Timor Leste merupakan salah satu isu yang dibahas dalam pertemuan para menteri luar negeri ASEAN (AMM) di Phnom Penh, Kamboja pekan lalu. Dalam pertemuan tersebut para menteri luar negeri ASEAN sepakat mempercepat proses permohonan keanggotaan Timor Leste di ASEAN.

Pengamat ASEAN dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Pandu Prayoga kepada VOA, Jumat (12/8) berharap saat Indonesia menjadi Ketua ASEAN tahun depan, Timor Leste dapat bergabung menjadi anggota organisasi regional tersebut. Dia menambahkan bergabungnya negara berkas provinsi ke-27 Indonesia itu menjadi preseden bahwa ASEAN merupakan organisasi yang inklusif bagi negara-negara berada di kawasan Asia Tenggara.

“Untuk syarat-syaratnya itu nanti bisa dibicarakan dengan negara anggota lainnya karena masuknya CML (Kamboja, Myanmar, dan Laos) juga tidak mulus. Kalau melihat standar ekonomi dan politik, ya berbeda jauh dengan lima negara pendiri (ASEAN) lainnya, tapi kemudian juga diterima.

Pandu Prayoga menekankan bergabungnya Timor Leste ke dalam ASEAN tahun depan akan menjadi prestasi bagi Indonesia yang mendapat giliran menjadi ketua. Dia mengatakan masuknya Timor Leste bisa menjadi contoh bagi negara anggota ASEAN lainnya masih menerapkan sistem diktator karena Timor Leste termasuk negara demokratis.

Menurut Pandu, bergabungnya Timor Leste ke dalam ASEAN akan memperluas pasar ASEAN dan memperkuat diplomasi. Selain itu hal ini menunjukkan ASEAN merupakan organisasi yang penting.

Tim Kajian ASEAN Selesaikan Evaluasi

Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan Kementerian Luar Negeri Achmad Rizal Purnama menjelaskan masalah proposal Timor Leste menjadi anggota ASEAN memang dibahas dalam pertemuan para menteri luar negeri ASEAN di Pnom Penh.

Dia menambahkan tim asesmen dari ASEAN sudah menyelesaikan tugasnya untuk mengevaluasi kelengkapan persyaratan Timor Leste untuk menjadi anggota ASEAN dan sudah dilaporkan kepada kelompok kerja di tingkat menteri luar negeri. Nantinya akan ada asesmen secara penuh.

“Mudah-mudahan proses ini dapat bergulir lebih cepat dan itu juga yang didorong oleh Ibu Menteri Luar Negeri (Retno Marsudi) dan menjadi komitmen kita untuk bisa mendorong Timor Leste menjadi anggota ASEAN,” ujar Rizal Purnama.

Menurut Rizal Purnama, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sudah berkali-kali menyampaikan bahwa dari aspek strategis, khususnya terkait dinamika di kawasan saat ini, merupakan hal penting menyambut keinginan Timor Leste menjadi anggota ASEAN.

Ia berharap keputusan untuk menerima atau menolak Timor Leste bisa dilakukan tahun ini atau paling lambat tahun depan.

Timor Leste sudah mengajukan proposal untuk menjadi anggota ASEAN sejak 2011. Saat ini anggota ASEAN berjumlah sepuluh negara. [fw/em]

Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News