membangun IKN Nusantara di Kalimantan Timur. Lantas, apakah ancaman resesi global berdampak pada potensi investasi di IKN?

Wakil Ketua Umum Kadin Koordinator Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri, Shinta Kamdani berpendapat, IKN tetap potensial bagi para investor. Selama bisa memberi kepastian dari sisi demand maka investor akan datang ke IKN.

“Kembali ke komersial, demand-nya (permintaannya) ada nggak? Pasarnya siapa? Siapa yang mau pindah ke sana? Selama kita bisa menjustify (menyuguhkan) itu investor akan mau, apalagi yang fokus di investasi berkelanjutan,” kata Shinta di Hotel JW Marriott, Jakarta Selatan, Selasa (25/10/2022).

IKN memang didesain sebagai ibu kota yang smart city dan ramah lingkungan. Ini menjadi daya tarik, khususnya bagi investor yang memberi perhatian di sektor energi bersih.

“Kan pak presiden mengatakan this is forest modern city, ini smart city, bukan sembarang cuman bangun ibu kota,” kata Shinta.

Dalam kesempatan itu, Shinta membenarkan ketidakpastian ekonomi akan berdampak pada investasi. Meskipun optimis ia menyebut Indonesia harus berhati-hati.

Dia memprediksi investasi berkelanjutan atau investasi yang menekankan kepentingan lingkungan dan sosial cukup potensial. Ke depannya investasi akan fokus di sektor energi hijau, termasuk mobil listrik.

“Negara kita mungkin investasinya akan fokus di beberapa area tertentu seperti electric vehicle (kendaraan listrik) itu mungkin akan tetap jalan. Mungkin sektor-sektor manufaktur yang tradisional mungkin ada pengaruhnya. Renewable energi akan terus jalan,” pungkasnya.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News