customer.co.id – Tragedi Itaewon , Korea Selatan , mengakibatkan lebih dari 150 orang tewas dan banyak korban luka-luka.

Acara perayaan Halloween tersebut diketahui berakhir ricuh dan mematikan karena menurut informasi yang beredar lokasi kejadian saat itu penuh sesak.

Tragedi yang berlokasi di pusat kota Seoul pada Sabtu malam, 29 Oktober 2022 itu disebut-sebut menjadi salah satu kecelakaan terburuk di Korea Selatan .

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol pun mengumumkan masa berkabung nasional dilaksanakan pada Minggu, 30 Oktober 2022.

Presiden Yoon Suk-yeol juga menyatakan pemerintah Korea Selatan akan membayar biaya perawatan medis bagi para korban yang terluka dan membiayai pemakaman bagi korban meninggal dunia.

Kerumunan yang mengakibatkan kericuhan tersebut terjadi di distrik Itaewon , salah satu paling populer di ibu kota.

Laporan media lokal menyatakan bahwa ada sebanyak 100.000 orang, yang mayoritas berusia remaja dan 20-an tahun pergi untuk merayakan Halloween malam itu.

Ratusan ribu orang yang hadir itu kemudian memenuhi gang-gang sempit di daerah itu dan membuat jalan-jalan yang berliku macet.

“Di pusat kota Seoul, sebuah tragedi dan bencana terjadi yang seharusnya tidak terjadi,” kata Presiden Yoon Suk-yeol.

Pemerintah akan menyelidiki kasus ini secara menyeluruh apa saja yang menjadi penyebab insiden itu terjadi.

Pemerintah Korea Selatan akan membuat perbaikan mendasar untuk memastikan kecelakaan yang sama tidak akan terulang lagi di masa yang akan datang, kata Presiden Yoon Suk-yeol.

“Hati saya berat dan sulit untuk menahan kesedihan saya,” kata Presiden Yoon Suk-yeol.

Mengenakan jaket hijau yang seolah menunjukkan keadaan darurat nasional, Presiden Yoon Suk-yeol dan pejabat tinggi lainnya mengunjungi lokasi kejadian nahas itu pada Minggu pagi, 30 Oktober 2022.

Dalam tayangan TV lokal, Presiden Yoon Suk-yeol terlihat berbicara dengan pekerja darurat kota pada Minggu pagi.

Sebelumnya, saksi mata menggambarkan peristiwa ratusan ribu orang yang terjebak di gang sempit yang miring.

Orang-orang tersebut seolah saling berebut untuk keluar dari kerumunan yang membuat sesak ketika orang-orang berakhir saling bertumpuk di atas satu sama lain.***

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News