customer.co.id – Kepala mata-mata Inggris atau GCHG, Sir Jeremy Fleming, mengatakan bahwa Rusia kehabisan senjata dalam perang di Ukraina.

Ia juga mengeklaim, Rusia dikejutkan dalam hal jumlah tentara tewas serta kerugian peralatan.

Sir Jeremy Fleming direncanakan melakukan pidato publik yang langka pada Selasa (11/10/2022) untuk mengungkapkan bahwa angkatan bersenjata Ukraina mengubah arus di medan perang fisik maupun di dunia maya.

Dalam pidatonya di Royal United Services Institute (RUSI) di London, direktur GCHQ tersebut akan menyinggung tentang perang di Ukraina.

Dia akan menyebut pengambilan keputusan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin tercoreng akibat kegagalan merebut Kyiv pada hari-hari pertama perang, dan kegagalan membuat kemajuan yang ingin dia capai di timur.

“Ini adalah strategi berisiko tinggi yang mengarah pada kesalahan strategis dalam penilaian,” kata Sir Jeremy, menurut para pakar pidato yang dirilis pada Senin (10/10/2022) malam, dikutip dari .

“Keuntungan mereka dibalikkan. Kerugian untuk Rusia–pada orang dan peralatan sangat mengejutkan. Kami tahu–dan komandan Rusia di lapangan juga tahu–bahwa persediaan dan amunisi mereka hampir habis.”

“Pasukan Rusia kelelahan. Penggunaan tahanan untuk memperkuat, dan sekarang mobilisasi puluhan ribu wajib militer yang tidak berpengalaman, berbicara tentang situasi putus asa,” lanjutnya.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluarkan ancaman jika Ukraina sampai melanjutkan serangan ke pasukan Rusia.

Putin pada Senin (10/10/2022) menegaskan, tanggapan Rusia terhadap serangan Ukraina lebih lanjut akan berat.

Dia mengatakan hal ini setelah pasukan Rusia melakukan serangan rudal pembalasan di berbagai wilayah Ukraina.

“Tidak mungkin untuk membiarkan (serangan Ukraina) tidak terbalaskan. Jika mereka melanjutkan serangan, tanggapan dari Rusia akan parah dan sesuai dengan tingkat ancaman,” kata Presiden Rusia pada awal pertemuan daring yang diadakan Dewan Keamanan Rusia, sebagaimana dikutip dari AFP.

Pada Senin (10/10/2022), Putin juga mengonfirmasi bahwa pasukan Rusia telah melakukan gelombang serangan rudal di kota-kota Ukraina.

Serangan rudal Rusia itu menewaskan sedikitnya lima orang dan melumpuhkan infrastruktur energi nasional.

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website kompas.com. Situs https://customer.co.id adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://customer.co.id tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News