customer.co.id – Perdana Menteri (PM) Inggris yang terpilih, Rishi Sunak , mendapat kritikan tajam dari seorang anggota parlemen oposisi dari Partai Buruh , Zarah Sultana, via media sosial. Sunak yang merupakan anggota parlemen terkaya dalam sejarah Inggris dikritik karena berencana memotong anggaran untuk layanan publik.

Seperti dilansir media lokal Inggris, coventrytelegraph.net, Selasa (25/10/2022), Sunak memenangkan pemilihan Ketua Partai Konservatif, yang berkuasa di Inggris, setelah dua pesaingnya, yakni mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Penny Mourdant dan mantan PM Boris Johnson, menarik diri dari pencalonan. Sunak terpilih menggantikan Liz Truss yang mengundurkan diri pekan lalu.

PM baru Inggris diharapkan akan resmi menjabat dalam waktu dekat. Dia berpidato di hadapan anggota parlemen dari Partai Konservatif setelah hasil pemilihan ketua partai diumumkan oleh Sir Graham Brady, ketua komisi backbench 1922.

Sunak yang keturunan India ini akan mencetak rekor sebagai pria kulit berwarna atau keturunan Asia pertama yang menjabat PM Inggris.

Namun Sultana yang merupakan anggota parlemen Partai Buruh mewakili wilayah Conventry South tidak senang dengan hasilnya. Sultana yang keturunan Pakistan secara terang-terangan menyampaikan komentarnya yang menyindir dan mengkritik Sunak via Twitter.

“Jadi Rishi Sunak — anggota parlemen terkaya dalam sejarah — akan menjadi Perdana Menteri, dengan rencana untuk memotong dana untuk layanan publik dan memotong upah para pekerja,” tulis Sultana via akun Twitternya yang memiliki 305 ribu follower.

“Perang kelas Tory (sebutan untuk Partai Konservatif) ini dikobarkan tanpa mandat, tanpa satu pun suara diberikan. Pemilihan umum sekarang! #EnoughIsEnough,” imbuhnya.

So Rishi Sunak – the richest MP in history – is going to become Prime Minister, with plans to cut funding for public services and slash workers’ wages.This Tory class war will be waged with no mandate, without a single vote being cast.General election now! #EnoughIsEnough

Sultana tidak menunjukkan tanda-tanda menahan diri dalam melontarkan kritikan-kritikan untuk Sunak via media sosial.

“Anggota parlemen terkaya dalam sejarah — yang sebagai Chancellor mengawasi pemotongan terbesar dalam dukungan untuk yang termiskin — sekarang memimpin partai yang didanai oleh sepertiga miliarder Inggris dan berencana untuk memotong pendanaan bagi layanan publik,” tulis Sultana soal Sunak, merujuk pada jabatan Chancellor of the Exchequer yang pernah dipegangnya.

“Jika bukan ‘perang kelas’, apa itu?” tanyanya.

Cuitan Sultana tersebut di-retweet hingga lebih dari 10.000 kali dan menuai ribuan komentar pengguna Twitter lainnya, dengan beberapa mendukung opini politikus Partai Buruh itu.

“Tepat sekali. Seorang PM multi-jutawan mengambil keputusan soal orang-orang dengan peluang hidup upah minimum dan kekurangannya. Ini seharusnya tidak pernah dibiarkan terjadi,” demikian bunyi komentar salah satu pengguna Twitter menanggapi cuitan Sultana.

“Ini adalah kegagalan proses demokrasi kita. Seorang PM tanpa hubungan dengan realita kebanyakan orang di Inggris,” sebut komentar pengguna Twitter lainnya.

“Kekuasaan untuk rakyat!” tulis pengguna Twitter lainnya. “Pernyataan yang bagus, Zarah,” timpal pengguna Twitter lainnya.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News