customer.co.id – Usai PT Pertamina (Persero) menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidinya pada 1 Oktober 2022, sejumlah SPBU pun mengikuti langkah penyesuaian tersebut.

Di SPBU Pertamina untuk BBM jenis Pertamax (RON 92) kini dijual Rp 13.900 per liter dari semula Rp 14.500 per liter.

SPBU swasta lain seperti Shell dan Vivo, ternyata juga menurunkan harga jual BBM jenis RON 92 mereka.

Di SPBU Vivo (PT Vivo Energy Indonesia), BBM jenis Revvo 92 harga penyesuian menjadi Rp 14.140 per liter dari semula Rp 15.400 per liter.

Sedangkan di SPBU Shell (PT Shell Indonesia), BBM jenis Shell Super (RON 92) harga penyesuaian menjadi Rp 14.150 per liter dari semula Rp 15.420 per liter

Dengan harga BBM turun demikian, per 1 Oktober 2022, tiga jenis BBM dengan RON 92 di tiga SPBU, hanya terpaut Rp 240-Rp 250 per liternya.

Berikut perbandingan harga Pertamax, Vivo Revvo 92, dan Shell Super per liter per 1 Oktober:

– Pertamax (RON 92) harga penyesuaian menjadi Rp 13.900

– Vivo Revvo 92 harga penyesuian menjadi Rp 14.140

– Shell Super (RON 92) harga penyesuaian menjadi Rp 14.150

Penyebab penyesuaian harga BBM di Pertamina

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menjelaskan, harga BBM non-subsidi akan terus disesuaikan mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak yakni Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus.

“Evaluasi dan penyesuaian harga untuk BBM non subsidi akan terus kami lakukan secara berkala setiap bulannya. Berdasarkan perhitungan, pada periode September lalu untuk produk Gasoline (bensin) yakni Pertamax Series mengalami penyesuaian turun harga, sedangkan untuk produk Gasoil (diesel) Dexlite dan Perta Dex penyesuaiannya naik harga. Seluruh penyesuaian harga berlaku mulai tanggal 1 Oktober,” katanya melalui siaran pers Pertamina, Sabtu (1/10/2022).

Lebih lanjut kata Irto, mengenai adanya perbedaan penyesuaian harga pada produk Pertamax Series dan Dex Series, diakibatkan oleh kondisi energi global, salah satunya adalah geopolitik di Eropa Timur.

Kondisi ini menyebabkan tingginya permintaan produk bahan bakar gas di seluruh dunia. Salah satunya substitusi bahan bakar diesel yang harganya mengacu kepada MOPS Kerosene.

(Penulis Ade Miranti Karunia)

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website kompas.com. Situs https://customer.co.id adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://customer.co.id tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News