customer.co.id – Tercatat sudah lebih dari enam bulan sejak Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan invasi ke Ukraina .

Selama itu juga, kedua negara terlibat dalam perjuangan untuk menguasai daerah-daerah di seluruh Ukraina timur dan selatan.

Di tengah konflik yang masih belum usai, jembatan utama penghubung Krimea dan Rusia pun meledak.

Para pejabat Rusia mengatakan ledakan yang merusak jembatan utama itu berasal dari sebuah truk.

“Hari ini pukul 6.07 sebuah truk diledakkan di bagian mobil Jembatan Krimea dari sisi Semenanjung Taman,” kata komite Anti-terorisme Nasional Rusia , Minggu, 9 Oktober 2022.

“Itu mengakibatkan tujuh tangki bahan bakar kereta api terbakar, di sepanjang arah Semenanjung Krimea. Ada runtuhnya sebagian, dua bentang mobil, jembatan . Lengkungan di atas bagian jembatan yang dapat dilayari tidak rusak,” tuturnya menambahkan.

Penyelidik Rusia yang berada di tempat kejadian pun berusaha untuk “menetapkan keadaan ledakan”.

Akibat ledakan tersebut, jalur pasokan Rusia ke Krimea kemungkinan akan terganggu.

Akan tetapi, Pihak berwenang Krimea mengatakan mereka justru akan mendapatkan pasokan dari wilayah Rusia yang baru dianeksasi.

Selain mengakibatkan kerugian bagi Rusia , ledakan di jembatan utama tersebut juga menelan korban jiwa.

Tiga orang tewas pada tragedi yang terjadi pada Sabtu, 8 Oktober 2022 malam yang meruntuhkan bagian-bagian jembatan tersebut.

Komite Investigasi Rusia juga mengatakan telah mengidentifikasi pengemudi truk yang diduga diledakkan di jembatan .

ketua Komite Duma Negara untuk Urusan Internasiona, Leonid Slutsky pun menegaskan bahwa Rusia harus memberikan tanggapan yang keras terhadap tragedi ini.

“Jika jejak Ukraina dikonfirmasi dalam keadaan darurat di jembatan Krimea, konsekuensinya tidak akan terhindarkan,” ujarnya.

Leonid Slutsky mengatakan dia tidak ragu bahwa “Kyiv berada di balik organisasi serangan ini”.

Akan tetapi, Pejabat Ukraina belum memberikan komentar maupun mengklaim ledakan tersebut.

Akun Twitter resmi pemerintah Ukraina hanya mengunggah frasa “luka bakar sakit” setelah ledakan, tetapi tidak secara langsung merujuk pada ledakan itu.

“Ini bukan hanya keadaan darurat, itu bisa menjadi tindakan terorisme negara,” kata Leonid Slutsky, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari ABC News.

Pemulihan infrastruktur kereta api pun telah dimulai setelah api di jembatan dipadamkan.

Presiden Rusia Vladimir Putin juga memerintahkan sebuah komisi untuk menyelidiki ledakan yang merusak jembatan utama yang menghubungkan Krimea dan Rusia .

Rusia telah menggunakan jembatan itu sebagai rute pasokan utama untuk mendatangkan pasukan dan amunisi ke Ukraina selatan.

Dinas Keamanan Ukraina menolak mengomentari desas-desus tentang keterlibatannya dalam ledakan jembatan itu.

Vladimir Putin juga menandatangani dekrit yang menginstruksikan keamanan yang lebih ketat untuk jembatan dan infrastruktur yang memasok listrik dan gas alam ke semenanjung itu.

Ledakan tersebut bertepatan dengan penamaan Jenderal Angkatan Udara Sergei Surovikin sebagai komandan semua pasukan Rusia di Ukraina .***

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website pikiran-rakyat.com. Situs https://customer.co.id adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://customer.co.id tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News