customer.co.id – Dengan meluncurkan rentetan serangan rudal ke berbagai wilayah Ukraina , Presiden Rusia Vladimir Putin dinilai berupaya semakin meningkatkan perang yang berlangsung selama nyaris delapan bulan ini. Hujan rudal ke Ukraina itu juga dinilai sebagai upaya Moskow menebus kekalahan memalukan baru-baru ini.

Seperti dilansir AFP, Selasa (11/10/2022), para analis menilai serangan Rusia itu sebagai respons atas ledakan yang mengguncang Jembatan Crimea pada Sabtu (8/10) waktu setempat. Jembatan yang membentang di atas Selat Kerch itu menjadi satu-satunya yang menghubungkan Crimea dengan daratan utama Rusia dan diresmikan oleh Putin tahun 2018 lalu.

Direktur Forum Keamanan Sofia, forum think-tank Bulgaria, Yordan Bozhilov, menyebut ledakan yang memicu kerusakan parah pada ruas jalanan di jembatan Crimea itu menjadi ‘penghinaan pribadi pertama bagi Putin’.

Ledakan itu — tidak diklaim oleh Ukraina, namun Moskow menuduh Kiev sebagai dalangnya — terjadi setelah pertempuran besar berujung kekalahan bagi tentara Rusia di Lyman, Ukraina bagian timur laut dan di Kherson, Ukraina bagian selatan, dalam beberapa pekan terakhir.

“Rusia menunjukkan bahwa mereka masih bisa meningkatkan konflik tapi hanya bisa meningkatkannya dengan menyerang lebih banyak target sipil,” ujar kepala program keamanan internasional pada Institut Urusan Internasional Polandia.

“Rezim Rusia berada di bawah tekanan dari para propagandisnya sendiri dan sejumlah pembuat opini untuk menunjukkan bahwa mereka mampu merespons serangan-serangan Ukraina,” imbuhnya.

Staf Jenderal Angkatan Bersenjata Ukraina, seperti dilansir CNN, menyebut Rusia telah meluncurkan 84 rudal dan serangan udara ke wilayah Ukraina, dengan 56 rudal dan drone diklaim berhasil ditembak jatuh. Militer Ukraina menyebut rentetan serangan Rusia itu berdampak pada 20 permukiman di wilayahnya.

Sebanyak 14 orang dilaporkan tewas dan 97 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan Rusia tersebut. Serangan Rusia itu juga dilaporkan memutuskan aliran listrik ke wilayah ibu kota Kiev, Lviv, Sumy, Ternopil, dan Khmelnytsky.

Sementara Putin mengancam akan memberikan respons lebih ‘parah’ terhadap Ukraina jika serangan-serangan terhadap wilayah Rusia dilanjutkan.

“Tidak mungkin membiarkan itu (serangan Ukraina-red) tidak terjawab. Jika upaya-upaya serangan teroris terus berlanjut, respons dari Rusia akan parah dan sesuai dengan tingkat ancamannya,” tegas Putin pada awal rapat dewan keamanan Rusia, seperti dilansir AFP dan kantor berita TASS.

“Jangan ada keraguan tentang itu,” tandasnya.

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website detik.com. Situs https://customer.co.id adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://customer.co.id tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News