customer.co.id – Istri Pangeran Harry, Meghan Markle , dilaporkan pernah mengeluh tak digaji saat masih menjalankan tugas-tugas Kerajaan Inggris. Keluhan ini disebut dilakukan Meghan Markle secara terang-terangan.

Hal ini terjadi saat Meghan masih menjalankan tugas-tugas Kerajaan pada tahun 2018 lalu. Meghan bahkan disebut memperlakukan para staf kerajaan ‘dengan buruk’.

Dilansir New York Post, Senin (26/9/2022), laporan itu diungkap dalam buku terbaru berjudul ‘In Courtiers: the Hidden Power Behind the Crown’ yang ditulis oleh Valentine Low, penulis dan jurnalis yang telah seperempat abad melaporkan soal keluarga Kerajaan Inggris.

Menurut buku itu, keluhan Meghan soal gaji disampaikan saat melakukan tur sebagai anggota keluarga Kerajaan Inggris bersama Pangeran Harry ke Australia.

Dalam buku itu disebut Duchess of Sussex terlihat menikmati sambutan yang diterima dalam kunjungannya. Namun di belakang layar Meghan justru menampakkan sikap berbeda.

“Meskipun dia menikmati perhatiannya, Meghan gagal untuk memahami maksud dari semua kunjungan itu, berjabat tangan dengan orang asing yang tidak terhitung jumlahnya,” tulis Low dalam bukunya, seperti dilaporkan media Inggris, The Sun.

“Menurut sejumlah staf, dia terdengar mengatakan setidaknya pada satu kesempatan, ‘Saya tidak percaya saya tidak dibayar untuk ini’,” sebut Low dalam bukunya.

Simak halaman selanjutnya

Dalam bukunya, Low menyebut Meghan yang kini berusia 41 tahun, juga pernah berbicara ‘secara kasar kepada seorang staf wanita yang masih muda’.

“Setelah Meghan mengkritik rencana yang telah disusunnya, wanita itu memberitahu Meghan soal betapa sulitnya membuat rencana baru. Meghan dilaporkan memberitahunya, ‘Jangan khawatir. Jika ada orang lain yang bisa saya minta untuk melakukan ini, saya akan meminta mereka, bukan kamu’,” tulis Low dalam bukunya yang akan dirilis di Inggris pekan depan.

Insiden itu, menurut buku Low, memicu Pangeran William untuk melakukan intervensi dan meyakinkan staf wanita itu bahwa dia telah melakukan tugasnya dengan baik. Hal itu membuat staf wanita tersebut menangis.

Tidak hanya itu, Low dalam bukunya juga menyebut Meghan yang berkewarganegaraan Amerika itu pernah mem-bully seorang staf kerajaan, dan terus memperlakukan para staf kerajaan dengan kasar hingga dirinya dan Pangeran Harry mengumumkan berhenti dari tugas kerajaan tahun 2020 lalu.

Ketika seorang penasihat senior menyampaikan keberatan soal cara staf kerajaan itu diperlakukan, menurut buku Low, Meghan mengatakan bahwa bukan tugasnya untuk ‘menyenangkan semua orang’.

Kepala pers untuk Duke and Duchess of Sussex, Jason Knauf, pernah mengadukan bullying oleh bosnya itu tahun 2018 sebelum mengundurkan diri dan akhirnya dipekerjakan oleh Pangeran William dan istrinya, Kate Middleton.

Istana Buckingham pernah melakukan penyelidikan atas tuduhan perilaku buruk Meghan itu sekitar 18 bulan lalu. Tetapi beberapa waktu terakhir menyatakan pihaknya tidak akan mempublikasikan hasil penyelidikan tersebut.

Meghan sendiri telah menyangkal seluruh tuduhan bullying dan pelecehan staf yang menghujani dirinya.

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website detik.com. Situs https://customer.co.id adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://customer.co.id tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News