customer.co.idChildfree merupakan sebuah keputusan yang dibuat oleh seseorang itu sendiri untuk tidak memiliki anak atau keturuanan, dan pilihan tersebut dipilih atas dasar sukarela tanpa paksaan atau karena memiliki masalah perihal Kesehatan.

Belakangan situasi childfree mulai merabak dan diterima oleh khalayak umum. Sebelumnya fenomena ini ternyata sudah lama ada dan taka sing lagi untuk warga negara bagian barat seperti Belanda, Prancis, dan Inggris.

Sedangkan untuk Indonesia yang notabene merupakan negara yang kental dengan budaya timur, fenomena ini ternyata banyak menimbulkan pro dan kontra di masyakarakatnya.

Seperti yang kita ketahui bahwa keluarga yang dianggap sempurna merupakan keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan Anak.

Sehingga maraknya childfree di Indoensia dianggap sebagai perusak kontruksi sosial yang telah ada di masyarakat Indonesia.

Karena anak dianggap sebagai pelengkap sebuah perkawinan, dimana anak dianggap sebagai penerus keturunan sehingga tidak putus hanya di situ saja.

Psikolog klinis dewasa Nirmala Ika Kusumaningrum, M.Psi., mengatakan bahwa memutuskan untuk tidak memiliki keturuanan atau childfree bukanlah sebuah tren baru di kalangan generasi milenial, namun itu merupakan sebuah pilihan.

“Ini sebuah pilihan, misalnya, saya ngelihat kakak saya anaknya banyak, terus ngelihat teman saya anaknya satu dan happy. Akhirnya memutuskan untuk punya anak satu aja. Itu bukan ketularan tapi proses dari kita berpikir,” ujar psikolog lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indoensia itu saat dihubungi Antara di Jakarta pada Senin, 26 September 2022.

Nirmala mengatakan dalam memutuskan jumlah anak, pasangan suami istri harus mempertimbangan sisi finansial, emosional hingga pola asuh ke depan untuk sang buah hati. Sebab, hal ini akan mempengaruhi tumbuh kembang anak hingga dewasa.

“Yang hati-hati adalah bahwa kita ikut-ikutan karena tren, orang punya anak banyak kita juga, orang anaknya satu kita juga, padahal sebenarnya kita enggak sepakat suami-istri,” tutur Nirmala.

“Harus jeLas kenapa kita memilih childfree , kalau karena tren ya salah. Makanya aku bilang ini adalah sebuah pilihan. Kita memilih childfree dengan berbagai pertimbangan yang disepakati kedua belah pihak,” sambungnya.

Menurut Nirmala, saat ini pasangan generasi milenial diuntukkan dengan banyaknya akses untuk menggali informasi dan edukasi perihal keluarga, anak, dan Kesehatan mental. Informasi tersebu dapat membantu pasangan untuk menentukan pilihan yang pas dan dianggap terbaik untuk dijalani pasangan tersebut.

“Dulu enggak ada pilihan, habis nikah harus punya anak. Sekarang kita punya opsi untuk membatasi jumlah anak, menunda kehamilan, enggak punya anak sama sekali, yang penting alasan itu disepakai kedua belah pihak,” ujar Nirmala. (Khansanida Defta Maura)*** **

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website pikiran-rakyat.com. Situs https://customer.co.id adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://customer.co.id tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News