customer.co.id – Presiden Iran , Ebrahim Raisi , menegaskan bahwa kerusuhan yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini beberapa bulan lalu membuka jalan bagi serangan teroris.

Pada Kamis, 27 Oktober 2022, Ebrahim Raisi mengungkapkan bahwa sehari pascakerusuhan tersebut ada seorang pria bersenjata melakukan teror dan menewaskan sedikitnya 15 orang di sebuah masjid.

Serangan berdarah di selatan Shiraz itu terjadi saat ribuan pelayat datang memberikan penghormatan kepada Amini di kota kelahirannya, tepat 40 hari setelah kematiannya dalam tahanan polisi.

Raisi muncul dan memberikan pendapatnya serta mengaitkan dua tragedi tersebut.

Tujuan musuh adalah untuk mengganggu kemajuan negara, dan kemudian kerusuhan ini membuka dasar bagi tindakan teroris,” ujarnya.

Ebrahim Raisi bersumpah akan memberikan hukuman yang keras atas pembunuhan massal di mausoleum Muslim Syiah Shah Cheragh selama salat magrib.

Serangan tersebut adalah serangan yang diklaim oleh kelompok ekstremis Sunni Negara Islam.

Gelombang protes diketahui sudah melanda Iran sejak Mahsa Amini , 22 tahun asal Kurdi, meninggal pada 16 September lalu.

Ia tewas tiga hari setelah penangkapannya di Teheran oleh polisi moralitas terkenal di Iran .

Penangkapan Mahsa Amini tersebut karena diduga dirinya melanggar aturan berpakaian Islami untuk wanita.

Unjuk rasa yang dipimpin oleh wanita muda yang juga turut membakar jilbab milik mereka.

Dan selama berunjuk rasa mereka menghadapi pasukan keamanan, dalam gelombang kerusuhan terbesar yang mengguncang Iran selama bertahun-tahun.

Hampir tepat enam minggu pascakematian Mahsa Amini , demonstrasi hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.

Demonstrasi tersebut dipicu oleh kemarahan publik atas tindakan keras polisi moral Iram yang telah merenggut nyawa perempuan dan gadis muda lainnya.

Meskipun tahapan keamanan sudah ditingkatkan, pelayat masih membanjiri kampung halaman Amini di Saqez di provinsi Kurdistan pada hari Rabu 26 Oktober 2022.

Para pelayat juga memberikan penghormatan di makamnya pada akhir masa berkabung tradisional.***

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News