customer.co.id – Menteri luar negeri Group of Seven (G7) mengatakan bahwa mereka tidak akan pernah mengakui pencaplokan Rusia atas 4 wilayah di Ukraina . G7 menjanjikan sanksi lebih lanjut terhadap Moskow.

Dilansir AFP, Sabtu (1/10/2022), G7 mengatakan upaya Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mencaplok wilayah Donetsk, Lugansk, Kherson dan Zaporizhzhia merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional. G7 menegaskan bahwa 4 wilayah itu adalah bagian dari integral Ukraina.

“(Pencaplokan) merupakan titik terendah baru dalam pelanggaran terang-terangan Rusia terhadap hukum internasional”, kata para menteri negara G7 dalam sebuah pernyataan.

“Kami tidak akan pernah mengakui pencaplokan yang diklaim ini, atau ‘referenda’ palsu yang dilakukan di bawah todongan senjata,” kata mereka.

“Kami akan mengenakan biaya ekonomi lebih lanjut pada Rusia, dan pada individu dan entitas – di dalam dan di luar Rusia – yang memberikan dukungan politik atau ekonomi untuk pelanggaran hukum internasional ini,” imbuhnya.

Para menteri luar negeri Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat serta Perwakilan Tinggi Uni Eropa menyerukan ‘masyarakat internasional yang lebih luas untuk menolak ekspansionisme brutal Rusia’.

Mereka juga berharap pihak lain juga bersatu untuk mengecam Rusia. Sebab, Rusia terus-menerus melakukan pelanggaran.

“Bersatu dalam kecaman kami dalam hal yang paling kuat dari perang agresi Rusia terhadap Ukraina dan pelanggaran terus-menerus terhadap kedaulatan, integritas teritorial, dan kemerdekaan Ukraina ,” tuturnya.

Para menteri menambahkan bahwa mereka ‘tidak tergoyahkan’ dalam mendukung ‘hak Ukraina untuk mempertahankan diri’ serta ‘haknya yang tidak perlu dipertanyakan untuk merebut kembali wilayahnya dari Rusia’.

“(Rusia) harus menarik semua pasukan dan peralatan militernya dari Ukraina, dan menghormati kemerdekaan, kedaulatan, dan integritas wilayah Ukraina di dalam perbatasannya yang diakui secara internasional,” kata mereka.

Putin pada hari Jumat (30/9) mencaplok empat wilayah di Ukraina yang dikendalikan oleh tentaranya dan mendesak Kyiv untuk meletakkan senjatanya dan merundingkan diakhirinya pertempuran selama tujuh bulan.

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website detik.com. Situs https://customer.co.id adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://customer.co.id tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News