Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan jika Raja Charles III ingin terus mengadvokasi tindakan perubahan iklim, dalam peran apolitis barunya sebagai raja, keputusannya itu akan sangat bisa diterima.

Albanese berbicara menjelang keberangkatan delegasi Australia yang dijadwalkan dari Sydney pada hari Kamis (15/9) untuk pemakaman mendiang Ratu Elizabeth II.

Albanese mengatakan raja baru akan memutuskan apakah ia akan terus mengadvokasi pengurangan emisi gas rumah kaca yang telah dia lakukan selama bertahun-tahun sebagai seorang pangeran.

”Sangat penting bahwa monarki menjauhkan diri dari isu-isu politik partai. Tapi ada masalah seperti perubahan iklim di mana, saya pikir, jika dia memilih untuk terus membuat pernyataan di bidang itu, itu bisa diterima,” kata Albanese kepada Australian Broadcasting Corp.

“Kebutuhan untuk bertindak mengatasi perubahan iklim seharusnya bukan masalah politik ,” tambah Albanese.

Perdana Menteri Anthony Albanese, kanan, dan rekannya Jodie Haydon menaiki pesawat Royal Australian Air Force di Bandara Sydney, di Sydney, Kamis, 15 September 2022, sebelum lepas landas ke London.(Dean Lewins/AAP via AP)

Pemerintah Partai Buruh kiri-tengah baru pimpinan Albanese telah menetapkan dalam undang-undang target untuk mengurangi emisi gas rumah kaca Australia sebesar 42 persen di bawah tingkat 2005 pada akhir dekade ini.

Di bawah pemerintahan konservatif sebelumnya, Australia telah dicap lamban dalam aksi iklim atas targetnya untuk mengurangi emisi hanya 26 persen hingga 28 persen pada tahun 2030.

Pemerintah Albanese menginginkan seorang presiden Australia menggantikan raja Inggris sebagai kepala negara Australia.
Tapi Albanese mengatakan mengadakan referendum untuk menciptakan republik Australia “tidak layak” dalam masa jabatan tiga tahun pertama pemerintahannya.

Prioritasnya adalah referendum yang akan mengakui dalam konstitusi bahwa penduduk asli tinggal di Australia sebelum pemukim Inggris tiba pada tahun 1788.

“Terlepas dari pandangan orang tentang isu-isu konstitusi dan sistem pemerintahan kita, saya pikir tidak mungkin untuk tidak menghormati pekerjaan luar biasa dan dedikasi yang ditunjukkan oleh Yang Mulia (Ratu Elizabeth II),” kata Albanese.

Albanese telah mengatur pertemuan dengan raja, Perdana Menteri Inggris Liz Truss dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau selama akhir pekan sebelum pemakaman. Sebuah referendum pada tahun 1999 yang akan menggantikan ratu dengan kepala negara Australia gagal. [ab/uh]

Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News