Misi InSight NASA Akan Segera Berakhir karena Kehabisan Daya, Setelah 4 Tahun Lalu Memulai Pendaratan di Mars

customer.co.id – Pendaratan InSight, yang sudah bertengger lama di permukaan Mars sejak tahun 2018 silam, akan segera kehabisan daya.

Imbas dari kehabisan daya tersebut, otomatis akan menghentikan operasi dalam empat hingga delapan minggu ke depan, kata NASA pada Kamis, 27 Oktober 2022.

Ini bahkan ketika para ilmuwan merinci adanya kedatangan meteorit besar yang dideteksi mencungkil bongkahan es besar dan berada sangat dekat dengan ekuator planet.

Faktor adanya debu yang semakin menumpuk di panel surya diketahui juga menyebabkan daya cepat terkuras.

Ahli geofisika planet dari Jet Propulsion Laboratory NASA yang merupakan penyelidik utama misi InSight, Bruce Banerdt, menyebut kondisi ini diperburuk oleh badai debu yang telah hampir menghabiskan baterainya.

Misi InSight, diketahui telah membantu mengungkap struktur pada internal Mars serta aktivitas seismiknya.

Semula direncanakan misi tersebut hanya selama dua tahun, tetapi diperpanjang menjadi empat tahun.

Ditambah ketika ada kejadian listrik padam, NASA pun akan kehilangan kontak dengan InSight, kata Banerdt.

“InSight telah berhasil melampaui harapan saya,” kata Banerdt kepada Reuters.

“Kami telah menentukan ketebalan kerak, ukuran dan kepadatan inti, dan detail struktur. Untuk pertama kalinya kami memiliki peta global yang terperinci dari interior terdalam planet lain selain Bumi dan bulan,” ujar Banerdt.

Diketahui juga, bahwa misi InSight juga menyimpulkan bahwa Mars aktif secara seismik, telah mendeteksi 1.318 gempa di Mars .

Jurnal Science telah menerbitkan dua makalah penelitian, dalam merinci serangan meteorit di permukaan Mars yang mana terdeteksi oleh misi InSight pada bulan September dan Desember 2021

Gelombang seismik juga yang dipicu oleh tumbukan mengungkapkan detail baru tentang struktur kerak pada planet Mars , yakni lapisan luar planet.

“Sungguh hasil akhir dari ilmu batu penjuru yang luar biasa, benar-benar keluar dengan keras,” kata direktur Divisi Ilmu Planet NASA , Lori Glaze.***