customer.co.id – Armada Laut Hitam Rusia baru-baru ini diserang menggunakan drone pada Sabtu, 29 Oktober 2022 pagi.

Serangan tersebut bertujuan untuk menyerang Armada Laut Hitam Rusia di Krimea, dekat Sevastopol.

Imbas dari serangan itu, pihak Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan sudah menemukan serta menganalisis puing-puing drone tersebut pada Minggu, 30 Oktober 2022.

Kementerian Pertahanan Rusia sudah menemukan bahwa 16 pesawat tak berawak itu dilengkapi dengan navigasi buatan Kanada.

Mereka menuding bahwa Ukraina menjadi dalang di balik serangan ini.

Selain itu, pihaknya juga menuding Inggris telah membantu mengoordinasikan serangan yang mereka sebut sebagai serangan teroris.

Namun, klaim ini dibantah oleh Inggris.

Pihak Rusia menyatakan bahwa mereka mengklaim telah menangkis serangan itu.

Akan tetapi, kapal-kapal yang ditargetkan terlibat dalam memastikan koridor gandum keluar dari pelabuhan Laut Hitam oleh Ukraina .

Pihak pejabat justru menduga Rusia sendiri yang bertanggung jawab atas insiden ledakan tersebut.

Ukraina beranggapan bahwa insiden itu yang telah digunakan Rusia sebagai dalih untuk menarik diri dari kesepakatan mengenai ekspor biji-bijian yang ditengahi PBB.

Menurut Ukraina , hal tersebut adalah sebuah langkah yang menggagalkan upaya untuk meredakan krisis pangan global yang sedang melanda wilayah Eropa.

“Menurut hasil informasi yang diperoleh dari memori penerima navigasi, ditetapkan bahwa peluncuran drone maritim dilakukan dari pantai dekat kota Odessa,” kata Kementerian Pertahanan.

Dikatakan bahwa drone telah melaju di sepanjang zona keamanan koridor gandum.

Sebelum akhirnya drone tersebut mengubah arah terbangnya menuju ke arah pangkalan angkatan laut Rusia di Sevastopol.

Sevastopol adalah kota terbesar di semenanjung Krimea yang dicaplok Rusia dari Ukraina pada tahun 2014.***

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News