customer.co.id – Italia diperkirakan bakal menghadapi gelombang baru virus corona dengan melonjaknya infeksi dan kasus rawat inap dalam sepekan terakhir berdasarkan data yang dirilis Kementerian Kesehatan Italia pada Kamis (6/10),

Negara itu mencatat hampir 45.000 kasus baru COVID-19, turun tipis dari sehari sebelumnya namun masih jauh di atas rata-rata yang tercatat pada bulan lalu.

Menurut data kesehatan Yayasan Gimbe, tingkat infeksi secara luas selama sepekan terakhir 52 persen lebih tinggi dari pekan sebelumnya.

Sementara tingkat infeksi harian pada Selasa (4/10) nyaris menyentuh angka 59.000 dan itu merupakan yang tertinggi sejak 2 Agustus.

Para pejabat kesehatan Italia memperingatkan bahwa angka tersebut berpotensi meningkat lebih lanjut dalam beberapa pekan mendatang, karena cuaca yang lebih dingin mendorong lebih banyak aktivitas dilakukan di dalam ruangan.

Kementerian Kesehatan Italia mengatakan bahwa tingkat kepositifan dari penyakit yang disebabkan oleh virus corona tersebut, atau persentase tes COVID-19 yang teruji positif, mencapai sekitar 20 persen dalam lima hari terakhir. Angka itu dua kali lipat lebih tinggi dari tingkat kepositifan sekitar 10 persen yang tercatat sebulan yang lalu.

Pada Kamis, total kasus COVID-19 aktif di Italia untuk kali pertama dalam sebulan terakhir menembus angka 500.000.

Perkembangan tersebut terjadi tepat setelah pembatasan kesehatan terakhir terkait COVID-19 dicabut. Pada September, pelajar di Italia kembali ke sekolah tanpa persyaratan penggunaan masker atau tes COVID-19. Sedangkan Jumat (30/9) pekan lalu menjadi hari terakhir pemberlakuan wajib mengenakan masker di dalam transportasi umum di Italia.

Namun demikian, Italia menunjukkan sejumlah indikator positif terkait COVID-19, dengan tingkat kematian mingguan turun menjadi 281 kasus selama satu pekan terakhir dari 307 kasus yang tercatat pada sepekan sebelumnya.

Angka tersebut masih jauh di bawah total kematian mingguan yang mencapai lebih dari 1.000 kasus pada Juli, dan total kematian mingguan yang nyaris mencapai 2.000 kasus pada akhir 2021 dan awal 2022.

Menurut Yayasan Gimbe, tingkat kematian terkait COVID-19 menurun 8,5 persen selama sepekan terakhir, dan sejauh ini telah menurun selama lima pekan berturut-turut.

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website antaranews.com. Situs https://customer.co.id adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://customer.co.id tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News