customer.co.id – Salah satu anaknya, Rizky Dwi Yulianto (19) menjadi salah satu korban kerusuhan yang menewaskan 125 orang tersebut.

Bambang hanya bisa menerima dengan pedih, anaknya yang saat berangkat menonton masih sehat, tapi mendapati Rizky sebagai mayat saat pulang.

Rizky yang anggota Aremania itu sempat bertukar kaus Arema dengan kakaknya.

Tak hanya itu, saat menonton pertandingan almarhum mengenakan sepatu baru impiannya.

Rizky merupakan warga Desa Maron, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo.

Ayah korban, Bambang Trisila mengatakan korban berangkat bersama empat temannnya mengendarai sepeda motor berboncengan ke Stadion Kanjuruhan guna mendukung Arema FC berlaga.

Sebelum berangkat, dia sempat pamitan kepada keluarganya di rumah.

“Rizky kuliah di Unej Jember. Saat Arema FC bertanding, dia pulang ke rumah untuk berpamitan menonton langsung di Stadion Kanjuruhan . Dia berangkat bersama empat temannya,” katanya, Minggu (2/10/2022).

Beberapa hari sebelumnya, lanjut Bambang, Rizky juga bilang kepada ibunya jika uang ratusan ribu yang diberikan, dipergunakan untuk membeli sepatu baru impian.

Sepatu baru itulah yang dikenakan Rizky dalam laga Arema FC melawan Persebaya .

“Dia beli sepatu baru usai diberi uang oleh istri saya. Sepatu baru itu dikenakan Rizky saat menonton Arema FC, kemarin,” paparnya.

Kakak korban, Afandi Syaiful Haq mengungkapkan dia sempat mengajak Rizky berangkat bersama menuju Stadion Kanjuruhan mengendarai mobil.

Namun, Rizky menolak, sebab sudah terlanjur membuat janji dengan empat temannya.

Selain itu, sebelum berangkat ke Malang, Rizky dan Saiful saling bertukar kaus Arema .

“Sempat saya ajak berangkat bareng dengan rombongan saya, cuman adik tidak mau.

Dia sempat meminta untuk bertukar baju Arema dengan saya.

Saya pun dengan adik bertukar kaus Arema,” pungkasnya.

Jenazah Rizky dibawa ke rumah duka, Minggu, pagi, pukul 09.30 WIB, jenazah Rizky dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) desa setempat.

Di atas pusara Rizky, keluarga tampak berlinang air mata.

Sebagai informasi, hingga kini total ada tiga korban asal Probolinggo yang meninggal dunia dalam tragedi Stadion Kanjuruhan .

Ratapi Jassad Anaknya

Sementara tangis Sugianto berkali-kali pecah setelah melihat wajah anaknya pucat pasi dalam selembar foto di kertas HVS berukuran A4.

Terlihat dia menerus menyeka air matanya yang tak henti membasahi pipinya.

“Ya Allah le,” ujar Sugianto sambil menangis seraya meratapi foto wajah anaknya dalam lembar kertas HVS tersebut, Minggu (2/10/2022).

Sugianto yang duduk di kursi area tunggu depan lorong utama Kamar Mayat Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, dihampiri Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Tangis Sugianto kembali pecah untuk kesekian kali.

“Ini anak saya bu. Masih SMP bu,” ujarnya dengan suara terbata-bata, seraya menyodorkan selembar kertas yang terdapat foto anaknya.

Sugianto adalah ayah M Nizamudin (15) war

ga Pasuruan, menjadi satu korban tewas dalam tragedi Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.

Bapak dua anak itu menyebut, anaknya yang menjadi korban tersebut merupakan anak bungsu dari dua bersaudara.

Sejak Sabtu (1/10/2022) pagi, sang anak memang telah berencana pergi bersama sejumlah teman sekolahnya ke Malang sekaligus melihat pertandingan Bigmatch Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Entah firasat atau bukan, sejak Jumat (30/9/2022) malam, rencana sang anak untuk bepergian keesokan harinya itu, dirasa berat bagi dirinya.

Sugianto merasa berat memberikan izin pada sang anak untuk menonton pertandingan tersebut di stadion.

Kendati demikian, ia juga tak mau melihat sang anak malah menjadi murung karena dilarang menonton dan bermain bersama teman-temannya.

Hingga kabar tak mengenakkan diterimanya semalam.

Sejumlah teman anaknya memberikan kabar bahwa M Nizamudin hilang dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang.

“Saya tahu dari teman-temannya yang ngajak pada Sabtu sore itu. Banyak temannya sekitar 10 orang, datang ke rumah,” ungkapnya.

Sebelum akhirnya diketahui jika sang anak menjadi korban dalam kerusuhan tersebut.

Sugianto mengungkapkan, dirinya terakhir kali berkomunikasi dengan sang anak pada sekitar pukul 18.00 WIB, atau dua jam sebelum pertandingan yang dimulai pukul 20.00 WIB.

Ia sempat menelepon nomor ponsel sang anak, namun tak direspons. Meskipun, tak lama kemudian, sang anak sempat membalasnya melalui pesan WhatsApp (WA). Sugianto tak menyangka, pesan WA tersebut, menjadi kalimat terakhir dari sang anak, sebelum tewas.

“Terakhir komunikasi waktu pertandingan, hampir pertandingan. Sempat saya telepon, tapi enggak angkat.

Cuma dia WA ‘ada apa pak?’ Setelah itu gak ada kontak lagi, sampai pagi tadi jadi mayat,” pungkasnya.

Kepala Desa (Kades) Karang Pandan, Ahmad Yunus, mengatakan, pukul 14.25 WIB, mobil jenazah yang mengangkut M Nizamudin, hampir tiba di rumah duka yang berlokasi di Karang Pandan, Rejoso, Pasuruan.

“Ini jenazah sudah dibawa menuju rumah duka, terima kasih,” ungkap Yunus saat dikonfirmasi TribunJatim.com. (Surya/Tribun Jatim)

[FULL] Pernyataan Polda Jatim soal Kerusuhan Suporter Arema FC di Kanjuruhan, 127 Orang Meninggal

[FULL] Pernyataan Polda Jatim soal Kerusuhan Suporter Arema FC di Kanjuruhan, 127 Orang Meninggal

Presiden Jokowi Kerahkan Menteri dan Lembaga Usut Kerusuhan Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan

Tragedi Kanjuruhan: Imbas Kerusuhan, Arema FC Kehilangan Kesempatan Jadi Tuan Rumah Sisa Liga 1 2022

[FULL] Pernyataan Polda Jatim soal Kerusuhan Suporter Arema FC di Kanjuruhan, 127 Orang Meninggal

Tragedi Arema Vs Persebaya: Pemicu Kerusuhan Suporter Diduga karena Ribuan Orang Masuk ke Lapangan

Massa Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Sempat Kerubuti Pemain Arema FC namun Dihalang Petugas

Kapolri Sebut Jumlah Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan 125 Orang, Janji akan Serius dan Usut Tuntas

Presiden Arema FC Juragan 99 Minta Maaf atas Tragedi Kanjuruhan: Tidak Ada Sepak Bola Seharga Nyawa!

Sekda NTT Domu Warandoy Meninggal karena Kecelakaan, Polisi Sebut Mobil Melaju Kencang lalu Terbalik

Komnas HAM Kantongi Video dan Voice Note dari Aremania Untuk Bekal Investigasi Tragedi Kanjuruhan

Suporter Langgar Aturan Jadi Alasan Polisi Tembakan Gas Air Mata

Ketum PSSI Dituntut Mundur Imbas dari Insiden seusai Laga Arema FC Vs Persebaya

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website tribunnews.com. Situs https://customer.co.id adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://customer.co.id tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News