customer.co.id

    22SHARES

Ibu Hamil

Dream – Kulit mulus dan cukup sehat sebelum hamil, tapi ketika berbadan dua jerawat bermunculan. Bukan sekadar komedo tapi jerawat besar yang kemerahan. Tentunya hal ini sangat menganggu penampilan.

Dikutip dari KlikDokter, pPada ibu hamil munculnya jerawat lebih sering dan banyak di minggu ke-6 kehamilan. Jerawat merupakan permasalahan yang sangat umum terjadi saat hamil.

Ibu bisa berjerawat meskipun sebelumnya tidak memiliki jerawat. Apabila sudah berjerawat, kondisinya pun bisa saja semakin parah ketika hamil. Menurut dr. Reza Fahlevi, penyebab munculnya jerawat saat hamil adalah karena adanya perubahan hormonal.

” Saat hamil, terdapat beberapa hormon yang keluar lebih banyak. Sehingga wanita jadi mudah berjerawat,” kata dr. Reza.

Salah satu hormon yang berperan pada munculnya jerawat di awal kehamilan adalah hormon androgen yang meningkat. Hormon ini berfungsi untuk mendorong kelenjar sebaceous di kulit jadi membesar dan meningkatkan produksi minyak atau sebum.

Hormon Progesteron

Saat jumlah sebum berlebih disertai banyaknya sel kulit mati, pori-pori akan tersumbat dan membuat bakteri berkembang lebih cepat. Kondisi ini akhirnya memicu peradangan dan menimbulkan munculnya jerawat.

© Shutterstock

Peningkatan hormon progesteron selama kehamilan juga menyebabkan lebih banyak minyak atau sebum keluar. Saat sebum berlebih, pori-pori akan tersumbat dan menimbulkan penumpukan bakteri yang memicu jerawat.

Bisa Hilang dan Muncul

Tubuh yang ‘terkaget’ dengan peningkatan hormon di awal kehamilan, membuat jerawat menjadi lebih sering muncul saat masa kehamilan. Ini juga dapat memperburuk jerawat yang telah ada sebelum masa kehamilan.

Jerawat yang terjadi saat masa kehamilan bisa berbeda-beda di setiap wanita, bisa ringan, sedang, ataupun parah. Jerawat bisa hilang dan muncul kembali, ataupun muncul dan terus ada selama hamil.

Perawatan kulit yang dilakukan saat hamil dan melahirkan haruslah sama. Konsultasikan pula ke dokter terkait pilihan pengobatan jerawat yang bisa dilakukan atau tidak berbahaya selama kehamilan hingga masa menyusui.

Penjelasan selangkapnya baca di sini.

Bagian Tubuh yang Tak Boleh Dipijat Saat Hamil

Dream – Ibu hamil seringkali merasa pegal dan lelah. Hal ini karena hormon dan bobot tubuh naik drastis. Salah satu cara untuk meredakannya adalah dengan pijat.

Memanjakan tubuh dengan pijat lazim dilakukan pada ibu hamil, tapi ingat pastikan dilakukan dengan cara aman. Tidak membahayakan ibu hamil maupun janin. Dokter Muhammad Ilham Aldika Akbar, spesialis obstetri dan ginekologi dari RSIA Kendang Sari, memberikan penjelasan soal keamanan memijat ibu hamil.

” Sebenarnya boleh namun harus berhati-hati, dengan beberapa persyaratan. Pertama, orang yang memijat adalah orang yang punya sertifikat atau kompetensi untuk memijat ibu hamil. Tidak sembarangan orang bisa memijat ibu hamil,” kata dr. Aldi, sapaan akrabnya, dikutip dari akun Instagramnya @dr_aldi_obgyn.

Ia menekankan perut ibu hamil tak boleh dipijat sama sekali. Efeknya berbahaya dan bisa fatal.

© Shutterstock

” Hindari area-area tertentu. Pertama memijat perut. Mutlak harus dihindari karena bisa membahayakan bisa berisiko merobek plasenta, merobek rahim, sehingga akhirnya terjadi pendarahan sampai kematian janin dalam rahim,” ungkap dr. Aldi.

Memijat kaki juga sebaiknya dilakukan secara perlahan, tak boleh terlalu kencang. Hindari juga titik akupresur, karena bisa menyebabkan kontraksi dini.

” Hindari memijat kaki terlalu keras, karena bisa menyebabkan penggumpalan darah, bisa malah berbahaya untuk ibunya. Ketiga hindari titik-titik accruperesure, di pergelangan tangan, telapak tangan, telapak kaki, ditakutkan bisa memicu kontraksi,” pesannya.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News