customer.co.id – Studi tentang pemanis pernah dilakukan pada waktu lampau, dengan melibatkan beberapa peserta.

Studi ini dimulai pada tahun 2009 dengan peluncuran e-cohort NutriNet-Santé. Orang yang tertarik untuk berpartisipasi dalam studi nutrisi terbesar di dunia itu dapat mendaftar secara online.

Lebih dari 170.000 mendaftar untuk penelitian ini, dan para peneliti mempersempit bidang mereka menjadi 103.388 peserta. Para peserta yang dipilih termasuk orang-orang berusia 18 tahun ke atas.

Serta orang-orang yang mengisi kuesioner terkait dengan diet , kesehatan, data antropometrik, gaya hidup dan data sosiodemografi, dan aktivitas fisik.

Usia rata-rata peserta yang disertakan adalah 42 tahun, dan mayoritas peserta adalah perempuan (79,8 persen).

Sepanjang tahun-tahun berikutnya, para peneliti secara berkala mengumpulkan informasi dari para peserta seperti semua makanan dan minuman yang dikonsumsi selama periode 24 jam.

Untuk memastikan para peserta akurat dengan catatan makanan mereka, para peneliti meminta mereka untuk mengirimkan foto.

Selain itu, peserta juga melaporkan konsumsi pemanis buatan mereka. Peneliti ingin mengetahui jumlah dan merek pemanis .

Sekitar 37 persen dari peserta melaporkan menggunakan pemanis buatan, dengan peserta dibagi menjadi:- non-konsumen,- konsumen yang lebih rendah (asupan pemanis buatan di bawah median),- dan konsumen yang lebih tinggi (asupan pemanis buatan di atas median).

Para peserta mengonsumsi rata-rata 42,46 mg per hari. Mereka mengonsumsi jenis pemanis buatan berikut:- aspartame- asesulfam kalium- sukralosa- siklamat- sakarin- taumatin- neohesperidine dihydrochalcone- glikosida steviol- garam aspartam-acesulfame potassium

Para peneliti juga mengumpulkan informasi kesehatan lainnya dari para peserta selama masa penelitian .

Termasuk informasi dari setiap peristiwa kesehatan baru, perawatan medis, dan pemeriksaan. Selain itu, para peserta memberikan dokumentasi dari setiap laporan CVD.

Konsumsi lebih tinggi berisiko lebih tinggiDi akhir penelitian , para peneliti membandingkan jumlah kejadian kardiovaskular yang dialami orang yang mengonsumsi pemanis buatan dengan jumlah kejadian yang dialami orang yang tidak mengonsumsi pemanis ini.

Para peneliti menemukan bahwa orang yang lebih banyak mengonsumsi pemanis buatan memiliki peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan yang bukan konsumen.

Peserta melaporkan 1.502 kejadian kardiovaskular selama masa tindak lanjut, termasuk 730 kejadian penyakit jantung koroner dan 777 kejadian penyakit serebrovaskular.

Konsumen pemanis buatan yang lebih tinggi mengalami 346 kejadian per 100.000 orang-tahun dan non-konsumen mengalami 314 kejadian per 100.000 orang-tahun.***

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website pikiran-rakyat.com. Situs https://customer.co.id adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://customer.co.id tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News