customer.co.id – Ratusan massa dari aliansi buruh dan petani unjuk rasa di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Aksi ini diikuti buruh dan petani dari Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, petani Indonesia masih jauh dari sejahtera. Padahal, komoditas energi dan pangan sedang mengalami kenaikan.

Melambungnya harga komoditas energi dan pangan terjadi hampir di seluruh dunia. Akibatnya banyak negara tercekik karena biaya hidup tinggi dan inflasi yang melambung. Sayangnya hal ini tidak memberi benefit kepada petani.

“Apakah kamu (petani) menikmati harga pangan yang tinggi? Kalau begitu, untuk siapa angka-angka itu?,” kata Said Iqbal dalam orasinya, Sabtu (24/9/2022).

Said Iqbal menambahkan, yang dibutuhkan petani bukanlah statistik angka tentang kekayaan Indonesia, yang dibutuhkan petani adalah ketersediaan tanah.

“Yang dibutuhkan petani bukan angka-angka yang menyatakan negara kita kaya di dunia. Yang dibutuhkan petani bukan angka-angka yang menyatakan negara ini gemah ripah. Yang dibutuhkan adalah tanah untuk petani, land reform,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Said Iqbal menyebut reformasi agraria belum optimal. Lahan 9 juta hektare yang dijanjikan pemerintah belum dirasakan kaum petani.

Hal lain yang disampaikan aliansi buruh dan petani adalah menolak kenaikan harga BBM dan Omnibus Law. Buruh dan petani menyebut kenaikan harga BBM bisa meningkatkan ongkos produksi, sedangkan Omnibus Law dinilai menguntungkan koorporasi, bukan petani.

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website detik.com. Situs https://customer.co.id adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://customer.co.id tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News