customer.co.id

    35SHARES

Ibu Dan Bayi/ Foto: Shutterstock

Dream – Setelah melahirkan, tubuh ibu tentu tak langsung kembali seperti sebelum hamil. Payudara membesar, perut masih bergelambir, belum lagi bagian tubuh lainnya.

Ibu pun masih harus menyusui bayi dan sangat direkomendasikan hingga 2 tahun. Allah SWT melalui firman-Nya di surah Al-Baqarah ayat 233, juga memerintahkan para ibu untuk menyusui anak-anaknya, ” Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan” .

Selama masa menyusui ini, ibu cenderung sulit untuk diet demi mengembalikan berat badan. Begitu juga untuk olahraga, karena bayi yang menyusu sangat sulit ditinggal, apalagi jika tak punya baby sitter atau pengasuh.

Rupanya, berat badan yang tak kunjung turun selama menyusui ini punya manfaat besar bagi bayi. Dokter Citra Melinda, seorang konselor laktasi lewat Instagramnya @citra_amelinda memberi penjelasan.

” Wajar banget ngerasain happy habis lahiran tapi kangen body sebelum hamil,” ujarnya.

Riset 2022 Soal DHA

Menurutnya, berat badan ibu yang belum kembali menandakan penyimpanan lemak yang sebenarnya sangat baik bagi bayi. Ia pun memaparkan penelitian terbaru dari International Journal for Vitamin and Nutrition Research 2022 yang menggambarkan lemak di tubuh ibu merupakan sumber penting asupan nutrisi otak bayi.

© MEN

” Suka ada iklan tambah cerdas kan, suplemen DHA dll, yang itu semua merupakan bagian dari lemak ASI. Sumbernya dibentuk dari asupannya ibu dan dari simpanan lemak di tubuh ibu selama hamil (yang gak langsung ilang pas bayinya lahir),” ungkapnya.

Lemak Ibu Penting Bagi Otak Bayi

Kebutuhan DHA pada bayi yang penting untuk perkembangan otaknya, berasal dari lemak yang ada di ASI ibu. Justru ASI berlemak tinggi ini sangat mudah diserap bayi dibandingkan suplemen mahal yang dijual di pasaran.

” Sumber DHA di ASI itu mudah diserap oleh tubuh bayi. Struktur lemak di AS dirancang agar mudah diserap. Lemak merupakan kandungan terbesar ASI (sekitar 50 persen) saking penting untuk tumbuh kembang bayi,” kata dr. Citra

Sumber DHA pada ASI adalah asupan makanan dan cadangan lemak di tubuh ibu yang bertambah saat hamil. Jadi, berat badan yang masih belum kembali sebenarnya pertanda baik selama ibu menyusui dengan rutin. Tak perlu minder ya Bunda. Lihat video penjelasannya.

Ibu Menyusui, Ini Cara Tingkatkan Level Lemak dalam ASI

Dream – Bagi bayi usia 0 hingga 6 bulan, air susu ibu (ASI) merupakan asupan nutrisi utama. Komposisinya sangat sempurna bagi usus bayi dan sudah cukup memenuhi kebutuhannya.

Salah satu kandungan penting dalam ASI yang sangat bedampak pada perkembangan otak bayi adalah lemak. Untuk itu penting bagi ibu, meningkatkan kadar lemak dalam ASI.

© MEN

Jenis lemak yang ada dalam ASI tergantung pada makanan dan minuman yang dikonsumsi ibu. Ada beberapa jenis lemak pada ASI yang sangat penting bagi bayi yaitu asam lemak omega-3 (docosahexaenoic (DHA) dan asam arakidonat (ARA) dan asam lemak omega-6 (asam linoleat dan arakidonat).

Ada tiga cara yang penting diketahui ibu menyusui untuk meningkatkan kadar lemak pada ASI. Terutama jika ingin meningkatkan berat badan si kecil. Catat ya.

1. Kosongkan seluruh payudara

Pastikan bayi menghabiskan ASI dari satu payudara sebelum beralih ke sisi lain. Dengan begitu, bayi akan mendapatkan foremilk yang encer dan hindmilk yang kaya lemak. Jika bayi beralih ke sisi lain, payudara mungkin terisi dengan foremilk lagi.

Hal itu akan mengurangi konsumsi kandungan lemak secara keseluruhan. Jika perlu menggantinya, gunakan pompa payudara untuk menyimpan hindmilk dan berikan pada bayi setelahnya.

2. Pijat payudara

Pijatan lembut pada payudara selama menyusui dapat membantu mendorong susu yang lebih berlemak ke depan dan membersihkan saluran susu. Ini juga dapat membantu mengosongkan payudara dengan lebih baik dan meningkatkan kandungan lemaknya.

© Shutterstock

3. Konsumsi makanan yang seimbang

Asupan lemak pada ibu dapat membantu memastikan bahwa ASI memiliki kandungan dan kualitas lemak yang sehat. Pastikan ibu menyusui rutin mengonsumi makanan beprotein tinggi seperti daging tanpa lemak, telur, olahan kedelai, dan ikan kaya lemak.

Sumber: MomJunction

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News