customer.co.id – Masih ada banyak hal yang terjadi “mewarnai” perang Rusia-Ukraina hari ke-213 pada Sabtu (24/9/2022).

Ini termasuk muncul laporan bahwa otoritas Rusia telah menahan lebih dari 700 demonstran anti- mobilisasi parsial yang diperintahkan Presiden Vladimir Putin.

Sementara, pada hari itu, otoritas Ukraian mengumumkan 447 mayat telah digali dari kuburan massal yang ditemukan di Kota Izyum yang berhasil direbut kembali dari tangan Rusia di Ukraina.

Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-213 yang dapat disimak:

Sudah 726 demonstran ditangkap

Dilansir dari Kantor berita AFP, Kelompok pemantau polisi OVD-Info menyebut pihak berwenang Rusia telah menahan lebih dari 700 orang dalam protes menentang mobilisasi parsial yang diperintahkan oleh Presiden Vladimir Putin hingga Sabtu.

Jumlah tepatnya, menurut mereka, yakni 726 orang telah ditahan di 32 kota di seluruh Rusia.

Setengah dari jumlah itu ditangkap di Ibu Kota Moskwa dalam demonstrasi menyusul mobilisasi parsial yang dirancang untuk mendukung operasi Rusia di Ukraina.

447 mayat digali di Kota Izyum

Otoritas Ukraina pada Sabtu mengungkapkan sedikitnya 447 mayat telah digali dari kuburan massal yang ditemukan di Kota Izyum yang berhasil direbut kembali dari pasukan Rusia beberapa pekan lalu.

Dari ratusan mayat itu, puluhan di antaranya memiliki tanda-tanda bekas penyiksaan.

“Di Kota Izyum, penggalian semua mayat di lokasi kuburan massal telah selesai,” ucap jaksa wilayah Kharkiv dalam pernyataan di media sosial.

“Selama 16-23 September, sebanyak 447 mayat digali dari lokasi itu,” imbuh penjelasan jaksa wilayah Kharkiv.

Uni Eropa diminta tanggapi serius ancaman senjata nuklir dari Putin

Uni Eropa tidak boleh mengabaikan ancaman dari Presiden Rusia Vladimir Putin mengenai penggunaan senjata nuklir dalam konflik di Ukraina.

Hal tersebut disampaikan Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Josep Borrell kepada jurnalis BBC Lyse Doucet.

Borrell menyampaikan, ancaman dari Putin mengenai penggunaan senjata nuklir tidak menggertak dan harus ditanggapi dengan serius, sebagaimana dilansir BBC, Sabtu (24/9/2022).

Putin melontarkan ancaman mengenai senjata nuklir bertepatan dengan penumuman mobilisasi parsial di Rusia dan menjelang referendum di empat wilayah Ukraina.

Iran menuyesalkan langkah Ukraina mengurangi kehadiran diplomatik

Iran mengatakan pada Sabtu bahwa pihaknya menyesali keputusan Ukraina untuk mengurangi kehadiran diplomatiknya di Kyiv atas dugaan pengiriman senjata ke musuh bebuyutan Rusia.

“Iran menyatakan penyesalannya atas keputusan pemerintah Ukraina mengenai hubungan diplomatik dengan Republik Islam Iran,” kata juru bicara kementerian luar negeri Iran Nasser Kanani dalam sebuah pernyataan.

“Keputusan ini didorong oleh informasi tak berdasar yang diberikan oleh propaganda media asing terhadap Teheran,” tambahnya.

Pada Jumat (23/9/2022), Kyiv mengatakan seorang warga sipil tewas dalam serangan pesawat tak berawak Rusia di kota pelabuhan Laut Hitam Odessa dan bahwa kendaraan tak berawak Shahed-136 yang dirancang Iran ditembak jatuh oleh pasukan Ukraina selama serangan itu.

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website kompas.com. Situs https://customer.co.id adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://customer.co.id tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News