customer.co.id – Apa saja tips investasi untuk mahasiswa bagi mereka yang ingin mulai belajar berinvestasi?

Banyak orang berpikir, nanti saja belajar berinvestasi kalau sudah punya banyak uang. Tapi itu cara pandang yang sangat keliru.

Waktu terbaik untuk belajar mengelola uang bukan nanti, tapi sekarang. Tidak peduli seberapa besar jumlah uang kita. Tidak peduli seberapa banyak kebutuhan kita.

Sekarang adalah waktu yang tepat untuk belajar mengelola keuangan.

Rubrik Finansialku

Tips Investasi untuk Mahasiswa yang Ingin Mulai Belajar Berinvestasi

Kebanyakan mahasiswa hanya fokus tentang belajar untuk ujian, mencari pekerjaan paruh waktu yang fleksibel dan mencari kegiatan yang menyenangkan melalui ekstrakurikuler di kampus.

Mahasiswa bukanlah waktu yang terlalu dini untuk berinvestasi.

Malah kalau Anda sudah tahu cara berinvestasi sejak di bangku kuliah, Anda bisa memiliki dana yang cukup banyak untuk masa depan Anda setelah lulus kuliah nanti. Entah Anda gunakan untuk modal usaha, melanjutkan pendidikan atau dana untuk berkeluarga.

[Baca Juga: Kenali 5 Investasi untuk Pemula bagi Para Mahasiswa dengan Modal Minim]

Anda bisa belajar untuk mengalokasikan uang bulanan Anda untuk membeli produk investasi dengan dana yang minim.

Jika Anda menjadi salah satu mahasiswa yang tertarik dalam mempelajari lebih banyak tentang investasi, ini enam tips untuk Anda.

#1 Jangan Mengambil Utang secara Gampang

Sudah jadi sifat manusia untuk selalu ingin terlihat keren, menarik, lebih hebat dari sesamanya, walaupun harus pinjam uang demi mendapatkan penampilan yang keren itu.

Hal ini dikarenakan, manusia diciptakan untuk saling berkompetisi. Jadi, hasrat kompetisi ini sudah tertanam di dalam kehidupan kita, sadar atau tidak sadar.

Karena keinginan kita untuk berkompetisi ini kadang-kadang tidak dibarengi oleh kemampuan finansial yang cukup, akhirnya kita harus berutang untuk bisa berkompetisi dengan teman dan komunitas kita.

Belum lagi fenomena hidup di zaman modern, dimana orang berlomba-lomba mencari dan memakai utang demi bisa tampil gaya.

Dimana-mana, yang namanya utang itu seperti permen karet. Manis di awal, namun pahit dan lengket di akhir.

Pas awal-awal berutang, memang rasanya nikmat banget. Kita bisa dapat apa yang kita mau. Bisa memperbaiki penampilan. Bisa bergaya di depan teman, pacar, atau calon mertua tapi tunggu bulan berikutnya.

Ketika Anda memutuskan untuk mulai memakai kredit, pahamilah dengan saksama semua untung rugi dari pemakaian kredit tadi dan berkonsultasilah dengan orang yang punya pengalaman dalam masalah bisnis dan kredit.

Hal terpenting yang harus Anda pelajari adalah mengetahui semua risiko pemakaian kredit dan dengan bijaksana memakai kredit Anda untuk kegiatan produksi dan bukan kegiatan konsumsi.

Maksudnya, Anda memakai kredit untuk memulai usaha atau memperluas usaha Anda (kegiatan produksi) dan bukannya untuk konsumsi sehari-hari.

Jika Anda memutuskan untuk mulai berinvestasi, tetapi masih memiliki beberapa pinjaman dan kartu kredit dengan tingkat bunga yang tinggi, Anda akan perlu untuk memutuskan jika Anda harus memiliki risiko uang Anda di pasar.

Mungkin lebih bijaksana untuk melunasi utang Anda dahulu.

#2 Investasikan Dahulu Pada Diri Anda Sendiri

Anda juga perlu menginvestasikan pada diri Anda sendiri melalui memperbanyak ilmu dan membaca mengenai investasi. Pengalaman yang Anda miliki ketika Anda masih muda akan menentukan siapa Anda di masa yang akan datang.

Anda perlu membaca buku investasi yang baik dan artikel online yang akan membantu Anda mendapatkan pengetahuan dan keahlian yang Anda perlukan untuk menjadi investor yang cerdas dan sukses.

Download Ebook Investasi Emas untuk Pemula

Mencoba untuk fokus pada buku-buku yang akan memberikan tips tentang cara untuk menganalisis saham, obligasi dan reksa dana dan yang dapat mengajarkan Anda bagaimana untuk mengembangkan strategi investasi yang lebih baik.

Anda juga dapat mempraktikkan tips yang telah Anda pelajari untuk berlatih dalam kehidupan nyata.

Ebook Panduan Berinvestasi Reksa Dana untuk Pemula

Anda juga dapat berkonsultasi dan mencari informasi sedalam-dalamnya tentang produk investasi Anda.

Mintalah saran dari manajer investasi atau perencana keuangan, dan selalu minta pemaparan yang jelas dan transparan terhadap risiko yang mungkin terjadi.

#3 Tentukan Tujuan Investasi dan Disiplin Dengan Jangka Waktu Investasi

Bila ingin berinvestasi, tentukan dulu tujuan berinvestasi. Dengan adanya tujuan, kita memiliki arah yang jelas akan investasi kita.

Misalnya, berinvestasi untuk membeli rumah, untuk membeli mobil baru, dan sebagainya.

Ada tiga jenis jangka waktu investasi, yaitu investasi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Ketiganya memiliki karakteristik dan tingkat pengembalian, juga risiko, yang berbeda.

[Baca Juga: Mau Belajar Investasi? Tips Investasi Reksa Dana Untuk Mahasiswa]

Bila ingin berinvestasi jangka pendek, sebaiknya tidak masuk pada instrumen investasi jangka panjang. Begitu pula sebaliknya. Sebab, hal ini akan mengakibatkan tujuan investasi tidak tercapai.

Misalnya, kalau ingin berinvestasi untuk membeli mobil, tidaklah pas bila kita meletakkan dana hanya di tabungan dan deposito. Tingkat pengembalian dari dua jenis investasi perbankan ini hanya untuk jangka pendek dan menengah.

#4 Memilih Broker dan Membeli Investasi Pertama Anda

Jika Anda telah memutuskan bahwa Anda siap untuk bergerak maju, Anda mungkin ingin membuka akun broker.

Anda akan memiliki dua pilihan utama, online atau tradisional.

Dengan online, Anda bisa menjalankan perdagangan online secara otomatis melalui sistem trading yang terkomputerasi. Atau broker tradisional, yang menawarkan nasihat dan jasa.

Anda perlu pertimbangkan jika broker menawarkan secara gratis alat pendidikan dan laporan penelitian, yang dapat membantu Anda belajar bagaimana untuk berinvestasi lebih baik.

Kualitas setiap platform investasi dan kemudahan penggunaan, dan jika broker menawarkan aplikasi mobile, yang memungkinkan Anda untuk menempatkan perdagangan dari smartphone Anda.

Tetap diingat bahwa Anda juga dapat membeli saham langsung dari sebuah perusahaan ini dikenal sebagai rencana pembelian saham langsung.

Keuntungannya adalah beberapa perusahaan tidak akan mengenakan biaya komisi dan mungkin hanya memerlukan investasi awal yang kecil untuk memulai.

#5 Sesuaikan Investasi dengan Karakter Risiko Anda

Bila Anda termasuk orang yang berisiko netral, jangan tergiur melakukan investasi yang berisiko tinggi.

Memang return yang ditawarkan lebih tinggi. Tapi Anda perlu ingat bahwa investasi ini dibutuhkan keahlian dan kemampuan analisis investasi yang kuat juga, mengingat besarnya tingkat risiko yang menyertai investasi itu.

[Baca Juga: Kunci Jawaban: Apa Produk Investasi yang Umum di Indonesia?]

Misalnya, kita telah melakukan investasi di reksa dana saham yang return­­-nya terukur, mungkin sekitar 25-50% per tahun.

Kalau return sudah sebesar itu sudah sesuai dengan tujuan investasi kita, kenapa harus mencoba bermain saham langsung di pasar, walaupun return yang ditawarkan mungkin bisa 25-40% per bulan, tetapi risiko kita lebih besar daripada berinvestasi di reksa dana?

#6 Diversifikasi Investasi Anda

Menempatkan tabungan Anda ke dalam satu saham sekaligus adalah saran untuk bencana. Hal ini terlihat ketika krisis keuangan tahun 2008, ketika Dow Jones kehilangan 54% dari nilainya hanya 17 bulan.

Diversifikasi investasi adalah cara yang tepat untuk membagi risiko. Investor baru dapat berfokus pada membuat investasi kecil tetap secara teratur, seperti setiap bulan.

Dengan strategi ini, Anda dapat memulai dengan sejumlah kecil uang, menjaga tambahan dana di rekening bank Anda untuk keadaan darurat, dan mengurangi risiko melalui penyebaran investasi Anda daripada mencoba untuk di satu jenis investasi saja.

[Baca Juga: Yuk Simak Hal Penting Ini Sebelum Investasi Emas untuk Mahasiswa!]

Contoh sederhana diversifikasi adalah:

Saat ini Anda berinvestasi di reksa dana saham. Ada kalanya reksa dana saham Anda memberikan return 25% dalam setahun dan terkadang minus.

Nah, untuk mengantisipasi apabila reksa dana saham Anda nilainya jeblok dan minus, Anda dapat melakukan dengan juga melakukan investasi di reksa dana pasar uang.

Apabila kita lihat, maka kemungkinan reksa dana pasar uang untuk minus lebih rendah dibandingkan reksa dana saham, karena dana di reksa dana pasar uang mayoritas dimasukkan ke dalam instrumen pasar uang, seperti deposito dan sebagian lain di instrumen obligasi yang aman (obligasi pemerintah).

Apabila Anda memiliki kedua instrumen ini maka dana investasi Anda dapat lebih terjaga. Jika reksa dana saham jatuh, diharapkan ada penyeimbangnya di reksa dana pasar uang.

Mulai Berinvestasi!

Bagi pemula yang memulai investasi sering berharap bahwa investasi bisa menguntungkan secara instan. Hari ini, besok sudah jadi bergunung-gunung keuntungannya. Pemikiran itu tentu sangat keliru.

Investasi perlu waktu yang cukup panjang untuk menghasilkan buahnya.

Dalam berinvestasi, jangan selalu memperhatikan investasi yang kita tanamkan atau kita miliki. Pastikan Anda memutuskan untuk mulai berinvestasi dan lihat secara berkala dalam jangka waktu tertentu.

Berikan komentar dan pendapat Anda terkait informasi pada artikel ini. Silakan ketik pada kolom di bawah ini, terima kasih.

Sumber Referensi:

    Dan Caplinger. 1 Maret 2013. 5 Smart Money Moves for Teens and College S Fool.com – https://goo.gl/QM6TeH

    Steve Nicastro. 13 September 2014. 5 Tips for College Students Interested in Investing. Usatoday.com – https://goo.gl/sZuU6k

Sumber Gambar:

    Tips Investasi Untuk Mahasiswa – https://goo.gl/2ifz9w

    Tips Investasi – https://goo.gl/ECMybr

Download Ebook Panduan Berinvestasi Saham Untuk Pemula

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News