Angka inflasi di Amerika Serikat (AS) yang terus merangkak naik memaksa warganya untuk menghabiskan uang mereka untuk membeli BBM dan membayar sejumlah tagihan lain. Kini, dampak inflasi tersebut mulai merambah ke konsumen muda yang berpenghasilan rendah.

Inflasi mempengaruhi harga konsumen di sebuah supermarket di Manhattan, New York City, AS, 10 Juni 2022. (Foto: REUTERS/Andrew Kell)

Kondisi tersebut kontras dengan kecenderungan konsumen pada umumnya yang ingin melunasi pinjaman dan lebih hemat pada tahun pertama pandemi, menurut data Fed. “Konsumen yang mapan, neraca keuangan mereka kuat, dan riwayat pembayaran utang mereka relatif tepat waktu dibandingkan rata-rata historis,” kata Tavares. “Namun, ada area yang menjadi perhatian. Nomor satu di antaranya adalah konsumen menambahkan pinjaman (leverage).” Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan AS hampir kehabisan waktu menurunkan tingkat inflasi, yang terdongkrak pada tingkat yang tidak terlihat sejak 1980-an.

Harga yang melambung dengan cepat, kata Tavares, memperburuk kondisi keuangan di antara kaum muda dan peminjam yang memiliki nilai kredit rendah. Di antara kelompok peminjam yang bukan prioritas, persentase utang kartu kredit dan utang cicilan mobil yang jatuh tempo lebih dari 30 hari juga meningkat, menurut VantageScore. Tingkat tunggakan kartu kredit sekarang, berdasarkan data, kembali ke tingkat sebelum pandemi untuk kaum muda dan peminjam biasa.

Pembeli berbelanja di toko ritel di AS pada 19 Februari 2022. (Foto: AP)

Pembeli berbelanja di toko ritel di AS pada 19 Februari 2022. (Foto: AP)

Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News