Umay Shahab Belajar Santet demi Cinta di Balik Awan

Jakarta: Umay Shahab ingin benar-benar total ketika menyutradarai serial berjudul Cinta di Balik Awan. Sebelum memulai produksi, Umay sampai rela melakukan riset hingga ke Gunung Kidul untuk mendalami ilmu santet dan weton.
 
Cinta di Balik Awan menggabungkan genre romantis yang berpadu dengan thriller dan action. Serial ini mengisahkan perjalanan dua orang karakter bernama Razi dan Jane dalam sebuah misi balas dendam, dengan segala peristiwa dan bahaya yang membuat mereka semakin dekat.
 
“Aku riset sempat ke Gunung Kidul kita menginap di rumah warga belajar sama mereka soal weton dan santet. Tapi belajar doang, bukan digunain,” kata Umay Shahab di Jakarta.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Serial Cinta di Balik Awan diperankan oleh dua pemeran utama yaitu Arbani Yasiz sebagai Razi, dan Yasamin Jasem sebagai Jane. Pemeran lain seperti Putri Ayudya, Gilbert Pattiruhu, Agatha Priscilla, juga ikut terlibat. Prilly Latuconsina yang berperan sebagai produser memuji serial karya Umay.
 
“Pas baca skrip penuh dengan misteri dan enggak bisa ditebak. Ini cerita cintanya belum pernah aku lihat, belum ada yang berani sentuh genre yang semua ada, horor ada misteri ada, ada cerita yang enggak pernah diangkat,” kata Prilly Latuconsina.
 
Namun, Prilly mengakui dia pada awalnya menolak ide tak biasa Umay itu. Namun, setelah diyakinkan lagi barulah Prilly tersadar cerita yang hendak disajikan Umay punya keunikan tersendiri.
 
“Memang sempat ditolak. Karena pas baca ada misterinya. Aku bilang coba yang lain deh. Tapi Umay lebih gigih untuk meyakinkan,” ucap Prilly.
 
Serial Cinta Di Balik Awan sudah dirilis sejak 7 Juli 2022 di layanan streaming Vision+. Berbeda dengan serial-serial sebelumnya yang biasa tayang setiap minggu, kali ini Cinta Di Balik Awan akan rilis setiap hari jika episode yang sudah ada mencapai jumlah views hingga 100 ribu.
 
“Cinta Di Balik Awan merupakan salah satu wujud komitmen Vision+ untuk terus bekerja sama dengan generasi muda dalam rangka membawa sesuatu yang fresh ke dunia perfilman Indonesia, dengan genre hybrid yang tak hanya membahas drama dan asmara, namun juga menyajikan unsur action dan thriller yang memicu adrenalin. Hal inilah yang membuat Cinta Di Balik Awan menarik dan wajib ditonton,” kata Clarissa Tanoesoedibjo selaku Managing Director Vision+.
 

(ELG)


Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News